Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Orang yang Mengasihi TUHAN Bagian 3

Ciri Orang yang Mengasihi TUHAN Bagian 3

Orang yang Mengasihi Yesus, Kehidupan Berbuahkan Kebaikan

Efesus 5:8-10 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
Pada ayat 7, merupakan kalanjutan dari ayat 5 dan 6, bila kita menemukan orang-orang yang serakah, penyembah berhala atau orang-orang yang mencintai diri sendiri, selalu saja melakukan segala sesuatu demi keuntungan mereka. Bahkan mengorbakan orang lain, mensesatkan dengan kata-kata kosong. Maka dalam ayat 7 dikatakan jauhi mereka, jangan berkawan atau bekerja sama untuk ikut melakukan kejahatan bersama mereka.
 
Bukan berarti kita membenci mereka, tetapi lebih ke tidak bersahabat. Karena orang-orang serakah selalu saja dipakai iblis untuk membuat kita tidak fokus dan menyusahkan. Maka bila kita tidak berkawan, lebih baik doakan mereka. Agar Allah mengubahkan mereka. Agar Allah membebaskan mereka dari perbudakan keserakahan.

Ayat-ayat selanjutnya, kita adalah orang-orang yang Allah kasihi, dulu kita adalah orang kegelapan, kegelapan yang dimaksud adalah kita orang-orang yang mati secara rohani, kita selalu saja mengandalkan kepintaran dan kebijaksaan. Dalam kegelapan adalah Ketika kita melangkah, melakukan sesuatu, dan mengambil keputusan berdasarkan apa yang kita anggap baik. Bertujuan untuk menyenangkan diri sendiri. Jadi semuanya tentang saya untuk saya. Ini kita, ketika belum percaya Yesus. Kita orang yang hidup dalam kegelapan.

Yesus menebus kita dari dosa

Puji Tuhan Yesus menebus kita, Ia membawa kita dari kegelapan menuju terang. Yesuslah terang itu. Maka, “sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang” kita adalah anak terang. Kita adalah anak Allah, oleh sebab itu nasehat Paulus. Sebagai orang terang yang terus berjuang mengasihi Yesus karena Yesus lebih dulu mengasihi kita. Kita harus berjuang hidup sebagai anak-anak terang. Terang yang bagaimana? 

Tarang dalam Kristus selalu berbuahkan hal-hal tidak hanya sampai pada keuntungan diri sendiri. Tetapi terang yang sampai kepada keuntungan orang lain yang berpusatkan kepada Kristus. Allah dimuliakan, “karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.” 

Berpusat pada Kristus Sang penebus

Berpusat pada Kristus, karena Yesus adalah definisi kebaikan itu, kita bisa berbuahkan kebaikan karena kita sadar Yesus sudah baik pada kita. Jadi kebaikan kita selalu saja mengabarkan Kristus, Yesuslah kebaikan itu sendiri. Kesempurnaan kebaikan hanya dalam Yesus. Maka setiap orang yang pernah mengecap kebaikan sejati dan selalu mengecap-Nya, mereka adalah orang-orang yang pasti mencintai Yesus. 

Keadilan sejati adalah Yesus itu sendiri. Maka kita bisa berbuahkan keadilan dalam kasih dan hubungan kita. Yaitu Ketika kita memandang Yesus sebagai hakim yang adil, terbukti pada karya salib. Salib adalah bukti dari kebaikan Allah dan keadilan Allah, disanalah keduanya diwujudkan. Sehingga kita diselamatkan. Adil di sini selalu mengasihi, meskipun kita tidak bergaul dengan orang yang serakah tetapi hati kita oleh karena kasih Yesus. 

Kita akan mendoakan mereka yang belum diselamatkan, mereka yang masih diperbudak keserakahan mereka. Agar mereka tidak terus dijerat oleh perbudakan keserakahan, karena mereka juga adalah sama seperti kita pada dasarnya adalah korban dari kebohongan ilah keserakahan.

Yesus adalah Jalan Kebenaran, Maka terang yang membuahkan kebenaran adalah terang yang berpusat pada Yesus. Maka suatu kebenaran bila kita mengabarkan Yesus. Hanya Injil yang menjadi penggerak hidup kita. Bukan bijaknya kita, bukan karena pintarnya kita tetapi karena Kabar Baik yang adalah Allah. Maka kita benar bukan karena definisi kita, melainkan kembali kepada Defisi Allah tentang kita.
Sering kali kita merasa lebih suci, lebih baik. Ketika kita mampu melakukan hal yang orang lain tidak mampu lakukan. Maka muncullah nasehat Paulus, “ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.” Apakah yang Anda lakukan itu, Anda anggap baik dan untuk memuliakan Tuhan, hal itu merupakan apa yang Allah mau atau hanya untuk kepuasan Anda semata. 

Manusia berdosa yang dikasihi

Maka setiap kebaikan, moralitas, dan pencapaian bukanlah standar dari makna kehidupan kita. Standar makna hidup kita adalah Ketika kita tahu dan sadar bahwa kita selamanya manusia berdosa yang Allah kasihi melalui Yesus Kristus. Makna kehidupan kita hanya pada Kasih Yesus bukan yang lain. Yesus sudah mengasihi kita dan menebus kita. Maka semua kemuliaan hanya bagi Dia Raja segala raja. Terang kehidupan, kebaikan sejati, keadilan sejati, dan Kebenaran. Ujilah segala hal yang kita lakukan, apakah itu yang berkenan kepada Allah. Atau hal itu hanya berpusat pada keuntungan diri sendiri. 
Efesus 5:1-2 (TBSebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.  
Tuhan tolong kami untuk dapat merespon kasih-Mu, agar kami semakin sadar betapa Engkau mengasihi kami. Kimi mampu menjadi baik, benar, dan adil itu semua karena Yesus dalam kami, amin.