Renungan Mazmur 131:1-3 Berdiam Diri Menikmati Tuhan
Ayat Alkitab Mazmur 131:1-3
Judul Renungan; Berdiam Diri Menikmati TUHAN
Mazmur 131:1-3 TB Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku. Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!
Dalam pembacaan pribadi saya dalam kitab Mazmur, pasal ini merupakan bagian yang juga saya sukai. Karena mencerminkan kegagalan saya. Sebagai anak muda saya begitu banyak ambisi, dan jauh lebih suka melakukan hal-hal yang menyibukkan saya.
Kesibukan, dan segala hal yang saya rasa hal itu berguna sehingga kita mengabaikan Tuhan, sebenarnya kita sedang menjadi orang-orang yang tinggi hati. Kita begitu sering terjebak di zona, di mana kita merasa segala sesuatu karena usaha kita, itulah tujuan hidup kita agar kita dapat menyukakan Allah.
Daud berkata, “aku tidak tinggi hati” ia mengakui hal itu karena ia tidak mengejar hal-hal yang besar yang dunia anggap luar biasa. Daud tidak tertarik, sesuatu yang ajaib tidak ia kejar. Ia lebih suka berdiam dengan aman di dalam TUHAN. Inilah yang seharusnya menjadi fokus kita, dalam segala kesibukkan kita.
Bersama kita belajar, ketika kita mengalami kuasa Roh Kudus ada dalam diri kita, kita pasti akan mengerti bahwa betapa diri kita berdosa dan selalu condong untuk melakukan sesuatu tanpa terlibat dengan rancangan Allah. Inilah keselahan terbesar kita, kita enggan untuk melihat dan masuk ke dalam rencana Allah yang jauh lebih besar dan indah jiwa dibandingkan dengan apa yang kita rencanakan.
Kekristenan bukan tentang segala pencapaian kita yang kita pikir akan dapat kita banggakan di hadapan Allah. Kekristenan tentang kita manusia berdosa yang telah lahir baru karena kebenaran Kristus di taruh dalam Anda dan saya . Maka saya membagikan 2 poin penting ketika kita tidak menikmati dosa-dosa kita, maka kita akan menikmati Allah.
"Berdiam Diri Menikmati TUHAN Diawali Dari Pertobatan Sejati"
1. Kekristenan adalah tentang manusia berdosa hal ini haruslah disadari
Mungkin Anda bertanya, mangapa poin saya semuanya tentang dosa? Sedangkan ayat di atas tidak ada sedikitpun membahas tentang dosa. Benar ayat diatas tidak membahas tentang dosa. Tapi tentang kerinduan untuk dapat menikmati Allah, mempunyai hubungan yang sehat dengan Allah.
Daud menyatakan pengalamannya yang indah bersama Allah. Untuk Anda dan saya dapat melakukan dan menikmati apa yang Daud nikmati. Maka kita harus menyadari betapa kita tidak mampunyai kemampuan sama seperti Daud. Bahkan Daud tanpa kasih karunia, tidak akan dapat menikmati apa yang ia tulis di dalam Mazmur 131:1-3.
Ketika Anda merasa mampu dan saya hanya menuliskan bahwa kita harus seperti Daud. Saya rasa Anda sudah sering mendengarkan hal demikian. Anda sudah sering dihimbau untuk menjadi seperti Daud pahlawan yang mengalahkan Goliat, maka kita harus mengalahkan Goliat kita, Anda sudah sering mendengar khotbah-khotbah demikian dan bahkan tidak ada Injil didalamnya.
Saya seorang yang mencintai Injil, dimampukan untuk mencintai Injil maka kabar yang akan saya sampaikan adalah Injil, Injil, dan Injil. Maka kali ini saya ingin mengajak Anda melihat dan menyadari, ketika Alkitab memberitahukan kita untuk melakukan ini dan itu, hal itu tidak akan bisa kita pisahkan dari realitas diri Anda dan saya yang selalu gagal dan berdosa.
Kita harus hidup dalam pertobatan, kita harus memiliki Roh Kudus. Saudaraku, berdoalah untuk kehidupan kita, berjaga-jagalah dalam doa untuk kematian dosa dan hiduplah dalam hikmat firman Kristus. Tanpa perenungan Alkitab yang dilakukan setiap saat, mustahil kita dapat bertumbuh dan mematikan dosa. Pertobatan adalah gaya hidup orang percaya, setiap hari kita harus berserah untuk taat kepada Kristus.
2. Kekristenan tentang Pengakuan dosa sehingga dapat berharap pada Allah
Tema utama Alkitab adalah Kristus semuanya tentang Kristus. Siapa Daud, siap dia dan mengapa ia begitu dekat dengan Allah. Daud adalah Mesias yang tidak sempurna. Arti dari Mesias adalah yang diurapi, ia adalah pembebas.
Namun Daud sempurna telah menjadi daging, Ia adalah Allah sejati dan manusia sejati. Yesus Dialah Daud sejati, Daud sejati yang selalu mencari tempat sepi untuk berdoa. Daud sejati yang menebus kita dari dosa. Semua dosa kita ditimpakan kepada-Nya, ketika Ia disalibkan.
Daud pada perjanjian Lama adalah gambaran dari Sang Mesias sejati, maka ketika kita tahu bahwa ada Mesias sejati yang telah menebus kita dari dosa-dosa kita, hal inilah yang memberikan kekuatan kepada kita untuk bertobat.
Akui segala kelemahan kita, betapa sebenarnya kita adalah manusia-manusia yang tinggi hati, kita adalah manusia berdosa. Yang selalu membutuhkan darah keselamatan dari Yesus.
Ketika kita mengakui ketidakmampuan kita, kita telah dilahirkan baru, kita berserah. Maka Roh Kudus memampukan kita sehingga kita menjadi orang yang rendah hati, Roh Kudus memampukan kita untuk selalu dan terus menerus membenci dosa.
Kita akan selalu menjadi bayi yang semakin dewasa dan terus bergantung kepada TUHAN, seperti bayi yang nyaman bersama ibunya. Kita akan selalu berharap hanya kepada Allah saja.
Kita dimampukan untuk menginginkan Allah saja. Dan kemuliaan Allah adalah sukacita terbesar dalam diri kita.
Darah Yesus yang telah memberikan kepada kita keselamatan, maka Yesuslah tujuan hidup kita, mengasihi jiwa-jiwa dan mengabarkan kabar baik, sebab hembusan napas kita adalah Injil.
Ketika Anda sudah lahir baru, waktu untuk berdiam diri bersama Allah adalah waktu terbaik untuk lepas dari segala beban dunia. Diawali dari pertobatan yang sungguh mengakui ketidakmampuan diri setiap saat. Terpujilah TUHAN Sampai Selamanya Kiranya kita semua selalu peka pada Roh Kudus dan kita selalu bertobat setiap saat, amin.
Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 131:1-3 Berdiam Diri Menikmati Tuhan"
Silahkan Berkomentar