Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khotbah Kristen Singkat yang Menyentuh Hati

Khotbah Kristen Singkat yang Menyentuh Hati

Ditulis oleh; Septo Sirangatun

Alkitab pada dasarnya memberitakan kepada kita kabar baik yang secara langsung difirmankan oleh Allah. Artikel yang telah ditulis, saudara saya Septo Sirangatun merupakan kumpulan renungan Kristen untuk Anda baca hari ini, kapanpun dan dimanapun Anda sekarang. Santapan harian yang berpusat pada Injil tentunya.

Semua renungan yang ditulis di sini, berpusat pada Injil Yesus Kristus. Bukan motivasi, tetapi penyingkapan dosa. Dosa Anda dan saya, maupun yang menulis renungan ini, kita sama-sama dihajar agar kita bertobat. Kabar pengampunan yang dikerjakan oleh Yesus secara sempurna di atas kayu salib.

Maka dari itu, saya sangat menyarankan Anda untuk membaca Artikel Refleksi ini sampai selesai, kiranya Roh Kudus memberikan kepada Anda pengertian yang sejati di dalam Kristus. Selamat membaca Kumpulan Renungan Kristen Hari Ini, Injil Yesus Kristus. Dapat Anda gunakan sebagai bahan Khotbah.

1. Allah Sang Sutradara Utama dalam drama kehidupan

Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1 (TB).

Dunia berawal dari Pribadi yang kekal dan Abadi. Allah Sang Sutradara Utama dalam drama kehidupan berinisiatif menciptakan dunia. Allah rindu bersekutu, bersahabat dengan ciptaan-Nya. Itu sebabnya dalam kekekalan Allah Tritunggal sepakat untuk menciptakan dunia dengan seantero isinya.

Keindahan dan keunikan tatanan yang Allah gambarkan dalam penciptaan mulai dari hari pertama sampai hari ketujuh. Dalam kekekalan Allah Tritunggal, dengan keberadaan-Nya yang maha ada, maha kuasa, maha hadir dan maha tahu. Telah menggariskan tatanan dunia, jagat raya ini dengan pernak-pernik di dalamnya.

Dengan tujuan supaya ciptaan-Nya menikmati dan memuliakan Dia selama-lamanya. Itulah tujuan utama Allah atas segala ciptaan. Hal ini terlukiskan pada ayat 31 pasal 1 ini. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Kejadian 1:31 (TB).

Batapa indahnya jika Allah Sang Sutradara Utama dalam drama kehidupan yang menjadi pemain utama dalam synopsis kehidupan itu. Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Ayub 38:4 (TB).

Allah membuat segala sesuatu sungguh amat baik, karena synopsis itu Dia yang tulis, sekaligus sebagai Sutradara Utama. Semua berjalan indah sekali, baik seharmoni. Indah sekali bukan? Jika kisah manusia hanya sampai di sini, namun kenyataannya tidaklah seindah itu, kisah manusia berlanjut dalam Kejadian pasal 3, dosa datang dan hadir dalam dunia.

Dosa merenggut kisah indah itu, dosa membawa perpisahan, pemberontakan, kematian, dan penghianatan kepada Allah. Dosa membuat kisah indah menjadi kacau. Dosa membuat manusia tidak bisa mengasihi Allah.

2. UUD dan Protokol Allah Sang Sutradara Utama

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16-17 (TB).

Allah sudah membuat UUD dan protokol bagi kehidupan manusia yang Dia ciptakan. Sebuah perintah terlebih dahulu "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, baru larangan menyusul setelah perintah “tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Allah membuat UUD jelas, dan bisa dipahami. Pilihan bebas ada di tangan manusia, Allah ingin manusia ciptaan-Nya, memilih untuk patuh dan taat pada UUD dan protokol-Nya.

Seringkali harapan tidak sesuai dengan kenyataan, itulah yang terjadi bahwa manusia memilih melakukan pemberontakan dan penghianatan kepada Allah penciptanya. UUD dan protokol Allah tidak diindahkan oleh manusia, pelanggaran terhadap protokol Allah mengakibatkan rusaknya hubungan antara Allah dengan manusia.

