Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kristen Tentang Manusia; Kembali Pada Kemuliaan Allah Di Dalam Yesus

Renungan Kristen Tentang Manusia; Kembali Pada Kemuliaan Allah Di Dalam Yesus

"Ketika Allah Memandang Manusia dan Mengindahkannya Ia Melihat Kepada Kesempurnaan Yesus."

 Mazmur 8:5 TB Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Mazmur Daud sangat indah dan selalu berpusat pada Allah, sebagai pribadi yang berkuasa dan layak menerima kemuliaan. Daud sangat mengerti bahwa Allah adalah pencipta dunia dan manusia. Dalam ayat 6, “diciptakan hampir sama seperti Allah.” 

Maka muncul pertanyaan pada ayat 5, karena Daud  mengerti bahwa manusia diciptakan berbeda dari ciptaan lainnya. “Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya?” pada pasal-pasal sebelumnya apabila kita mempelajari, Allah pencipta itu memiliki musuh, bahkan pada ayat 3b, “Untuk membungkamkan musuh dan pendendam.”

Begitu menyakitkannya bahwa musuh Allah, atau sering dikatakan dalam kitab Mazmur “orang fasik,” adalah ciptaan Allah. Diciptakan seharusnya memuliakan Allah dan berkuasa atas ciptaan lainnya. Kini menjadi musuh Allah, mereka membenci Allah. 

Maka Daud memberikan pertanyaan dalam ayat 5, bernada heran dan kagum pada hal yang Allah karuniakan pada manusia yang sudah berdosa. 

Ada 2 poin yang akan kita bahas dan diakhiri dengan Injil, pada ayat 6 dan 7. Pada penjelasan ini apabila kita merenungkan dan melihat ayat ini dan membandingkan dengan realita dunia dimana kita hidup maka sangat bertolak belakang. 

Gambar Allah telah rusak, hormat dan kemuliaan tidak ada dalam diri manusia. Kedua, manusia lebih mengindahkan ciptaan, mereka telah dikuasai ciptaan bahkan ciptaan telah menjadi ilah-ilah manusia.

Manusia yang diciptakan segambar Allah dan mulia itu, menjadi sangat rendah dan tidak mulia. Manusia jauh lebih memuliakan dirinya sendiri, sehingga ia tidak akan memuliakan manusia lainnya. Orang disekitarnya ia perlakukan sebagai pribadi-pribadi untuk mencapai kemuliaannya. Inilah akar dari perperangan, pembunuhan, politik untuk mendapatkan kekuasaan. 

Manusia telah mendefinisikan kemuliaan berdasarkan pikirannya yang memberontak terhadap Allah. Manusia tidak mulia terjebak dalam hawa nafsu, lelaki menyukai lelaki, wanita sesama wanita menikah, terjadi pemerkosaan, maka adanya tempat-tempat penjualan wanita untuk memuaskan nafsu seks lelaki dan ada istilah gigolo untuk memuaskan hasrat seks wanita. 

Ini semua gambaran dari gambar Allah yang mulia telah rusak.

Semua gambaran inilah ada dalam pikiran Daud maka ia bertanya “apakah manusia ya Allah sehingga Engkau mengindahkannya?” Apabila kita mempelajari latar belakang kehidupan Daud, dapat Anda baca dalam kitab Samuel, Raja-Raja, dan Tawarikh. 

Di kitab-kitab itu menceritakan kehidupan Daud, dan dari sana kita akan tahu kondisi dunia yang sebenarnya dipenuhi dengan berbagai hal yang menyedihkan. Kematian karena pembunuhan, bahkan segala hal tentang kejahatan ada dalam cerita kehidupan Daud. 

Apabila kita kembali ke Mazmur 3, Daud ingin dibunuh oleh anaknya sendiri Absalom. Sungguh manusia telah rusak dan tidak terkendali. Akar dari semua ini adalah dosa, pemberontakan manusia Adam dan Hawa, manusia memuliakan dirinya bukan berdasarkan Allah tetapi berdasarkan dirinya sendiri dan hanya kematian kekal sekarang yang menjadi hak utama manusia.

