Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 104:31 Keberadaan TUHAN Kemuliaan TUHAN

Renungan Mazmur 104:31 Keberadaan TUHAN Kemuliaan TUHAN

Renungan Mazmur 104:31 Keberadaan TUHAN Kemuliaan TUHAN

Ayat Alkitab Mazmur 107:31

Judul Renungan Keberadaan TUHAN Kemuliaan TUHAN

Mazmur 104:31 (TB) Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!

Manusia bukanlah pusatnya. Tuhan tidak ada demi manusia. Manusia tidak ada untuk dirinya sendiri. "Engkau telah menciptakan segala sesuatu, dan untuk kesenanganmu mereka ada dan diciptakan." Kita diciptakan bukan terutama agar kita dapat mencintai Tuhan (walaupun kita diciptakan untuk itu juga) tetapi agar Tuhan dapat mencintai kita, agar kita dapat menjadi objek di mana cinta ilahi dapat beristirahat "dengan senang hati". C S Lewis,

Kita dapat melihat bahwa TUHAN yang kita sembah adalah Seorang Pribadi yang hadir ke dalam dunia. Dia  telah menyatakan diri-Nya, kemuliaan-Nya melalui kemegahan dan keindahan dunia ini. Kita dapat mengenal Dia, sebagai Allah yang bijaksana. 

Adakah manusia yang lebih bijak dari diri-Nya? Tentu saja tidak ada dan tidak akan pernah ada. Manusia ciptaan sedangkan Dia adalah pencipta alam semesta. Dia menjadikan dunia ini, dengan kebijaksanaan yang sejati dengan kuasa-Nya.

Melalui mazmur kali ini, kita dapat bersama-sama semakin mengenal Allah, mengenal kebesaran Allah. Bacalah Mazmur 104, maka Anda akan terkagum-kagum pada pencipta Anda, Dia yang telah datang ke dalam dunia, kepada ciptaan-Nya untuk memberikan suatu perjanjian kekal, bahwa Dia mengasihi mereka yang mau mengasihi Dia. Dia lebih dulu mengasihi, Dia lebih dulu memanggil, Dia lebih dulu menyelematkan, dan Dia lebih dulu mengubahkan keberadaan kedalaman diri manusia yang berdosa.

Perbuatan-perbuatan TUHAN, sangatlah banyak, Ia melakukan segala sesuatu berdasarkan kebijaksanaan-Nya (Mazmur 104:24). Marilah kita yang tidak bijaksana, yang kekurangan hikmat, meminta kepada Allah, hikmat kebijaksanaan sehingga kita menjadi seseorang yang bijak, kita melihat kemuliaan Allah dan memuliakan Dia, kita merasakan kehadiran-Nya dan kita kagum kepada-Nya sehingga hidup kita memuliakan Dia.

Ketika Anda merenungkan Mazmur 104, Anda akan melihat bahwa Allah ada karena Dia ada dan tidak dipengaruhi oleh apa pun. Dia bersukacita karena diri-Nya sendiri, Dia menciptakan dunia karena diri-Nya sendiri dan bukan karena Ia memerlukan semuanya itu. Dia adalah kemuliaan yang besar, sangat indah jika dibangding dengan dunia hasil ciptaan-Nya. Sekarang, marilah kita merenungkan kemuliaan TUHAN, dari kacamata Injil.

Bahwa TUHAN, melalui Anak-Nya Yesus Kristus membukakan rahasia diri-Nya, tentang hikmat sejati yang mengampuni orang-orang berdosa yang layak untuk binasa dalam segala pemberontakan kita, dalam segala keberdosaan dan penyembahan berhala yang merusak dunia ini, merusak alam, merusak segala jenis relasi. Dosa ada di dalam dunia dan memperbudak manusia, untuk merusak, menghilangkan kemuliaan dari diri manusia.

Melihat Kemuliaan TUHAN dan Bersukacita Bersama TUHAN

Mazmur 105: 33-35 (TB) Aku hendak menyanyi bagi Tuhan selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan. Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Haleluya!

Kemuliaanu TUHAN, ada karena Dia sangatlah mulia, karena Dia sangatlah Agung (104:1). Dia mulia karena diri-Nya sendiri. Untuk melihat kemuliaan ini dengan jelas, untuk dapat berkata bahwa, “Aku hendak bernyayi bagiu Tuhan selama aku hidup.” Kita haruslah hidup di dalam Kristus, hidup dalam Kristus berarti kehidupan yang mematikan dosa, menghabiskan keberdosaan di dalam diri, membiarkan tubuh fasik ini binasa, disalibkan bersama Yesus.

Saya membawa Anda ke Galatia 2:19. Untuk mendoakan ayat ini, untuk meminta kepada Allah dalam kasih karunia-Nya. Sehingga Anda disalibkan bersama Yesus, dalam pergumulan pribadi Anda, inilah yang sangat penting untuk dipikirkan dan dimatikan. Yaitu kefasikan diri sendiri, keberdosaan dalam diri. Segala hikmat dan kehendak yang tidak sesuai dengan keinginan Allah, yang tidak memuliakan Allah dan yang tidak berdasarkan firman yang tertulis di Alkitab kita. 

Galatia 2:19 (TB) Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus.

Kita diselamatkan karena kasih karunia, karena Yesus yang disalibkan. Karena kepada Dia segala dosa, kefasikan kita ditimpakan kepada Dia, karena Dia menerima kutuk dosa kita, Dia menjadi dosa karena kita dan karena kita juga Dia mati dengan cara yang paling memalukan. Tetapi salib yang adalah kebodohan bagi mereka yang tidak percaya, kebodohan bagi mereka yang bijaksana dan akan binasa. 

Salib adalah kemuliaan Allah, salib adalah kasih dan keadilan Allah, yang secara tepat di nyatakan bersamaan. Diberikan kepada Yesus, sehingga Yesus menderita sengsara. Tetapi terpujilah Allah telah membangkitkan Dia dan kini Dia memang, kebangkitan Yesus adalah pengharapan hidup kita, kebangkitan Yesus merupakan kemuliaan Allah yang nyata dan karena inilah kita yang telah disalibkan bersama Yesus.

Kita hidup untuk kemuliaan Allah (Galatia 2:20), kita tidak lagi hidup untuk diri sendiri. Kita hidup bersukacita dalam kasih Allah, kemuliaan Allah dan kita menikmati Allah. karena kita yang telah bertobat dari dosa, percaya kepada Yesus. kita menjadi anak Allah yang dikasihi, anak yang dilingkupi kasih setia yang berasal dari Allah, kasih yang tidak berkesudahan, kasih yang selalu baru dan kasih yang didasarkan pada kesetiaan Kristus, bukan kesetiaan kita.

Sekarang, inilah kemuliaan itu dan bersukacita dalam kemuliaan itu, yaitu Injil, di dalam Injil kita bersukacita. Kabar baik tentang Yesus inilah yang mengubahkan pendosa, menyelamatkan dari dosa dan membebaskan dari perbudakan dosa. 

Karena inilah, kita sekarang dapat bernyayi bagi Allah, memberitakan nama Yesus dan merasakan betapa manisnya nama Yesus bagi jiwa kita, Kita bertobat dan bersukacita. Kita hidup bagi Yesus dan mematikan dosa, kita diubahkan dan terus hidup tertuju pada Kristus, sampai akhirnya kita bertemu muka dengan Dia. Soli Deo Gloria.