Jauh sebelum pandemic covid-19, Allah sudah membuat protokol kehidupan, jauh sebelum UUD NKRI tahun 1945 Allah sudah membuat UUD untuk manusia, supaya tatanan kehidupan baik. Seharmoni, seirama dengan synopsis kisah-Nya Allah.

Kisah itu akan indah sekali jika manusia mentaati dan memilih untuk patuh pada protokol dan UUD Allah. Manusia akan menikmati anugerah dan cinta Allah secara sempurna dan utuh saat berada di taman Eden, taman impian kebahagiaan itu.

3. Lembaga pertama yang di bangun oleh Allah Sang Sutradara Utama

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian. 2:18 ITB).

Lembaga keluarga adalah lembaga yang Allah bangun pertama kali di dunia, Allah rindu melihat keluarga berlipatganda secara jasmani dan rohani. Allah menjadikan seorang penolong, kawan dan partner yang sepadan, sehati dan sevisi.

“Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."

Puisi dan sajak diutarakan oleh Adam, setelah melihat sang kekasih dan belahan dari jiwanya hadir, perempuan diambil dari tulang rusuk laki-laki supaya menjadi bagian terdalam dari jiwanya. Perempuan diambil dari tengah-tengah tubuh laki-laki di bawah lengan supaya dijaga, bukan dari kaki untuk diinjak, bukan pula dari kepala untuk menjadi pengatur namun dari tengah-tengah tubuh supaya dikasihi.

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Dalam hubungan suami isteri harus ada kemandirian, bersatu padu. Bukan berceraai atau berpisah kecuali sudah habis usia. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. Kejadian. 2:22-25 (TB).

Sebelum dosa datang, ketelanjangan tidak menjadi masalah dalam kehidupan keluarga baru itu. Ketelanjangan tidak membuat mereka malu. Karena Allah merancang mereka sedemikian rupa.

4. Dosa merusak tatanan kehidupan

Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Dosa membuat manusia bersembunyi dari Allah yang kudus, karena sifat dosa itu kegelapan, ketakutan, ketelanjangan. Dosa membuat hubungan manusia dengan Allah rusak. Pemberontakan dan penghianatan manusia membuat mereka takut berjumpa dengan Allah pencipta mereka. Manusia tidak lagi bisa bersekutu dengan Allah dengan bebas dan leluasa. Dosa membuat manusia memilih untuk tidak taat kepada Allah, dosa merusak, memisahkan memutuskan hubungan indah antara Allah dengan manusia. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Ketelanjangan dan ketakutan menghantui mereka, jejak Allah yang kudus tidak lagi menjadi jejak yang mereka rindukan, karena dosa membuat mereka kacau-balau, hancur dan telanjang. 

Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan." Kejadian. 3:8-13 (TB).

Dosa membuat keluarga menjadi saling tuding, mempersalahkan, tidak menerima, tidak sehati, tidak kompak. Dosa membuat manusia mempersalahkan Tuhan yang menciptakan. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Roma. 3:23 (TB).

5. Akibat dosa

Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

Konsekuensi dosa membuat hukuman, membawa kutukan, ketidakstabilan. Ketidakharmonisan. Dosa merusak tatanan. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Dosa membawa permusuhan dan dendam membara, dosa menginginkan kematian. Dosa membuat keturunan bermasalah.

Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Perempuan sakit waktu mengandung dan melahirkan keturunan, karena dosa membuat kesakitan.

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." Kejadian  3:14-19 (TB).

Laki-laki yang seharusnya menjadi pemimpin pengarah bagi keluarga namun akibat dosa menjadi disfungsi, laki-laki tidak menjadi pemimpin yang baik bagi keluraga mereka. Akibat dosa, tanah menjadi terkutuk, tidak subur lagi. Tanah menghasilkan duri, kesakitan, lelah, peluh dan penderitaan.

Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. Kejadian 3:23-24 (TB). 