Manusia telah menjadi budak dosa. Manusia lebih memilih menyembah ciptaan yang artinya mereka lebih rendah dari pada ciptaan. Dalam Perjanjian Lama dosa bangsa Israel yang paling Allah benci dan Allah bertindak keras membuang Israel. Karena penyembahan berhala. 

Kita langsung saja secara spesifik menekankan bahwa hari-hari ini masa modern ini begitu banyak kita orang percaya melakukan penyembahan berhala sadar atau tidak sadar .

Latar belakang dari penyembahan berhala, dimulai dari manusia Adam dan Hawa yang lebih mempercayai ular dan ini merupakan gambaran hati kita hari-hari ini. Pada Abad 21 ini, penyembahan berhala tidak sama dengan  masa-masa dahulu. Tidak terlihat secara literal tetapi hal ini tetap terjadi karena ini kecenderungan kita manusia. Jauh lebih suka memuliakan ciptaan, kita kagum pada ciptaan yang mewah dan indah sehingga kita menginginkanya. 

Begitu banyak hari-hari ini kita mendapatkan pengajaran Kristen yang menekankan bahwa kita akan diberkati dalam pengertian kita mendapatkan ciptaan hal mewah kekayaan harta dunia dan banyak lagi yang membuat kita terkagum-kagum. Dan pada akhirnya kita merasa mulia dan berharga saat kita memiliki hal itu, kita berpusat pada barang atau benda yang fana. Inilah penyembahan berhala orang Kristen.

Gereja hidup merasa mulia dan berharga saat memiliki barang yang dapat dipamerkan, dikagumi, diceritakan pada orang-orang sekitar kita, dan memuliakan barang tersebut. Begitu dalamnya dosa kita, inilah pemberontakan kita orang percaya. Apabila kita tidak kembali ke esensi dari iman Kristen yang tujuannya bukan untuk memuliakan benda dan hal-hal mewah yang berpusat pada diri sendiri. 

Maka tidak heran orang-orang Kristen hari-hari ini begitu kering, cepat bosan, dan merasa selalu ada yang kurang dalam dirinya. 
Di balik semua perilaku berdosa kita ada dosa penyembahan berhala, dibalik setiap penyembahan berhala ada ketidakpercayaan terhadap Injil. Martin Luther (1483-1546)
Perilaku berdosa kita selalu saja kagum kepada hal yang itu selain Allah, bisa manusia lain, barang, benda mewah, alat dan selalu saja berpusat pada diri sendiri kagum pada diri sendiri narsistik. Kecintaan pada diri sendiri terlalu berlebihan. Dan hal ini berakar dari ketidakpercayaan kita pada Allah. 

Mungkin Anda adalah orang percaya sejak lahir. Mari lihat kedalam diri! Apakah pelayanan dan ibadah Anda berpusat pada kemuliaan Allah? Anda memang memuliakan Allah tetapi berharap mendapatkan sesuatu dari Allah yang tidak lain itu adalah ciptaan. 

Dengan harapan saat Anda mendapatkannya Anda akan bahagia dan memuja benda itu pada waktu kemudian Anda bosan dan datang kepada Allah melakukan hal yang sama. 

Anak muda mencari pacar, orang tua yang ingin jabatan, para istri ingin barang-barang mewah. Hal ini terus Anda lakukan ya, selamat Anda sedang ada di lingkaran setan, jujur Anda saat menginginkan hal itu dan mendapatkan pasti bahagianya hanya sementara bukan. Hal inilah penyembahan berhala orang Kristen.

