Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 18:30 Bersama Dengan TUHAN

Renungan Mazmur 18:30 Bersama Dengan TUHAN

Ayat Alkitab Mazmur 18:30

Judul Renungan: Bersama Dengan TUHAN

Mazmur 18:30 (TB) Karena dengan Engkau aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok.

Mazmur 18:30 (TB) Engkau menguatkan aku untuk menumpas musuh; dengan bantuan Allahku kudobrak pertahanan mereka.

Setiap kita memiliki musuh sejati dan ini adalah musuh seluruh umat manusia di dalam dunia, musuh inilah yang telah menjadikan manusia saling bermusuhan dan saling membenci dan saling membunuh. Musuh inilah yang membawa manusia menjadi musuh Allah, musuh inilah yang menyatakan bahwa manusia berperang melawan Allah dan tidak ada perdamaian antara manusia dan Allah.

Demikianlah musuh ini telah menjadikan manusia kehilangan kemuliaan Allah dan upah dari persekutuan manusia dengan musuh ini adalah maut. Kematian kekal yang memisahkan manusia dari keberadaan Allah yang kudus, yang memisahkan manusia dari kesenangan kekal yang berasal dari Allah. 

Musuh inilah yang harus kita hadapi setiap hari, untuk kemenangan yang membawa kita pada persekutuan yang mendalam, indah dan menyenangkan bersama-sama dengan Tuhan yang menciptakan kita, menjadikan kita mulia, lebih tinggi dari semua  ciptaan lainnya.

Mengalahkan Musuh Oleh Karena TUHAN

Tanpa penyerahan diri yang dilakukan terus-menerus kepada Tuhan, kita tidak akan dapat mengalahkan musuh kita, yaitu diri kita sendiri yang berdosa. Tidak ada cara lain selain meminta pertolongan Tuhan, meminta kuasa untuk mengidentifikasi keberdosaan yang ada di kedalaman hati dan pikiran kita untuk mengalahkan semua dosa, semua kebejatan, semua kebobrokan, dan semua kekejian yang tidak berkenan kepada Allah.

Kita yang telah percaya kepada Yesus, dipanggil untuk benar-benar mematikan dosa di dalam diri kita, dengan kasih karunia yang berasal dari-Nya. Kemampuan kuasa yang sejati didapatkan melalui kasih karunia yang berasal dari-Nya saja, di mana kita dimenangkan karena kesetiaan yang adalah diri-Nya sendiri.

Percaya kepada Allah, berarti mempercayakan seluruh kehidupan, berarti menyadari bahwa hidup kita milik-Nya. Bahwa tanpa Dia kita benar-benar mati dalam segala dosa kita, di dalam perbudakan musuh-musuh kita, di dalam diri sendiri yang jahat. Sekarang kita tahu bahwa untuk mengalahkan musuh kita yaitu dosa kita, kita haruslah menyerahkan diri kepada Tuhan bahwa kehidupan kita adalah milik-Nya.

Selanjutnya, kita mengalahkan dosa, dengan mengembangkan watak yang setia kepada Tuhan, watak yang setia ini bergantung pada pengenalan kita akan Allah, pengenalan kita akan Yesus. Ini adalah perenungan Injil yang dilakukan terus-menerus, untuk melihat kesetiaan Tuhan, kasih yang sejati. di mana Yesus yang telah disalibkan, Dia yang menjadi kutuk, menjadi dosa, menjadi sangat hina, menjadi sangat tidak berdaya.

Dia yang disalibkan itu, merupakan penampakan nyata betapa buruknya kehidupan kita, kita yang layak binasa. Kesedihan ketika melihat salib, bukanlah kesedihan melihat Yesus, ini adalah rasa duka yang mendalam karena dosa mematikan, dosa benar-benar musuh kita, karena dosalah Yesus menerima maut yang seharusnya kita terima. Inilah Injil Yesus Kristus, berpusat pada perenungan salib, yang mendalam, yang nyata dan serius.

Karena itu, untuk mematikan dosa, mengalahkan kuasa maut yang ada di dalam diri Anda dan saya, kita benar-benar setiap hari haruslah memiliki persekutuan yang mendalam dengan Yesus, persekutuan yang tidak pernah ada habisnya, persekutuan yang memberikan kuasa untuk mematikan dosa, mengalahkan kedagingan dan berlari-lari pada salib untuk melakukan kehendak Allah, karena di dalam kasih karunia TUHAN, kita menerima kebenaran yang menjadikan kita memiliki kesukaan yang terus-menerus akan kehendak Allah terjadi atas kehidupan kita, kita harus taat dan mintalah kuasa dari Tuhan untuk dapat taat kepada-Nya. Roh Kudus memampukan kita. Amin