Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Filipi 2:12 Dididik Untuk Taat

Filipi 2:12 Dididik Untuk Taat

Filipi 2:12  (TB) Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Dalam hal apa ketaatan dan keselamatan berhubungan? Dalam hal ketaatan menghasilkan keselamatan, dan wujud keselamatan berintikan ketaatan.

Jangan salah sangka. Kita selamat BUKAN oleh ketaatan. Alkitab menyatakan bahwa keselamatan adalah anugerah Allah tanpa syarat. Persyaratan yang Allah tuntut sudah dibayar oleh ketaatan hidup dan kematian Kristus. Maka perolehan keselamatan tidak melibatkan andil apa pun di pihak kita. Kita hanya mempercayai janji dan undangan Injil serta mempercayakan hidup kepada Yesus, dan kita selamat.

Bukan saja akibat ketidaktaatan Adam yang diubah oleh ketaatan Yesus yang menghasilkan keselamatan kita. Ketaatan Yesus pun menghasilkan dalam orang percaya kehidupan yang tumbuh dalam ketaatan. Lalu apakah ketaatan sesudah kita diselamatkan harus kita perjuangkan sendiri atau sepenuhnya hasil anugerah Allah? Dan bagaimana kita mengalami ketaatan itu bila nyata-nyata pengaruh dosa masih sering mendorong kita untuk tidak taat? Unsur apa saja yang mendukung terwujudnya ketaatan dalam hidup kita?

Kita patut bersyukur akan janji firman ini. Ketaatan bukan hasil perjuangan kekuatan manusiawi kita. Bukan hasil resolusi akhir tahun, bukan dengan jalan memompa kehendak, tidak juga karena berbagai teknik pemotivasian diri. "Allahlah yang mengerjakan ... baik kemauan maupun pekerjaan" (Flp 2:13). Roh Allah tinggal di dalam orang yang menjadi milik Kristus (Rm. 8:14-17). Ia bekerja menciptakan hasrat baru di dalam kita, yaitu hasrat menaati Allah. Tidak hanya sampai di hasrat, tetapi Ia bekerja sampai hasrat itu terwujud dalam tindakan ketaatan kita sehari-hari. Maka tindakan ketaatan kita sekadar mengikuti dorongan dan karya Roh di dalam kita.

Prinsip ini melibatkan proses pendidikan dari Allah yang kita alami sebagai perjuangan berat. Pendidikan untuk taat akan melibatkan sikap TAKUT dan GENTAR. Melibatkan kesediaan untuk mengganti tolok ukur duniawi dengan pertimbangan alkitabiah. Akan juga melibatkan latihan untuk tidak bersungut dalam berelasi. Namun bila kita jalani karya dan daya Roh dalam kita, perlahan tapi pasti kita akan memancarkan keajaiban anugerah-Nya.

Sumber; https://www.facebook.com/sahabatkasihKristus/

Ketaatan Mutlak

Saya ingin Anda merenungkan beberapa nasehat tentang ketaatan kepada Kristus, dari orang-orang percaya miliki Kristus;

“Tuhan adalah Tuhan. Karena Dia adalah Tuhan, Dia layak untuk kepercayaan dan ketaatan saya. Saya tidak akan menemukan istirahat di mana pun kecuali dalam kehendak suci-Nya yang tak terkatakan di luar gagasan terbesar saya tentang apa yang sedang dia lakukan.” Elisabeth Elliot

“Tuhan tidak mencari bejana emas, dan tidak meminta bejana perak, tetapi Ia harus memiliki bejana yang bersih.” Dwight L. Moody

“Inilah rahasia sebenarnya: Anda dapat memenuhi perintah Alkitab lebih baik dengan jatuh cinta kepada Tuhan daripada dengan mencoba menaatinya. Bukannya kepatuhan Anda tidak signifikan atau relevan; itu bukan pusat roda. Tidak, pusat kehidupan Anda adalah hubungan Anda dengan Tuhan. Perilaku dan kepatuhan Anda terpancar seperti jari-jari dari pusat kehidupan Anda dan memungkinkan Anda untuk maju. Ketika Anda mencoba menjadikan perilaku abadi Anda sebagai pusat tempat Anda berpaling, Anda akan terjebak. Gerakan maju harus didorong oleh cinta.” Chris Hodges,

