Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Roma 5:12 Di Dalam Maut dan Dilepas Dari Maut

Renungan Roma 5:12 Di Dalam Maut dan Dilepas Dari Maut

Ayat Alkitab Roma 5:12

Judul Renungan; Di Dalam Maut dan Dilepas Dari Maut

Roma 5:12 (TB) “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”

Kita akan belajar apa itu “Maut” dan bagaimana kita bisa lepas dari “Maut” dua poin ini sangatlah penting, untuk kita renungkan dengan melihat semuanya dari sudut pandang Injil Yesus Kristus.

Sebab kehidupan yang kita lihat sekarang, kehidupan dimana kita berada sekarang. Terlihat aman dengan segala tawaran dunia yang memberikan rasa aman. Memberikan kepada kita kebebasan yang justru kebebasan itu adalah perbudakan.

Dosa yang telah menjadi natur manusia, membuahkan berbagai-bagai kejahatan. Mungkin kejahatan itu ada yang dengan terang-terangan ditunjukkan. Ada juga jenis kejahatan yang terlihat sopan, kejahatan yang lahir dari para pemuka agama.

Setiap kita, di dalam hati kita memiliki kejahatan yang sama, dosa yang sama. Yaitu kita pada dasarnya telah menolak kehadiran Allah. 

Kita lebih suka keinginan kita sendiri, menggantikan kemuliaan yang kekal dengan kemuliaan yang fana buatan tangan kita dan hasil dari hikmat kita yang sangat-sangat bodoh.

Maka mari kita masuk pada dua poin yang akan menjadi perenunngan kita, yaitu konsekuensi dari dosa dan bagaimana kehidupan kita dalam kekekalan dapat lepas dari penderitaan kekal.

1. Upah Dosa adalah maut

Roma 6:23A (TB) “Sebab upah dosa ialah maut;” sebelum kita melihat kata maut dari bahasa aslinya. Mari kita lihat definisi maut yang Paulus tuliskan di dalam kitab Roma bagi para pendosa yang tidak mengenal Allah, atau menggantikan Allah sejati dengan kefanaan dunia ini.

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas; penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan, dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Roma 1:28-29 (TB)

Tidak ada yang lebih mengerikan dari pada murka Allah, Allah telah mengeraskan hati Firuan, begitu juga maut yang akan menimpa setiap orang yang tidak percaya kepada Dia. Setiap kejahatan yang Ia injinkan terjadi adalah maut bagi orang jahat itu sendiri.

Ketika Allah diam, Allah tidak menegur dosa-dosa Anda dan saya, ketika Allah tidak peduli lagi. Hal inilah maut sesungguhnya. Ini adalah kematian rohani yang membawa kita pada penderitaan yang di dalam kekekalan.

Kehidupan yang diciptakan untuk menikmati Allah namun untuk selama-lamanya manusia itu tidak menikmati Allah. Dia telah menyerahkan manusia itu ke dalam kematian kekal.

Mari kita belajar kata, “maut” dari bahasa asli. “Thanatos” memiliki arti lain kematian. Maka dapat tahu bahwa ini merupakan definisi dari kematian rohani. Saya akan menjabarkan arti lain dari kata, “Thanatos.”

Arti lebih lengkapnya atau definisi “maut” atau “Thanatos.”;

“Kematian tubuh, pemisahan (baik alami atau kekerasan) jiwa data, tubuh yang mengakhiri kehidupan di bumi, dengan gagasan tersirat tentang kesengsaraan di masa depan di neraka, kekuatan kematian.”

“Karena dunia bawah, tempat tinggal orang mati, dianggap sebagai, menjadi sangat gelap, itu setara dengan wilayah yang paling tebal, kegelapan yaitu secara kiasan, wilayah yang diselimuti kegelapan, ketidaktahuan dan dosa.”

“Hilangnya nyawa yang hanya layak untuk nama, penderitaan jiwa yang timbul dari dosa, yang dimulai di bumi, tetapi bertahan dan meningkat setelah kematian tubuh di neraka, keadaan menyedihkan dari orang-orang jahat yang mati di neraka.”

“Dalam arti yang paling luas, kematian meliputi semua kesengsaraan, yang timbul dari dosa, serta kematian fisik sebagai hilangnya nyawa, ditahbiskan kepada Tuhan dan diberkati di dalam dia di bumi, untuk diikuti, oleh kesengsaraan di neraka.”

Begitu seriusnya akibat dari setiap dosa yang akan kita rasakan, bahkan ini kekal. Tanpa akhir dan tanpa ujung. Maka dari itu saya selalu ingin kita bersama memastikan bahwa diri kita sudah ada di dalam Kristus.

