Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 106:1-5 "Ingatlah Aku ya TUHAN"

Renungan Mazmur 106:1-5 Ingatlah Aku ya TUHAN

Ayat Alkitab Mazmur 106:1-5

Judul Renungan: Ingatlah Aku ya TUHAN

Mazmur 106:1-5 (TB) Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan TUHAN, memperdengarkan segala pujian kepada-Nya? Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu! Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu, supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri.

Kita bersyukur kepada TUHAN, karena kebaikan-Nya sangatlah nyata atas kehidupan ini sekarang yang menjadi pertanyaannya. Bagaimana kita dapat melihat kasih dan kebaikan Allah dengan lebih nyata lagi? Melalui renungan ini, kita bersama-sama merenungkan kebaikan Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan kita yang mengasihi kita yang telah disalibkan untuk membawa kita kembali kepada-Nya, menjadi anak Allah yang terkasih.

Injil yang telah diberitakan keseluruh dunia dan terus disampaikan sampai hari ini. Diberitakan dan disiarkan dan hari ini saya yang menulis renungan ini. Adalah seseorang yang hidup oleh Injil, bersukacita oleh Injil dan dimotivasi oleh Injil. Saya bekerja karena Injil, saya melayani karena Injil dan saya menulis renungan yang berpusatkan pada Injil Yesus Kristus. 

Injil adalah tentang kasih setia Allah, kesetiaan yang tidak pernah habis, kesetiaan yang selalu ada untuk memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat, untuk kembali kepada diri-Nya, untuk menyembah Dia dan hidup dalam kemuliaan-Nya.

“Kasih setia TUHAN, merupakan tema sentral Alkitab kita, kita dapat dengan tenang mempercayakan diri kita, hidup kita untuk benar-benar dimiliki oleh diri-Nya.”

Selanjutnya siapakah manusia yang paling berbahagia di dunia ini, siapakah orang tersebut. Alkitab memberitahukan kita jalan kebahagiaan sejati, sukacita sejati yang tidak didasarkan pada dunia yang telah jatuh ke dalam dosa. 

Kehidupan yang berpegang pada hukum TUHAN, dialah yang berbahagia, dia yang hidup dalam kebenaran TUHAN, dialah seseorang yang berbahagia. Teologi kebahagiaan, adalah kebenaran yang berpusat pada kehidupan yang berasal dari kasih setia TUHAN.

Kehidupan yang dimampukan untuk melakukan kehendak Tuhan, mereka yang berbahagia adalah mereka yang berada di dalam kehendak Tuhan, melakukan kehendak Tuhan dan yang kesukaannya siang dan malam adalah taurat TUHAN. Firman yang memberikan pengertian yang melimpah, hikmat dari sorga yang membawa hidup pada Tuhan dan merasakan kasih setia itu sangat nyata. Karena inilah sekarang, Anda dan saya bersyukur kepada TUHAN, memuji Dia, memuliakan Dia dan memberitakan kemuliaan-Nya melalui kehidupan hari lepas hari.

Semakin Anda dan saya, dekat dengan Tuhan, kita akan menjadi serupa dengan Dia. Manusia menjadi seperti apa yang mereka sembah, mereka akan menjadi seperti apa yang mereka muliakan, mereka kagumi, yang membuat mereka berkata “waw” di dalam hati mereka. Mereka akan menjadi seperti Kristus jika Kristus benar-benar dimuliakan di dalam pikiran mereka, jika Alkitab yang mereka baca dengan pengertian yang membawa semakin mengenal Yesus, melihat dengan nyata kemuliaan Yesus yang telah disalibkan. Merasakan kasih Yesus setiap hari, dalam keadaan apa pun.

Kita memiliki tujuan hidup menjadi seperti Yesus, kitalah orang-orang yang telah percaya kepada Yesus, telah bertobat dari segala dosa dan telah dihidupkan kembali di dalam hidup Yesus. Injil adalah tentang dosa yang ditimpakan kepada Yesus, dosa yang menjadikan Yesus terkutuk di atas salib. 

Kepada Yesus ditimpakan semua murka kekal Allah Bapa, sehingga semua kutuk yang seharusnya ditimpakan kepada kita, kita yang seharusnya menerima kematian, kita yang seharusnya dimatikan dalam kutuk neraka. Kini ketika percaya dibenarkan dengan Cuma-Cuma oleh kebenaran yang berasal dari Yesus, dikuduskan oleh kekudusan Yesus, kehidupan Yesus yang sempurna itu, diperhitungkan sebagai kehidupan kita yang percaya dalam nama-Nya.

Sehingga, kita memperjuangkan keadilan di dalam dunia yang telah tidak ada lagi keadilan. Kita adalah orang-orang yang bersuka di dalam Tuhan namun berduka karena realita dosa, berduka sama seperti Yesus berduka. Yesus bersedih, karena orang-orang banyak yang tidak bergembala. Demikianlah kita, sekarang, menyatakan keadilan Allah, ini adalah keadilan yang berbelas kasih.

Selanjutnya, di dalam Kristus, Tuhan yang mengasihi kita, kita dipanggil untuk bersekutu dengan Dia. dan berdoa berdasarkan kebenaran Alkitab kita. Bersama pemazmur kita memohonkan; “Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu, supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri.”

TUHAN, setiap waktu kami membutuhkan untuk diingatkan akan kasih setia-Mu, Sehingga kami mengingat-ingat kasih setia-Mu, kebesaran-Mu dan kemuliaan yang ada di dalam Engkau. TUHAN, janganlah kiranya kami melupakan kasih setia-Mu, kami tahu bahwa kami memiliki Allah yang setia dalam segala hal, Engkau tetaplah Allah dan tidak pernah berubah. Kamilah yang seringkali berubah, kami adalah orang-orang yang tidak setia. jadi mampukan kami setia, berjuang untuk menemukan kesenangan di dalam-Mu, bersuka di dalam-Mu bersama-sama dengan umat pilihan-Mu. Soli Deo Gloria. Di dalam nama Yesus. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 106:1-5 "Ingatlah Aku ya TUHAN""