“Banyak yang mengagumi Yesus dan melakukan dosa: yang lain menghormati Yesus dan melakukan dosa; Beberapa bahkan menghormati Yesus dan melakukan dosa, tetapi tidak satu pun dari ini adalah cinta yang penuh gairah untuk Tuhan Yesus karena cinta semacam ini membutuhkan ketaatan.” John M. Sheehan

“Kebangunan rohani dimulai dengan ketaatan.” Victoria Orenze

Hanya karena kasih karunia, demikianlah kehidupan yang sejati membawa kita pada Pribadi yang benar-benar mengasihi kita. Dan telah menyerahkan nyawa-Nya menjadi pengganti nyawa kita yang seharusnya dibinasakan di dalam gelapnya api neraka. Kasih Kristus, adalah nyata adanya, setiap orang yang penah mengecapnya, mereka yang percaya dan diberikan keinginan yang baru untuk taat kepada Yesus akan mendapatkan sukacita yang meluap-luap. 

Sukacita ini memberikan candu yang mendalam untuk selalu bersama Kristus, karena di dalam Dia segala keinginan terdalam manusia terpenuhi. Inilah yang saya rasakan dan dapat nikmati setiap hari. Ketika saya mulai tidak menikmatinya, di dalam kasih karunia, Roh Kudus mengajak saya untuk kembali melihat diri saya, hati saya untuk sesegera mungkin kembali pada kasih karunia Kristus. A.W Tozer, memberikan pengarahan dalam perenungan, bagaimana kita dapat melihat diri sendiri

dengan beberapa pertanyaan. Dan ketika ada yang salah dalam diri dan itu membawa kita semakin menjauh dari Kristus, kita harus segera kembali kepada-Nya.

"Prinsip-prinsip untuk Mendeteksi (memeriksa) Diri sendiri:

 1. Apa yang paling kita inginkan?

 2. Apa yang paling kita bicarakan?

 3. Bagaimana kita menggunakan waktu kita?

 4. Apa yang kita lakukan dengan waktu senggang kita?

 5. Teman-teman yang kita miliki?

 6. Siapa dan apa yang kita kagumi?

 7. (Hal-hal) Apa yang kita tertawakan?

-A.W.Tozer.

Tanyakan pertanyaan di atas kepada diri Anda sendiri dan jawablah dengan jujur. Pertanyaan di atas dapat mendeteksi setiap dosa, setiap penyembahan berhala yang menjadikan kita seseorang yang tidak taat kepada kehendak Kristus.

“Di mana ada ketidaktaatan pada kehendak Allah, akan selalu ada jiwa yang gelisah dan tidak bersukacita, ada ketakutan yang mendalam dan adanya rasa bersalah yang membawa kita menjauh dari Allah. Inilah yang membuat kita benar-benar membutuhkan kasih karunia setiap hari untuk bertobat setiap hari untuk menginginkan Yesus saja setiap hari.”

Ketaatan mutlak adalah anugerah Allah, ini adalah undangan untuk tidak lagi hidup dengan kekuatan sendiri. ini adalah hidup yang dibawa untuk bersekutu dengan Allah, untuk selalu hidup dalam kasih-Nya. Untuk selalu berdoa, menyerahkan kehidupan kepada Dia. 

Saya membawa Anda untuk merenungkan apa yang Paulus mohonkan kepada jemaat di Roma, permohonan yang sama untuk Anda dan saya, untuk direnungkan, ditanamkan di dalam pikiran dan dilakukan secara praktis dalam kesendirian.

Roma 12:1-2 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kita mempersembahkan tubuh kita, untuk melakukan kebenaran, Roh Kudus memberikan kemampuan. Ketika kita memutuskan untuk taat, Roh Kudus, menolong dengan sukacita yang penuh, dengan kuasa yang tidak terbatas dan terus mengaruniakan hikmat salib, untuk kita mati dan hidup kudus bagi Allah beribadah kepada Allah.

Selanjutnya, tujuan dari kehidupan yang dipersembahkan adalah, tidak menjadi serupa dengan dunia. Cara berpikir kita seperti cara berpikir Kristus. Kita hidup untuk melakukan kehendak Allah, untuk selalu memuji dan memuliakan Dia, dalam kasih-Nya yang melimpah atas kita yang percaya dan bertobat. Amin.

Posting Komentar untuk " Filipi 2:12 Dididik Untuk Taat"