Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencari Tuhan Dengan Sungguh-Sungguh Maka Berbahagia

Mencari Tuhan Dengan Sungguh-Sungguh Maka Berbahagia

Ketika Kebahagiaan hanya kita dapatkan dari Allah.

Mazmur 119:1-4 (TB) Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,  yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah -Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. 

Kebahagiaan dan ketenangan merupakan pencarian tanpa henti oleh manusia. Sehingga berbagai hal manusia lakukan untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Muncul berbagai bidang ilmu untuk mendapatkan suatu pengetahuan, sehingga hidup lebih bermakna dan bahagia. 

Bahkan setiap kejahatan, perdebatan, korupsi, dan banyak hal yang pada akhirnya membawa manusia pada kesengsaraan. Rasa malu dan frustasi berakar dari kebutuhan manusia yaitu kebahagiaan. Pada bagian kali ini kita akan bersama belajar dari bagian Mazmur. Mazmur 119, merupakan nasehat praktis untuk hidup sebagai orang percaya. 

Apa yang menjadi keinginan orang Percaya? Dan Bagaimana cara mendapatkan yang diinginkan? Sebelum kita belajar lebih jauh. Karena Mazmur 119 adalah Injil kabar baik bagi kita. Di tengah dunia yang jahat dan penuh kefrustasian ini, kabar baiknya ada kebahagiaan sejati bagi kita. 

Tetapi injil, kebahagiaan itu tidak akan berdampak pada diri kita, bila kita tidak menyadari bahwa kita ini adalah orang berdosa, bukan pelaku dosa, tetapi orang berdosa yang membuahkan kelakuan yang berdosa. Mengapa saya katakan bukan pelaku? Karena jika kita hanya pelaku dosa maka saat kita tidak melakukan dosa. 

Kita akan merasa kita adalah orang yang terbaik dan sangat rohani sehingga pantas untuk dikasihi Allah. Dengan kata lain sombong rohani. Alkitab menyatakan kita bukan hanya pelaku tetapi lebih dalam yaitu kita adalah orang berdosa. 

Artinya melakukan dosa atau tidak kita tetap pendosa, orang berdosa yang Yesus tebus dari kehidupan yang sia-sia. 1 Petrus 2:24-25 (TB) Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Kabar baiknya adalah kebahagiaan sejati hanya ada dalam Yesus. Dosa selalu saja memunculkan berbagai duka dalam diri kita. Karena dosalah dunia ini menjadi terkutuk. Dosa adalah kita memberontak terhadap Allah. Kita ingin menjadi sama seperti Allah. 

Kita adalah ciptaan yang membenci pencipta kita. Kita diciptakan agar Bahagia  untuk memuliakan Tuhan. Maka tidak akan bisa kita yang membenci Allah mendapatkan kebahagiaan sejati karena kita tidak akan memuliakan Allah. Maka makna dari penebusan Yesus adalah menyatakan bahwa Allah mengasihi kita, kita disadarkan bahwa kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan dari dunia. Hanya ketika kasih itu mengalir di dalam hati kita, melalui kasih karunia Roh Kudus, maka damai sejahtera, kebahagiaan sejati kita dapatkan. 

Keinginan kita adalah mendapatkan kebahagiaan. “Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.” “Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,” hidup yang tidak cela adalah kehidupan orang yang sungguh sudah mengecap kasih Allah dalam Yesus. Sehingga ia terdorong untuk mencari Tuhan. 

Membaca Alkitab dan berdoa, agar semakin mengenal Yesus. Membaca Alkitab selalu menemukan sifat Allah yang mulia dan sifat diri sendiri yang berdosa lalu bertobat saat berdoa. Berdoa memuliakan Allah dan berdoa mendoakan jiwa-jiwa, bahkan mendoakan diri sendiri untuk Tuhan kirim menjangkau jiwa-jiwa. 

Kehidupan yang bahagia adalah ketika kita bisa mengalahkan kecintaan kita terhadap dosa, mematikan keingin berdosa. Dan kecintaan itu diganti menjadi cinta Yesus, dan keinginan itu menjadi keinginan untuk mederita Bersama Yesus.  Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan  bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

“ yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.” Maksudnya adalah hidup hanya meneladani Yesus. 

Bila kita benar-benar ingin hidup Berbahagia adalah menjauhi kejahatan, dengan cara meneladani Yesus, kehidupan-Nya selama di dunia ini.  Dialah pusat dari setiap kehidupan kita yang kita perjuangkan untuk semakin baik, semakin baik dan semakin bertumbuh, semakin bertumbuh, dalam pengenalan akan Yesus. 

Teruslah belajar dari Yesus sebab Dia adalah guru yang lemah lembut dan sangat pintar bahkan lebih berhikmat dari raja Salomo. Yesus adalah hikmat sejati. Tidak melakukan kejahatan dengan cara memandang pada salib Yesus. Selalu merenungkan karya penebusan Allah. Maka kita akan selalu sadar betapa mudahnya kita melakukan kejahatan. Kembali mencintai dosa. 

Tetapi Yesus penuh dengan kasih membebaskan kita dari perbudakan dosa. “Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah -Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.” 

Sebelum Yesus mati dan naik ke sorga Ia berjanji akan selalu menyertai. Maka berdoalah agar diri Anda selalu hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Semakin nyata titah-titah Allah untuk Anda lakukan. Jadi sudahkah Anda mencari Yesus untuk kebahagiaan Anda? Maksud saya untuk meninggalkan kehidupan lama Anda dan mengambil resiko menderita bersama Yesus untuk memenangkan jiwa-jiwa. 

Mulailah sekarang berdoa, membaca Alkitab dan mengasihi orang di sekitar Anda. Komunikasikan Injil kepada mereka, jika Anda sungguh-sungguh mempunyai keyakinan akan kasih Allah.  Saya ingin tegaskan ini kepada Anda orang Kristen, kebahagian dalam Yesus adalah penderitaan hal ini harus Anda gumulkan. 

Bukan seperti yang ditawarkan banyak pembicara di mimbar-mimbar sebagai sales ikut Yesus pasti ini pasti itu no, itu setengah benar bukan kebenaran, setengah benar berarti bukan kebenaran.  Ikut Yesus berarti menyangkal diri, memikul Salib dan mengikut Yesus. Allah kiranya memampukan kita. Amin

Posting Komentar untuk "Mencari Tuhan Dengan Sungguh-Sungguh Maka Berbahagia"