Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 119:13-14 Kasih Allah Membuat Aku Bergembira

 Renungan Mazmur 119: 13-14 Kasih Allah Membuat Aku Bergembira

Ayat Alkitab Mazmur 119:13-14

Judul Renunga: Kasih Allah Membuat Aku Bergembira

Mazmur 119:13-14 (TB) Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kau ucapkan. Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.

Ketika disiplin Allah kita mengerti sebagai perlindungan Allah untuk kita mencapai kebahagiaan seutuhnya. Tema besar dari Mazmur 119. Orang-orang yang berbahagia hidup berdasarkan hukum TUHAN. Setiap hal yang ada dalam diri kita selalu saja bertentangan dengan apa yang Allah mau, yaitu hukum-Nya. 

Mari kita belajar bahwa setiap hukum dan aturan yang Allah ada bukan karena Allah mau menekan kita. Justru Ia mau membuat kita bahagia, Allah jauh lebih tahu untuk apa kita berada di dunia ini. 

Sebelum kita lebih jauh, mari kita belajar motivasi Kekristen yang salah dan ini banyak diajarkan oleh para pengkhotbah, “ayo lakukan kebaikan, maka kita akan diselamatkan, dan menerima berkat-berkatnya.” 

Saya akan jelaskan mengapa hukum Tuhan bila kita lakukan bukan agar Tuhan memberkati dan mengasihi kita lebih dari orang lain, hukum Tuhan bukan agar kita menjadi orang-orang yang sombong rohani. 

Ketika ada pengkhotbah yang mengajarkan kepada Anda dengan melakukan hukum Tuhan maka Anda akan diberkati lebih lagi dan semua masalah Anda akan selesai semuanya. Itu motivasi yang salah dan hal itu bukan esensi Alkitab. 

Alkitab tidak mengajarkan itu. Meskipun Alkitab pada bagian yang lain merupakan motivasi.

Hukum Allah ada untuk melatih kita semakin mengasihi Allah, Allah sudah mengasihi kita bahkan waktu kita masih hidup dalam lumpur dosa. Ia bahkan karena kasih-Nya membebaskan kita dari lumpur itu, hukum Allah menolong kita untuk tidak kembali ke lumpur dosa. 

Jika Anda merasa tertekan karena hukum Allah maka kembalilah ke lumpur itu ceburkan diri Anda, dan nikmati penderitaan tanpa hadirat Allah. Allah tetap mengasihi, tetapi partanyaan saya. Anda mau atau tidak Allah kasihi?

Kita mulai dari ayat 13, “dengan bibirku aku mengucapkan perintah-perintah-Mu.” Hal utama mengapa kita perlu melakukan hukum Allah adalah agar kita mengucapkan perintah-Nya, mengabarkan perintah itu kepada orang belum percaya. Perintah itu adalah kabar baik (Injil sebagai berita), Allah menjadi manusia dan mati untuk menebus dosa-dosa kita semua, Yesus nama-Nya.

Perintah Tuhan yang selalu kita kabarkan merupakan perintah yang sudah tertanam di hati kita. Perintah itu mengubahkan kita menjadi orang-orang yang bersukacita, bebas dari perbudakan dosa, perbuatan baik, dan perbuatan jahat. Kita ada di dalam kebenaran Kristus yang membenarkan kita yang berdosa. Sehingga segala perbuatan kita bukan tentang kita, tetapi tentang Kristus.

Maka suatu sukacita kekal, ketika kita menyadari bahwa hukum Allah bukan untuk menekan kita melainkan menyelamatkan kita agar, karya keselamatan semakin nyata. Hukum itu menolong kita, memagari daging kita yang selalu saja ingin kembali ke perbudakan dosa, menikmati dosa-dosa yang berujung pada kita semakin jauh dari Allah dan lari dari kehendak Allah.

Hal terpenting sebelum kita mengucapkan hukum-hukum Allah, merupakan pengurapan dari Roh Kudus. Pribadi Allah inilah yang memampukan kita untuk semakin hari, semakin mengasihi Yesus, melakukan perintah-perintah-Nya merupakan sukacita. 

Setiap kegagalan akan selalu memacu kita untuk melihat kemuliaan Allah dan betapa berdosanya diri kita. Betapa tidak layaknya diri kita sebenarnya menerima kasih yang begitu tulus dan besar itu.

Suatu hal yang mustahil seorang percaya dapat bahagia secara utuh bila ia mengabaikan hukum Allah, bila ia melakukan segala sesuatu berdasarkan kemauannya sendiri. 

Itu mengapa begitu banyak di antara kita orang percaya merasa kering rohani, kita sering secara sengaja mengabaikan Yesus dan hukum yang menahan kita untuk tidak kembali ke perbudakan dosa. “Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.” 

Maka seperti dalam ayat 14, mari kita selalu memandang pada Yesus, Yesus harta berharga kita. Dan Yesus tujuan kita, sukacita kita, melihat bagaimana Ia hidup. Padang pada karya salib-Nya kasih Allah dan keadilan Allah dinyatakan. 

Minta Roh Kudus mampukan kita untuk selalu hidup berdasarkan petunjuk Tuhan Yesus. Bukan lagi berpusat pada diri sendiri. 

Kebahagiaan dalam Yesus adalah perjuangan, karena daging-daging kita sangat bertentangan dengan Roh kita yang selalu menginginkan Yesus. 

Maka sangat penting untuk mematikan keinginan daging, dan menjadikan daging semakin tunduk pada kemuliaan Allah.

Kiranya TUHAN memampukan Anda untuk selalu hidup dalam kasih karunia yang berlimpah. Sehingga Anda hari semakin hari menikmati Yesus saja, sukacita melimpah. AMIN