Dosa yang Membinasakan Tetapi Yesus yang Menyelamatkan
Mazmur 3:1-9 (BIMK)
1 Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.
2 Ya Tuhan, alangkah banyaknya musuhku, sangat banyak yang menyerang aku!
3 Ada banyak yang berkata bahwa Allah tak mau menolong aku.
4 Tetapi Engkau, ya Tuhan, adalah perisai yang melindungi aku. Kauberi aku kemenangan, dan Kaubesarkan hatiku.
5 Aku berseru kepada Tuhan; dari bukit-Nya yang suci Ia menjawab aku.
6 Aku berbaring dan tidur dengan tentram, dan bangun lagi, sebab Tuhan menopang aku.
7 Aku tidak takut kepada ribuan lawan yang mengepung aku dari segala jurusan.
8 Selamatkanlah aku, ya Tuhan Allahku, hukumlah dan lumpuhkanlah semua lawanku.
9 Dari Engkaulah datang pertolongan, ya Tuhan, sudilah memberkati umat-Mu.
Sungguh mengerikannya akibat dari definisi kita, terhadap diri kita sendiri. Dosa adalah pemberontakan kita, betapa kita sebenarnya membenci Allah. Pada Mazmur 3, mempunyai latar belakang dimana Daud dikejar-kejar oleh anaknya Absalom untuk dibunuh (2 Samuel 15-17:22).
Kita tahu bahwa Daud adalah seorang raja Israel yang mempunyai banyak panglima perang yang dapat dengan mudah mengalahkan musuh-musuh mereka. Dari kehidupan Daud kita belajar bahwa bukan manusia yang harus kita andalkan betapa indahnya ketika kita mengandalkan Allah.
Mazmur 3:4 Tetapi Engkau, Tuhan, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Daud hanya berharap pada Allah dan mari kita belajar untuk selalu berharap pada Allah. Begitu banyak musuh kita, musuh utama yang selalu mengharapkan kita binasa adalah dosa.
Mari kita merenungkan! Akar dari mengapa Absalom ingin membunuh Daud ayah kandungnya?
Pertama karena dendam. Kedua, karena menginginkan tahta atau kekuasaan. Dan kedua hal ini berakar dari natur manusia yang telah jatuh ke dalam dosa.
Dapat Anda baca dalam 2 Samuel pasal 13-17. Yang akan menjadi penekanan saya adalah mari kita berpikir bukankah apa yang terjadi pada Absalom ada dalam diri kita? Dendam, begitu sering kita bermental korban. Dan kecenderungan kita ingin menjadi penguasa, menguasai dan memiliki segalanya. Sehingga tidak jarang juga kita berada di posisi Daud.
Dosa selalu saja ingin membunuh kita. Tahukah Anda, saya tidak bosan-bosan mengingatkan ini. Bahwa diri kita tidak mempunyai kuasa untuk lepas dari ikatan perbudakan dosa. Karena Anda dan saya selama ini begitu membenci Allah. Ya, kita sebenarnya membenci Allah. Kita memuji Allah tetapi itu untuk kebaikan kita agar kita bahagia, menikmati dunia, dan hidup kaya raya.
Tidak jarang kita menjadikan Yesus sebagai mesin pemenuhan apa yang kita mau. Sehingga seringkali kita tidak suka akibat dari dosa, tetapi kita mencintai atau suka melakukan dosa kalau bisa tanpa adanya akibat yang menyakitkan.
Pertobatan hanya sebatas tidak suka akibat dosa dan tidak jijik terhadap dosa adalah manusia-manusia yang tidak cinta Yesus. Kita pantas masuk neraka. Kita adalah manusia yang hanya ingin hidup baik tetapi bait tanpa Allah. Betapa dalamnya pemberontakan kita terhadap Allah, hal inilah Absalom dalam diri kita yang kapan saja siap membinasakan kita, kita sebagai Daud.
Dosa selalu saja berujung pada kebinasaan kita.
Puji Tuhan, Allah turun ke dunia untuk menyelamatkan kita dari Absalom-Absalom. Yesus sudah selesai, Ia mati disalibkan untuk menebus kita dari perbudakan dosa. Saat kita tahu, kita tidak ada kuasa untuk lepas dari kuasa Absalom (kebinasaan) maka saat kita hidup dalam Yesus, kebenaran Yesus ada dalam kita maka kita mempnuyai kuasa untuk lepas dari perbudakan kebinasaan.
Mazmur 3:5-9 (TB) Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku. Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik. Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu!
“Telah memukul rahang semua musuhku (kuasa dosa)” Saya sangat suka kebenaran ini, sangat menghibur saya. Membawa saya kagum pada Allah dan ingin hidup di dalam Dia saja dan terus melakukan kehendak-Nya, ketika saya menyadari bahwa saya telah diselamatkan dari dosa saya sendiri.
Dari Tuhan Yesus lah pertolongan kita. Betapa mengerikannya perbudakan dosa. Ketika kita percaya dan hidup mengerti Injil secara jelas. Injil adalah tentang Tuhan yang kita benci tetapi Ia tetap mengasihi kita. Ia yang menuntun kita untuk melihat secara nyata bahwa cinta pertama kita adalah dosa, dosa sedang berdusta dosa hanyalah sukacita palsu yang membawa kita ke neraka.
Ketika kita sadar bahwa pertolongan Tuhan itu bukan soal makanan dan minuman, benda-benda yang fana. Pertolongan Tuhan adalah Ia memberikan diri-Nya menanggung dosa kita, jadi berkat yang sesungguhnya. Ketika kita yakin bahwa kita hidup dalam Yesus dan Yesus dalam kita, kita memiliki Yesus sehingga kita jijik terhadap dosa.
Pertobatan kita bukan karena akibat dosa tetapi kita sadar bahwa saat kita berdosa kita sedang menyakiti cinta sejati kita, Dia yang begitu mencintai kita Yesus nama-Nya. Kita secara sadar dengan penuh hikmat dari-Nya, jijik terhadap dosa. Perlahan kita semakin serupa dengan Dia karena kita menerima anugerah Injil Pribadi Yesus.
Yohanes 12:46 Aku telah datang kedalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.
Filipi 2:8-11(TB) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah Bapa!
Pandanglah pada kehidupan Yesus sebagai teladan kita. Pandanglah pada salib Yesus sebagai karya keselamatan yang memberi kuasa untuk hidup dalam kebenaran Injil.
Bacalah Alkitab temukan Kristus dalam Alkitab PL maupun PB, Kekristenan bukan soal hidup baik tetapi hidup benar. Kebenaran Kristus yang ada dalam kita menunjukkan terang ditengah-tengah kegelapan dunia sehingga kita menjadi berkat bagi orang sekitar kita.
Saya berdoa kiranya Anda yang membaca artikel ini, semakin mengenal Kristus, mengalami, dan menikmati pribadi-Nya sebagai Roti hidup, Air hidup dan Jalan kebenaran. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. AMIN
Posting Komentar untuk "Dosa yang Membinasakan Tetapi Yesus yang Menyelamatkan"
Silahkan Berkomentar