Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kristen Untuk Penguatan Iman

Kasih Allah kepada kita, merupakan kasih yang sempurna, ini merupakan kasih yang memberikan diri-Nya. Kasih itu, dinyatakan melalui Yesus Kristus yang telah disalibkan dan telah bangkit dari kematian. Oleh Dialah, sekarang Anda dan saya yang percaya, memperoleh kehidupan yang baru, kehidupan yang bertobat dan memiliki iman yang benar, kepada Allah pencipta langit dan bumi.

Melalui renungan kali ini, saya telah menuliskan 5 renungan untuk penguatan iman Anda pembaca setia blog pribadi saya. Kiranya setiap renungan yang saya tulis, membawa Anda semakin mengenal Yesus dan memiliki hati yang terus ingin memperkenalkan Kristus.

1. Manusia yang memiliki hidup

1 Yohanes 5:11-12 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Allah menurunkan hukum kepada bangsa Israel untuk mereka turuti dan melakukan segala sesuatu tetap seperti yang hukum itu perintahkan. Namun mereka gagal melakukan seperti yang hukum itu perintahkan. Dan meskipun mereka berhasil melakukannya. Bukan hukum itu yang menyelamatkan mereka tetapi Allah. 

Justru karena berbagai hukum dan aturan itu, membentuk bangsa Israel menjadi bangsa yang menyembah berhala. Karena cukup bagi mereka melakukan hukum-hukum dan mereka dapat bebas dari hukum dan menyembah allah lain dan kembali melakukan hukum moral atau Hukum Taurat.

Dari bangsa Israel kita belajar bahwa, rasa hormat kita kepada hukum, dan rasa patuh kita pada hukum tidak menyelamatkan kita dari kecenderungan kita untuk terus berdosa karena kita ini dosa. Semakin kita menjadi orang baik semakin nyata dosa-dosa dan kesalahan kita. 

Dosa adalah penyakit. Dosa adalah kematian. Dosa adalah kutukan dan perbudakan. Dan dari dosalah melahirkan guru-guru palsu yang bertameng Kristen tetapi tidak sedang mengabarkan Injil. Mereka hanya mengabarkan diri mereka yang sukses dan mendorong Kekristenan untuk sukses. Bila tidak sukses maka Yesus tidak berkenan. Inilah kesesatan yang akarnya adalah dosa kita. 

Hukum Taurat bukan obat dari dosa, hukum Taurat bukan pembangkit. Hukum Taurat bukan penebus. Dan hukum Taurat itu hanya penunjuk atau pemberi tahu kalau kita ini adalah manusia berdosa, dan begitu gampang kita menjadi orang yang antikristus, karena kecenderungan kita suka berdosa.

Yesuslah obat dosa, Ia sudah menebus kita, Ia sangat mengasihi kita, kita tahu karena Taurat kita ini berdosa. Jadi kita datang kepada Yesus karena Ia adalah obat dari dosa kita. Dia yang berkuasa membangkitkan kita dari kematian rohani agar kita hidup bersekutu dengan Allah.

1 Yohanes 3:16. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

1 Yohanes 4:10. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Sudahkah Anda mencintai Yesus? Apakah seluruh kehidupan Anda sekarang milik Yesus? Apakah tujuan Anda sekarang selaras dengan Tujuan Yesus? Apakah Anda sekarang berjuang untuk menikmati Yesus? Apakah Anda sekarang hidup dalam Yesus? Apakah Anda selalu rindu untuk membaca Alkitab dan berdoa? Apakah Anda sekarang mengasihi saudara atas dasar Anda sudah dikasihi Yesus? silahkan Anda renungkan setiap pertanyaan dia atas. Kiranya Roh Kudus memampukan kita. AMIN

2. Yesus Pondasi Hidup

Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Kejadian2:17

Pada akhirnya manusia memakan buah pengetahuan baik jahat. Definisi bukan lagi berdasarkan Allah tapi berdasarkan pikiran dan perasaan manusia. Manusia (kita) mendefinisikan bahwa suatu kebenaran saat kita mencari keamanan, ketentraman, kebahagiaan, dan keselamatan dari ciptaan bukan dari pencipta. Hal ini dosa = menunjukkan pemberontakan hati dan pikiran manusia terhadap Allah.