Mazmur 8:6-7 (TB) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 7Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan dibawah kakinya: 8kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; 9burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus laut.\
Apa yang tertulis dalam Mazmur diatas sudah rusak dalam diri manusia, ini membuat hati kita bersedih. Adam dan Hawa mewakili kita telah gagal melakukan perintah Allah sehingga tatanan Allah dibalik oleh manusia. Manusia menjadi lebih rendah dari binatang. Adanya perbudakan, ya manusia telah gagal. Tapi tunggu dulu mari kita kembali ke tema konon Alkitab. Sentral Alkitab, INJIL.
Roma 5:15, 18, 21 (TB) 15Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang  semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. 18Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. 21Supaya sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Injil pengharapn kita, cukup kabar buruknya sekarang kabar baik, masih ada harapan bagi kita. Dunia yang kering. Pengejaran manusia tanpa henti. Setiap kebutuhan jiwa manusia sebenarnya hanya dapat terpenuhi dalam Kristus. Ayat 6-9 apabila kita perhatikan itulah inti dari Injil. 

Kita yang gagal tetapi puji Tuhan, Yesus Adam ke dua mewakili kita Ia tidak gagal melakukan perintah Allah. 

Siapa yang sempurna dan mulia? Yesus, Siapa yang dapat menaklukan dan tidak menyembah pada ciptaan lainnya? Yesus, semua kesempurnaan yang Allah Bapa harapkan telah dilakukan oleh Yesus secara tuntas. Yesus telah dimahkotai kemuliaan dan kehormatan. 

Kabar baiknya semua kemuliaan Yesus, telah Ia berikan kepada kita, hanya dengan memandang pada kehidupan dan karya salib-Nya. Penebusan dosa maka kita telah dikuduskan dan dimampukan untuk tidak menyembah berhala lagi, pengudusan secara terus menerus. 

Dia menjadi kutuk agar kita diberkati, Ia menderita agar kita bersukacita, Ia menjadi dosa agar kita dilepaskan dari perbudakan dosa dan Yesus telah bangkit, kemenangan atas maut sebagai bukti bahwa apabila kita mati bersama-Nya meninggalkan dosa-dosa kita, maka kita akan bangkit bersama Yesus.

Melihat kemuliaan dan karya salib Yesus adalah suatu sukacita abadi yang orang Kristen sejati nikmati dan hal itu akan menjadi fokus utama kita.
Filipi 2:8-11 (TB) 8Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib 9Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, " bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Jadi suatu sukacita oleh karena karunia Tuhan, Yesus adalah harta berharga kemuliaan yang sekarang ada dalam Anda dan saya. Kita menginginkan karena Dia terlalu Indah sehingga kita dengan sukacita meninggalkan hal lain yang membuat kita tidak menyukakan Dia terutama dosa-dosa penyembahan berhala kita.

Kita tidak akan dapat melihat keindahan Kristus apabila kita melihat diri bijak dan pantas untuk menerima hal lain selain salib karya penebusan Kristus. 

Kita akan terus berharap atas nama iman untuk mendapatkan ciptaan fana agar kita bahagia, dengan cara membuat Yesus berhutang (betapa dalamnya dosa-dosa kita). Sehingga seringkali kita berkata, “indah apa waktunya,” seolah-oleh sekarang bersama Kristus terlalu buruk.

Ya, kecenderungan dan keserakahan kita manusia akan lebih suka menikmati harta fana ciptaan fana yang berdusta, mereka hanya sukacita palsu. Iblis setiap waktu akan selalu berkhotbah agar kecenderungan kita setiap waktu semakin kuat.

Maka sangat penting bagi kita untuk menginjili diri sendiri setiap saat. Kemuliaan hanya bagi Allah, INJIL merobek, hati betapa kita ini manusia berdosa.

Saya akan terus berdoa bagi Anda, jiwa-jiwa yang haus akan kebenaran, agar Anda dapat menemukan Kristus secara sejati dan melihat Dia begitu Indah. Sehingga Anda tidak lagi menginginkan Dia sebagai kebutuhan tetapi Dia sebagai Tuhan, Dia yang harus mendefinisikan hal baik bagi diri Anda bukan lagi Anda sendiri. 

Namun Anda hidup bukan lagi Anda sendiri yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam Anda, dan hidup Anda sekarang dalam daging hidup oleh penyerahan pada Yesus yang telah menebus Anda dari perbudakan. AMIN

Posting Komentar untuk "Renungan Kristen Tentang Manusia; Kembali Pada Kemuliaan Allah Di Dalam Yesus"