Manusia dan istrinya itu diusir, dihalau. Dosa membuat hubungan antara Allah dan manusia rusak. Retak, hancur. Dosa membawa pemisahan, maut dan kehancuran. Dosa membuat hubungan hancur berantakan. Dosa membawa perpisahan. Jarak yang tidak terselami, tidak terhampiri lagi, antara Allah dan manusia.

6. Pembunuhan  Pertama Akibat Dosa

Tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.

Dosa membuat keturunan Adam dan Hawa menjadi ganas, muram, marah, iri hati. Tidak ada damai sejahtera. Dosa membawa permusuhan, dengan saudara kandung.  Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Kejadian 4:5-8 (TB).

Dosa membawa kematian, dosa membuat iri hati yang berujung pembunuhan dan kematian. Dosa membuat 1/3 jumlah populasi manusia meninggal. Karena waktu itu hanya ada empat orang. Dosa membuat menusia tidak ada belas kasihan.

Itu sebanya, membandingkan diri dengan orang lain, akan membuat kita tidak menghargai apa yang Tuhan telah berikan untuk hidup kita, kita tidak lagi mampu bersyukur kepada Allah. Dosa membawa permusuhan, dosa membuat manusia benci, geram, egois tidak mampu mengasihi sesamanya. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Roma 3:23 (TB).

Lalu apa solusi dari dosa ini??, manusia butuh penolong, pembebas, penyelamat? Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Matius. 1:21 (TB).

Yesus Kristus Anak sorga datang ke dunia, membawa Cinta seluas samudera. Keadilan dan Cinta-Nya bersanding indah di bukti Kalvari. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes. 19:30 (TB).

7. Keluarga yang berkenan di hadapan Allah

Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. Kejadian 7:1 (TB).

Dosa membuat kekacauan, generasi kesepuluh dari Adam yakni Nuh beroleh anugerah dari Allah. Karena hanya satu keluarga ini yang benar di mata Allah. Allah ingin menghukum, memusnahkan ciptaan-Nya dengan air bah. Dosa membuat manusia tidak lagi mampu melakukan kehendak Allah. Dosa membuat manusia tidak taat.

Dosa membuat sejarah kelam bagi manusia. Hanya Nuh, isteri dan 6 orang anak mantunya yang benar di mata Allah. Dosa membuat manusia lupa diri, picik, memikirkan diri sendiri, dosa menginginkan pertengkaran, hubungan yang tidak wajar, kegalauan, kegelisahan, ketakutan.

Melewati keluarga Nuh, Allah memberikan perjanjian 

Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu tampak di awan, maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, segala yang bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi air bah untuk memusnahkan segala yang hidup. Kejadian 9:12-15 (TB). 

Perjanjian ini supaya menusia ingat, apa yang dilakukan Allah terhadap bumi, busur yang seharusnya ditarik dan dilepaskan ke bumi dan ke manusia karena dosa, kini busur itu ditarik oleh Allah sendiri, dan mengarah ke sorga.

Busur dan panah itu mengena kembali kepada Allah, karena Anak-Nya yang tunggal harus turun, menolong manusia dan dunia. Panah kena kepada Allah sendiri, karna cinta-Nya kepada dunia. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma. 5:8 (TB).

8. Menara kesombongan

Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.a

Akibat dosa, manusia menjadi angkuh, sombong, dan melupakan Tuhan. 

Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." Kejadian 11:1-4 (TB).

Dosa membuat manusia egois, memikirkan diri sendiri. Dosa membuat manusia memberontak kemabali kepada Allah. Pemberontakan itu dapat dilihat dari apa yang manusia lakukan. Ingin membuat kota, dengan menara sampai ke langit, manusia ingin menyaingi Allah, manusia ingin membuat namanya sendiri manjadi tekenal, tersohor dan berarti. Dosa membuat manusia eksklusif, menyendiri, tidak mau bergaul. Doasa membuat tatanan kehidupan kacau balau.

Menara kesombongan itu, membuktikan bahwa manusia tidak percaya dan mencari Allah, namun manusia mau memberontak, berkhianat terhadap Allah. Dosa menghadirkan kecerdikan yang licik, angkuh, dan rencana jahat. Dosa mau menyamai Allah.

