Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengasihi Dengan Kasih Kristus Efesus 5:1-2

Mengasihi Dengan Kasih Yesus Kristus Efesus 5:1-2

Efesus 5:1-2 (TB) Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

"Keselamatan oleh kasih karunia, ditandai dengan hati yang penuh kasih, terhadap sesama manusia. Keselamatan oleh anugerah Allah dan kasih kita kepada Allah dan sesama tidak dapat dipisahkan. Keduanya berjalan bersamaan di dalam proses kehidupan yang baru di dalam kasih karunia yang melimpah dari Tuhan Yesus yang lebih dulu mengasihi kita."

Setelah Paulus menjelaskan identitas kehidupan kita yang lama, yaitu mati di dalam dosa (Efesus 2), dan bagaimana Allah di dalam segala kuasa-Nya memilih kita sebelum dunia dijadikan (Efesus 1). Melalui Yesus Kristus, kita menerima rahmat yang begitu besar, sehingga yang dahulu mati di dalam segala dosa, dihidupkan menjadi manusia milik kepunyaan Allah. 

Di dalam Kristus, kita menerima identitas yang baru, sebagai orang-orang benar dan orang-orang kudus. Oleh karena kekudusan Yesus dan kebenaran Yesus diberikan kepada kita. Sekarang, sampai pada pasal 5, di mana kita diberitahukan bahwa kita dipanggil untuk mengasihi. Kasih kita kepada sesama manusia, menunjukkan bahwa kita adalah manusia baru yang menjadi penurut-penurut Allah.

Kasih menunjukkan siapa Anda dan saya sebenarnya, apakah kita benar-benar murid Kristus atau bukan. Sebab ciri utama seorang murid Yesus, ia memiliki kasih di dalam hatinya, pikirannya mengasihi dan setiap tindakannya didasarkan pada kasih kepada sesama manusia. Yesus sendiri memberitahukan kepada murid-murid-Nya. 

Yohanes 13:34-35 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Kasih kita, berpusat pada perintah Yesus, dengan kesadaran bahwa kebutuhan terbesar manusia adalah kasih yang sejati. Kasih yang memang itu berasal dari kasih Yesus, melalui Injil-Nya. Kasih kita terutama, tertanam di dalam komunitas kita. Yang artinya kita mengasihi sesama kita orang-orang yang telah hidup di dalam Yesus, orang-orang yang kita tahu benar, bahwa mereka adalah murid Yesus. Kasih kita terutama kepada mereka, kita melakukan segala sesuatu yang baik bersama-sama dengan tujuan yang lebih besar. 

Paulus memberikan nasehat, melalui kasih yang ada di dalam kita, kita melakukan sesuatu yang baik. Dan kebaikan kita adalah kebaikan yang menantikan buah yaitu kemuliaan bagi Kristus. Waktu yang sekarang, merupakan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berguna, yang tidak sia-sia dan hidup untuk mematikan dosa dan melakukan yang baik. demikianlah kepada jemaat di Galatia Paulus memberikan nasehatnya di dalam Injil Kristus.

Galatia 6:9-10 (TB) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Jadi sekarang, agar kasih kita tidak didasarkan pada diri kita untuk dapat mengasihi. Paulus memberikan kepada kita pondosi untuk mengasihi. Dengan cara yang baru, didasarkan pada kasih sejati. kasih inilah yang seharusnya ada di dalam hati dan pikiran kita terus-menerus dan memberikan kita pengertian yang lebih mendalam. Bagaimana kita melihat dunia, melihat sesama dan melihat diri sendiri dengan visi yang jauh lebih besar, yaitu visi Kristus yang bernilai kekal, bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Kasih yang telah memberikan diri-Nya dan Kehidupan yang Mengasihi

Membawa diri kita kepada salib, merupakan kekuatan untuk mengasihi, yang saya maksudkan adalah ketika kita memandang pada salib. Kita sadar, betapa kita berdosa dan layak untuk binasa. Melihat pada salib, kita merenungkan Yesus yang ditimpakan hukuman dosa, Yesus yang menjadi dosa, Yesus yang menerima kutuk dosa. Di mana semua itu seharusnya ditimpakan kepada Anda dan saya, kitalah yang layak binasa. Namun telah menerima belas kasih yang begitu besar, dari Allah yang benar-benar mengasihi kita.

Yesus telah memberikan diri-Nya, untuk menerima hukuman dosa kita, Dia adalah manusia sempurna tanpa dosa. oleh karena itulah hanya Dialah yang dapat menerima hukuman dosa, menjadi penebus yang sempurna. 

Paulus menjelaskan kebenaran ini dengan sangat baik dan indah, oleh karena Kristus, maka kita diselamatkan untuk hidup di dalam Dia dan bagi Dia dan bukan lagi bagi dosa. Roma 5:17 (TB) Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.

Karena kebenaran inilah sekarang, Anda dan saya dapat mengasihi. Inilah kasih yang berasal dari Kristus untuk mengasihi sama seperti Yesus telah mengasihi kita ketika kita masih berdosa. Kita mengasihi sesama kita, dengan cara Yesus mengasihi diri kita, dan kasih kita adalah kasih yang membebawa mereka kepada Yesus, membawa mereka mengenal kasih Yesus dan hidup untuk Yesus. Inilah tujuan dari semua kasih, semua kebenaran yang dilimpahkan kepada kita. 

Inilah tanda dari seseorang telah diselamatkan telah beroleh keselamatan. Yaitu memiliki kasih kepada orang-orang yang terhilang. Kasih kepada jiwa-jiwa. Segala sesuatunya bukan lagi tentang dirinya sendiri, melainkan bagaimana keselamatan itu diberitakan kepada lebih banyak orang untuk melihat Yesus bertahta dan memerintah di dalam hati seseorang yang menerima Dia dan terus hidup dalam pertobatan. 

Terpujilah Tuhan, penyelamat penebus pemberi kehidupan yang baru dan indah. Untuk hidup di dalam kasih karunia untuk memberikan kasih karunia melalui kasih kepada sesama. Berikan kami hati untuk mengasihi seperti Yesus telah mengasihi kami, mampukan kami untuk selalu merenungkan kasih Yesus yang disalibkan, sehingga kami pun menyalibkan diri kami, untuk mematikan segala keinginan kami yang fana. Dan kehendak Yesus atas hidup kami saja, menjadi keinginan kami, untuk kemajuan pemberitaan Injil, kasih Yesus disiarkan sampai ke ujung bumi. Di dalam nama Yesus. Amin.