Mari kita kembali kepada Injil Yesus Kristus, pada poin yang kedua saya akan menjelaskan. Bagaimana kehidupan kita telah keluar dari dalam maut. 

Selalu ada terang dibalik kegelapan selalu ada Injil Yesus Kristus dibalik semua kabar buru yang dunia ini beritakan kepada kita.

2. Dilepaskan dari kuasa maut

Tidak ada keselamatan diluar kasih karunia, tidak ada satupun manusia dapat keluar dari maut yang mematikan ini tanpa adanya kasih, pengampunan dari Allah. Roma 6:23B (TB) “Tetapi kasih karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Kasih karunia adalah pengorbanan Yesus Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya untuk menerima hukuman dosa kita, maut yang telah saya jelaskan pada poin yang pertama telah ditimpakan kepada Yesus.

Anda dan saya diperbudak oleh dosa, ketika Yesus Kristus melepaskan kita dari perbudakan ini, kita melihat kemuliaan yang nyata. Maka kita mengikuti Dia, menyerahkan segala-galanya untuk Dia. Doa saya untuk Anda telah melihat kemuliaan yang nyata ini, mampu melihat secara jelas betapa fana dan sementara kehidupan ini.

Namun untuk bisa memberikan diri kita sepenuhnya kepada Yesus, mari kita renungkan penderitaan Yesus setiap hari. Membayangkan bahwa diri kitalah yang pantas dan layak menerima apa yang Yesus terima dalam kekekalan. 

Tetapi Injil selalu menyatakan bahwa Allah setia, Ia menyatakan kemuliaan-Nya melalui penderitaan. Membawa kita untuk masuk dalam penderitaan Yesus, sehingga kita melihat secara jelas kemuliaan Yesus di dalam penderitaan itu.

Saya mengutip tulisan John Piper, “Melihat dan Menikmati Yesus Kristus.” Hal 60.

Di tengah malam, di hadapan imam besar, “mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia’ Matius 26:27. Di hadapan gubernur, mereka menyesah-Nya. Matius 27:26. Eusebius  (Sekitar 300 Masehi) menjelaskan penyesahan Romawi kepada orang Kristen seperti ini: “Mereka dicabik-cabik oleh cambuk sampai ke dalam pembuluh darah dan nadi, sampai terlihat rongga badan mereka, isi perut, dan rongga mereka.”

Melalui penderitaan yang Yesus alami, kita menerima kebenaran Yesus. kita yang berdosa dipandang tidak berdosa karena Yesus tidak pernah berbuat dosa namun Ia harus menanggung semua hukuman dosa Anda dan saya.

Hanya melalui iman kepada Yesus, iman yang sejati, iman yang berpenyerahan kepada Ketuhanan Yesus. 

Hidup yang bukan lagi dikendalikan oleh hikmat kebijaksanaan diri sendiri, tetapi oleh hikmat yang ada di Alkitab. Hikmat yang membawa Anda dan saya menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus.

Memberikan kita pengertian dan keberanian untuk berkata, “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu.? Sengat maut adalah dosa dan kuasa dosa adalah hukum Taurat. Tetapi puji syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” 1 Korintus 15:55-57 (TB).

Ada seruan untuk sebuah pertobatan bagi kita, saat ini juga, ada seruan untuk secara serius memerangi dosa di dalam diri.

Dosa yang selalu ingin membawa kita kepada maut, tetapi di dalam Kristus kita menang sebab Yesus telah menghancurkan kuasa maut.

Jadi sekarang saudaraku, apa yang menjadi harta berharga Anda?

Apa yang menjadi penggerak hidup Anda? Yesus atau hikmat Anda.

Kehidupan di dalam Yesus, menuntut kita untuk mati bagi diri sendiri, mati atas segala keinginan kita dan hidup dalam Yesus, masuk dalam persekutuan yang membahagiakan di dalam Kristus.

Tidak peduli dengan apa yang terjadi atas dunia, menjadi fokus utama Kekristena sejati yang ada di dalam Yesus. bagaimana hidupnya ada untuk mengabarkan Kabar Baik, bahwa ada pengampunan dosa di dalam Yesus, persekutuan yang kekal dan intim.

Persekutuan yang merupakan kerinduan kedalaman jiwa semua orang yang ada di muka bumi ini, hanya akan di temukan di dalam Yesus. 

Pengampunan dosa, mematikan dosa, bersekutu bersama Allah dan hidup untuk memuliakan Allah melalui pekabaran Injil melalui kehidupan sehari-hari.

Kiranya Allah Roh Kudus memampukan kita untuk selalu bertobat setiap saat, menginjili diri sendiri setiap hari hidup hanya untuk kemuliaan Allah saja, amin.