Dosa membuat manusia tidak lagi bisa berdiskusi dengan Allah Sang pencipta mereka, manusia tidak bisa bepikir jernih dan berdoa. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Roma. 3:23 (TB).

9. Allah Sang Sutradara Utama yang Ikrar janji

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." Kejadian 12:1-3 (TB).

Allah yang ikrar janji, kepada generasi ke duapuluh dari Adam yakni Abraham. Allah sang sutradara utama rindu bersekutu, pulih kembali hubungan dengan ciptaan-Nya. Allah mau berdiskusi, bercengkrama, bermusyawarah, bermufakat dengan umat-Nya. Setelah hubungan lama rusak, kelam, kacau, ruet, dan hancur. Allah dalam cinta dan inisiatif-Nya memilih satu keluarga kecil, penyembah berhala. 

Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. Tetapi Aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari seberang sungai Efrat, dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan. Aku membuat banyak keturunannya dan memberikan Ishak kepadanya. Yosus 24:2-3 (TB)

Lagi-lagi Allah dalam anugerah memilih Abraham dan keluarga, bukan karena kriteria dan kualifikasi Abraham. Allah yang ikrar janji itu tidak mungkin ingkar janji. Janji Allah kepada Abraham, membuat menjadi bangsa yang besar, memberkati Abraham serta membuat Abraham masyhur; dan Abraham akan menjadi berkat. Dan oleh Abraham semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Dari mana berkat itu, Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Matius. 1:1-2 (TB).

Yesus Kristus Sang Juruselamat, lahir dari Abraham, janji Allah tergenapi “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Matius. 1:21 (TB).

10. Rencana penebusan bermula dari tanah Moria

Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Kejadian 22:1-2 (TB).

Ishak anak perjanjian keturunan kedua puluh satu dari Adam, diminta oleh Allah untuk dipersembahkan, disembelih, dibunuh. Padahal anak satu-satunya atau tunggal di masa tua Abraham dan Sara. Allah memerintahkan supaya Abraham pergi ke tanah Moria, untuk mempersembahkan Ishak di sana sebagai korban bagi Allah.

Anak yang tentu dikasihi, dicintai oleh Abraham dan Sara, harus diminta kembali oleh Tuhan. Memang berat, sulit, namun Abraham harus taat kepada Allah-Nya.

Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. 

Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan." Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Kejadian. 22:9-12 (TB).

Karena tindakan iman inilah yang membuat Abraham memiliki dua gelar atau julukan di sepanjang Alkitab, Bapa orang beriman, dan sahabat Allah.  Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,  18 walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."  19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. (Habakuk. 11:17-19 (TB

Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Galatia. 3:6 (TB).

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, Habakuk.11:17(TB)

Allah minta anak tunggal Abraham untuk dipersembahkan, jadi korban di tanah Moria. Allah yang sama juga karena cinta-Nya untuk manusia Dia rela menyerahkan, mengutus, Anak-Nya yang tunggal yaitu Yesus Kristus Sang Juruselamat sebagai korban dan tumbal dosa.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes. 3:16 (TB)

Yesus Kristus Sang Anak domba Allah itu datang, membawa harapan baru, kepada dunia berdosa. 35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.  Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" Yohanes. 1:35-36 (TB).

Yesus datang ke dunia karena cinta Allah semata-mata kepada manusia yang berdosa ini, Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma. 5:8 (TB).

Yesus Kristus Sang Anak domba Allah, Sang juruselamat manusia adalah keturunan Abraham, Ishak dan Yakub. Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Matius 1:1 (TB).

Penutup

Terimakasih kepada saudara saya Septo Sirangatun yang telah membuatkan renungan seindah ini, memberikan kepada saya secara pribadi pengertian yang lebih lagi dan disegarkan oleh Injil. Saya harap Anda membaca semua Kumpulan Renungan Kristen Hari Ini Injil Yesus Kristus. Karena akan sangat-sangat memberikan pengertian.

Kiranya Roh Kudus memberikan kepada Anda hati nurani yang mampu menerima setiap Injil dan teguran secara jelas dan Anda bertobat karenanya. Damai sejahtera Kristus melimpah atas kehidupan Anda. AMIN