Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Matius 28:19-20 Panggilan dan Perintah Kristus

Renungan Matius 28:19-20 Panggilan dan Perintah Kristus

Ayat Alkitab Matius 28:19-20

Judul Renungan: Panggilan dan Perintah Kristus

Matius 28:19-20 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Yesus, ini mutlak. Ini adalah tujuan Kekristenan kita. Berdoalah untuk kebenaran ini, berjuanglah di dalam kemah fana sekarang ini untuk terus menjadi serupa dengan Kristus. Dia yang telah disalibkan, Ia yang adalah Firman yang telah menjadi manusia.

Kita tahu, bahwa Perjanjian Lama menceritakan tentang Dia, saya telah berkali-kali menuliskan renungan. Di mana Perjanjian Lama, menunjukkan kepada kita Yesus yang adalah pusat, Yesus yang adalah pengharapan yang dinantikan Yesus yang menjadi satu-satunya yang dapat membawa manusia kepada Allah Bapa dan menjadi anak Allah. Untuk dapat mewarisi kerajaan Allah secara utuh di dalam kehidupan kekal.

Manusia yang telah Allah ciptakan untuk diri-Nya begitu sempurna, indah dan memiliki kasih di dalam dirinya. Untuk mengasihi Allah, menikmati kasih Allah dan hidup saling mengasihi antara sesama manusia. Inilah tujuan awal manusia diciptakan untuk Allah dan mengasihi sesama manusia seperti mengasihi Allah dan kasih ini kasih yang diberikan seperti mengasihi diri sendiri.

Kita tahu, hari ini di mana Anda membaca renungan ini. Di dalam dunia yang sedang kita tempati sekarang. Ada dosa yang telah masuk ke dalam daging manusia, ada pemberontakan terhadap Allah, manusia yang seharusnya taat kepada Tuhan, bersekutu dengan Tuhan. Kini telah menjadi musuh Tuhan dan mendukakan Tuhan dengan mencari kemuliaan bagi diri sendiri dan memuliakan ciptaan.

Bahkan ketika kita lihat, bagaimana Alkitab dengan jujur, menceritakan kebobrokan manusia, seharusnya kita bertobat. Kita takut dan gentar, kita harusnya melihat betapa Dia mulia dan kudus. Sedangkan kita hanyalah daging yang akan menjadi tua, merosot dan ketika kematian tiba, setiap syaraf, setiap darah yang tidak mengalir, jantung yang tidak lagi berdekat. Daging kita sekarang membusuk. Ini adalah realita, ini tidak akan dapat kita hindari, lebih menakutkan lagi.

Kita orang berdosa, kita musuh Allah dan Allah yang adil dengan murka yang penuh kapan saja siap membinasakan pendosa. Sekiranya ada waktu hari ini, Anda dan saya masih bernapas. Ini adalah waktu di mana kita harus bertobat, benar-benar sadar betapa dosa kita sangatlah besar. Pertobatan untuk tidak lagi berjuang menjadi orang baik untuk berkenan kepada Allah.

Pertobatan kita adalah melihat kepada Yesus, menerima kebenaran-Nya dan menyatakan dengan kesadaran. Bahwa diri kita tidak benar, kita binasa tanpa Kristus kita ada dalam lembah dosa. Ketika Yesus bukanlah Tuhan atas kehidupan kita, bukan Allah yang memberikan hidup kepada kita. Marilah kita hidup berdasarkan kasih-Nya, marilah kita menerima kasih itu dan benar-benar sadar betapa bobrok dan menyedihkan diri kita dengan segala dosa dan pemberontakan kita.

Saudaraku, setelah kita merenungkan Injil, marilah kita masuk pada undangan indah dari Kristus, melihati visi-Nya yang Ia kerjakan sejak dahulu kala. Ia yang mencari manusia, Dia yang datang untuk menyatakan diri-Nya dan memberikan kasih-Nya sebagai Allah yang memurkai dasa dan yang mengasihi pendosa, tetapi mendidik agar pendosa membenci setiap dosa yang ada di dalam dirinya.

Kita dipanggil untuk semakin mengenal Dia dan memperkenalkan Dia, inilah esensi dari pelayanan. Inilah tujuan dari setiap panggilan orang percaya di dalam dunia ini, di mana setiap orang yang telah mengecap kasih karunia. 

Kita yang telah menerima kasih itu, dibawa untuk memberitakan kemuliaan Allah kepada dunia yang terhilang. Dunia yang tersesat dan tidak tahu kemana akan pergi. Mereka yang mencari Tuhan, tetapi menciptakan tuhan berdasarkan keinginan mereka.

Mereka ini membutuhkan Injil dan kita yang telah menikmati Injil dan hidup di dalam Injil. Pertama-tama kita meninggalkan kenyamanan, untuk keluar dan menjadi berkat bagi sekitar kita sehingga mereka dapat melihat seperti apa cara hidup orang percaya. Orang dunia dapat melihat, kemuliaan Kristus terpancarkan melalui kehidupan kita yang ada di tengah-tengah masyarakat maupun pekerjaan kita.

Setiap kita diperintahkan untuk memberitakan Kristus, setiap sumber daya yang ada pada kita baiklah itu kita pergunakan untuk melayani. Yang saya maksudkan melayani, adalah membawa sesama kita kepada Kristus, membawa saudara kita untuk belajar bersama untuk bertumbuh semakin mengenal Yesus.

Membawa orang-orang untuk hidup bagi Yesus, pribadi ke pribadi, setiap kita dipanggil untuk memuridkan. Inilah panggilan pelayanan Kristen yang sangat mendesak. Karena tanpa pemuridan, tidak akan pernah kita menemukan orang-orang yang secara radikal mengikut Yesus dan menjadi serupa dengan Yesus.

Menjadi murid Yesus, berarti terus belajar kepada Yesus, kita akan semakin cinta pada Firman Tuhan. Kita akan semakin suka, doa pribadi dan ibadah pribadi untuk semakin dekat dan mengenal Kristus. Kita belajar kepada Yesus, melalui komunitas kita, melalui orang tua rohani kita dan melalui saudara seiman. Melalui isteri maupun suami kita, bersama-sama bertumbuh ke arah Kristus.

Sebab itu, yang menjadi pusat kita adalah Yesus, mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan memberitakan Dia.

Doa

Kami yang telah Engkau kirim ke dalam dunia, untuk membawa cahaya Injil-Mu. Mampukan kami Tuhan, terutama untuk percaya bahwa Engkau berkuasa, Engkau, Kristus telah menjadi Tuhan atas kehidupan kami dan menyertai kami sampai pada akhir zaman.

Tuhan suatu sukacita ketika kami diberikan iman untuk mampu berharap dan terus hidup di dalam-Mu dan mempercayakan hidup kami kepada-Mu.

Sampai selama-lamanya, terpujilah ya Tuhan kami, yang ada di dalam kami dan kami menjadi milik-Mu. Segala pujian dan hormat hanya bagi Allah saja. Di dalam nama Yesus. Amin.