Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Refleksi Natal 2022

Refleksi Natal 2022

“Kristus adalah roti kita dan yang memberi kita roti. Dia adalah pemberi dan pemberian itu sendiri. Allah yang memberi kita semua makanan yang kita makan, dan setiap makanan yang kita makan pada akhirnya tidak mencukupi dan tidak lengkap, karena Dia adalah makanan kita yang sebenarnya makan yang memberi kita hidup kekal.” Tish Herrison ~ Warren Liturgy of the ordinary. 64

Refleksi Natal 2022

(Refleksi ini saya tulis 25 November 2020)

Sang Roti Kehidupan Dalam Rupa Manusia Telah Lahir.

Begitu sering kita ingin makanan “B” namun di hadapan kita yang ada makanan “A” hal ini begitu mencengangkan.

Kita lupa bahwa hal-hal sederhana yang dimana kita merasa bosan atas itu semuanya adalah pemberian Allah. Dan di bagian-bagian kehidupan yang demikianlah Allah hadir untuk mendidik kita.

Kegagalan kita untuk mengerti segala berkat Tuhan, bahkan terjadi setiap saat dalam hidup kita.

Keluhan terjadi, selalu saja ada dalam diri kita, belum lagi masa pandemi rasanya menambah penderitaan saja. 

Quote diatas mengingatkan kita bahwa makanan “B” yang kita keluhkan itu dari Tuhan, bahkan jika kita mendapatkan makanan “A” yang kita anggap makanan itu memuaskan kita, sudah dapat dipastikan makanana itu akhirnya tidak mencukupi kebutuhan. 

Lalu kita ingin makanan “C” namun sama saja.

Kini sebantar lagi memasuki bulan Desember, mari kita bersama merenungkan!

Bahwa ada Manna sejati yang turun dari sorga, Ia dalam rupa bayi mungil dalam palungan. 

Ia adalah roti sejati yang bisa memuaskan hidup kita, Ia adalah penebus kita dari segala dosa keluhan bahkan dosa yang adalah natur kita.

Masa pendemi ini sudahkah Anda menikmati Roti kehidupan, atau Anda lebih suka menikmati roti fana yang dunia tawarkan yang bahkan pada akhirnya menjadi penyakit dalam hidup Anda. 

Padanglah pada Roti kehidupan, Sang penebus dosa, yang telah memberikan kehidupan kela kepada Anda dan saya, inilah kepuasan sejati Kekristenan. 

Walau masa pandemi sekalipun tetap kenikmatan Roti kehidupan tidak akan mengurangi sukacita kita. 

Karena kebahagiaan dalam Kristus Sang Roti Kehidupan adalah kebahagiaan yang tidak dipengaruhi oleh keadaan dunia yang menuju kebinasaan.

Kiranya Roh Kudus memampukan Anda dan saya untuk menikmati Roti kehidupan, telah datang ke dalam dunia dalam rupa manusia untuk menyatakan kasih-NYA. AMIN

Posting Komentar untuk "Refleksi Natal 2022"