Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 3:16 Umur Panjang dan Kehormatan

Renungan Amsal 3:16 Umur Panjang dan Kehormatan

Ayat Alkitab Amsal 3:16

Judul Renungan; Umur Panjang dan Kehormatan

Amsal 3:16 (TB) Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Membaca dan merenungkan kitab Amsal dengan pengertian yang utuh akan Injil, membawa kita pada kekayaan firman yang menyegarkan jiwa dan kelimpahan pengertian yang membuat kita memuji dan memuliakan Allah kita. 

Sebab kita diciptakan, segambar dengan Allah, kita mulia untuk menikmati kemuliaan Allah, keindahan Allah dan kekudusan yang menjadikan kita seseorang yang benar-benar bahagia. Sebab tanpa kekudusan, tidak akan pernah ada kebahagiaan sejati.

Inilah yang akan kita renungkan, yaitu hikmat yang membawa kita pada Allah di mana hikmat tersebut adalah hikmat yang memang berasal dari Allah. Sebab kita hidup untuk kehormatan sejati bukan berdasarkan cara padang manusia, budaya dan dunia yang telah jatuh ke dalam dosa. Kehormatan sejati hanya ketika Allah saja yang memandang kita sebagai seseorang yang terhormat.

Sebab umur panjang tanpa hikmat adalah kehidupan paling sial, menyedihkan, kesepian, kosong, sia-sia bahkan ini adalah kutukan. Sebab hanya menunggu waktu untuk masuk ke dalam kegelapan kematian yang terpisah dari kemuliaan Allah selama-lamanya. Sebab umur panjang tanpa hidup yang menikmati kasih karunia, tanpa Injil, tanpa pengertian yang utuh akan kehidupan dan tanpa Allah sendiri yang memandang kita layak menerima penghormatan dari Dia, maka semua hidup yang panjang adalah sia-sia.

1. Umur panjang yang sia-sia buah dosa

Kesia-siaan hidup tidak dapat lepas dari hidup kita yang telah jatuh ke dalam dosa, sebab itu hikmat sejati diperlukan, hikmat yang memberikan kekuatan agar kita dapat membinasakan dosa yang ada di dalam diri kita. Sebab kita budak dosa, jalan di jalan Kesia-siaan, kita ingin umur panjang namun kita lupa dengan kebinasaan.

Sebab kita terlena dengan dunia, kita tunduk pada nafsu kita, kita mengira bahwa kita tidak bertanggung jawab pada siapa-siapa atas apa yang ada di dalam kehidupan. Kita merasa bahwa hidup kita adalah milik kita dan kita tidak memerlukan Tuhan untuk menyelamatkan kita sebab kita merasa diri kita baik-baik saja.

Dosa membawa kita pada mata yang buta dan terlena dengan segala kemegahan dunia, kita merasa bahwa hidup ini sangat indah untuk dinikmati di luar Tuhan. Kita tidak suka pada pertobatan, kita tidak suka pada teguran, kita tidak suka untuk belajar pada hikmat yang sejati.

Kita menyukai keinginan daging dan hidup kita adalah hidup kekal di jalan kita sendiri, menurut hikmat kita yang bodoh dan keji. Demikianlah kita pikir, bahwa umur panjang sangatlah indah, berguna, dan hormat dari Allah tidaklah penting. Sebab kita pada tidak menginginkan Allah. 

Poin ini merupakan gambaran nyata dari hidup yang ada di dalam dosa, umur panjang yang sia-sia dan definisi hidup yang tidak berguna sebab tidak mengindahkan hikmat Allah.

Ini adalah seruan peringatan akan kedalaman hati kita, akan natur kita yang berdosa. Sebab ketika kita melupakan hikmat Allah dan mengenakan hikmat kita dan tidak ingin tunduk pada kasih karunia hikmat sejati Allah. Pada waktu inilah kita akan kembali pada hidup yang sia-sia.

Marilah kita hidup setiap hari melihat diri kita yang berdosa, untuk bertobat, untuk selalu Kembali pada kasih karunia. Untuk melihat bahwa hidup yang sejati dan tidak sia-sia hanya hidup yang berpusat pada kasih setia Tuhan, pada hikmat Tuhan yang melimpah-limpah memanggil kita untuk selalu menyerahkan diri pada hikmat tersebut.

2. Mendapatkan umur panjang dan kehormatan

Marilah kita tidak bosan akan didikan Tuhan (Amsal 3:11), untuk hidup menurut jalan-Nya dan tidak pernah meninggalkan kasih setia-Nya. Berjalan di jalan kebenaran, untuk selalu tunduk pada Allah saja, kehendak-Nya adalah kehidupan kita yang bertobat di dalam Kristus untuk menjadi semakin serupa dengan Dia.

Sebab umur panjang yang disertai kehormatan hanya ada di dalam Kristus yang telah diberikan oleh Allah sendiri nama di atas segala nama (Filipi 2:9-11). Allah menghormati Kristus, Allah mengasihi Kristus, sebab Dialah yang telah taat kepada Allah selama Ia menjadi manusia. 

Yesus mati disalibkan untuk menerima kutuk dosa kita, seolah-olah Yesuslah orang berdosa, Yesuslah yang melakukan segala sesuatu yang sia-sia. Karena itu siapa yang percaya kepada-Nya beroleh hikmat kekal yaitu mengerti Injil kasih karunia, Injil kekuatan Allah yang menyelamatkan kita dari dosa dan kutuk hukuman dosa.

Sebab karena kasih Allah kepada manusia berdosa, untuk kembali kepada diri-Nya, Allah sendiri memberikan Kristus untuk dihancurkan menggantikan kita. Yesus yang kudus, suci dan benar, menjadi dosa. Agar kita yang berdosa ketika percaya, dikuduskan, disucikan, dan dibenarkan. Inilah kasih karunia, inilah esensi dari kehormatan yang kita dapatkan dari Allah.

Agar kita yang bertobat dan percaya kepada Yesus Dialah Tuhan kita, Dialah Juruselamat kita dan Dialah harapan kita, salib itulah pusat dari perenungan kita. Membawa kita benar-benar menemukan hidup yang berhikmat. Hidup yang tidak sia-sia dan hidup yang mendapatkan penghormatan berdasarkan pandangan Allah. Sebab kita di dalam Kristus dan kebenaran yang kita kenakan kasih yang kita rasakan karena Kristus telah menguduskan kita.

Umur panjang yang terhormat adalah umur panjang yang hidup setiap merenungkan karya Kristus, tidak peduli sampai umur berapa diri kita. Ketika Yesus ada di pusat pikiran kita, baiklah kehendak-Nya saja yang menjadi kesukaan kita, menjadi kegembiraan kita. Di mana kita menikmati hubungan yang intim bersama dengan-Nya.

Sebab kita hidup di dunia sekarang ini, percaya kepada Kristus, Dialah harapan hidup kita. Untuk melakukan perbuatan yang baik berdasarkan definisi dari Allah. Kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Dia, dalam proses inilah kita ada sekarang ini, menyadari keberdosaan dan hidup bertobat untuk menikmati kehormatan yang berasal dari Allah bagi kita, segala kemuliaan hanya bagi Kristus. Amin.