Suatu kebenaran menurut pemikiran masing-masing, dengan hati mencintai kebenaran itu. Ujungnya pasti rasa kering, rasa kosong, sepi, gelisah dan bosan selalu saja ada yang kurang dan tidak tau apa yg kurang karena kita mati rohani berjalan terus pada kebinasaan.

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 1:26 )

Gambar dan rupa Allah hal ini menunjukan bahwa Hanya Allah yang benar dan satu2-Nya Allah pencipta yg dapat memuaskan manusia, mengisi kekosongan. Sehingga manusia hanya dapat puas oleh Allah bukan oleh ciptaan. Hal ini mengapa begitu penting Allah harus datang kepada manusia. Karena manusia tidak akan mencari Allah tapi selalu menciptakan Allahnya sendiri

Puji Tuhan.

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 2 Korintus 5:21

Artinya Allah menolong kita agar kita dapat menemukan Allah yang benar melalui pernyataan-Nya dalam Yesus. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Korintus 5:17

Kita sebagai ciptaan baru kini hidup bukan lagi berdasarkan apa yang kita pikirkan baik, tetapi kita hidup Yesus sebagai pusat hidup kita apa yang menjadi tujuan Yesus itu juga tujuan kita. Kita sudah ditebus. kita adalah ciptaan baru. Kiranya Roh Kudus yang adalah jaminan bagian kita menolong iman kita terus bertumbuh dalam Kristus.

3. Tentang Injil

Kehidupan yang Memandang Keindahan Kristus

“Injil akan selalu mematahkan hati anda betapa berdosanya anda dan betapa anda hanya pantas dimurkai-Nya. Namun oleh balas kasihan rahmat yang besar, anda memperoleh pengampunan dosa, ketika anda bertobat dan percaya pada Yesus.”

Bagaimana mungkin saya tidak menginginkan Yesus saja. Allah dalam rupa manusia menunjukkan kengerian sikap-Nya dan kasih-Nya bertemu di atas Salib, Dia seolah-olah lemah, untuk memberikan darah-Nya sebagai tebusan dosa saya. Keadilan Allah dipuaskan oleh-Nya dan dalam Dia saya memiliki jaminan keselamatan.

Saya dimampukan perlahan setiap waktu melihat kemuliaan-Nya dan betapa berdosanya saya, sehingga hanya Dia yang layak menerima pujian dan kemuliaan. Betapa menjijikkannya hidup saya yang berdosa ini seharusnya saya menerima murka Allah ya, hanya murka Allah yang pantas saya terima. Kengerian murka Allah, cawan murka-Nya. Seringkali saya menuntut hak saya padahal hak apa yang saya miliki sema sekali saya tidak memiliki hak.

Kini segala puji syukur saya hanya bagi-Mu ya Yesus, hanya Engkau Yesus yang satu-satu-Nya paling berharga tidak ada yang lain Engkaulah Keindahan sesungguh-Nya. Setiap kegagalan saya Engkau menolong, setiap pemberontakan saya Engkau mendidik dan menebus saya, Engkau mengajari saya bahwa saya adalah milik-Mu dan Engkau ada dalam saya dan saya di dalam-Mu.

4. Mata yang Terarah Pada Allah

Mazmur 25:15 Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.  

Alasan sejati kita Kristen, sampai hari ini adalah kita harus mempunyai kesadaran penuh setiap saat bahwa Yesus sudah menebus kita dari jaring dosa.  Kita begitu bersukacita ketika kita benar-benar sadar akan hal ini. Sehingga kehidupan kita bukan tentang kita, tetapi tentang Yesus yang sudah menebus kita dari kutuk dosa. 

Kita akan selalu berusaha dalam kasih karunia Allah untuk selalu bersekutu dengan Dia setiap saat. Agar sukacita kita semakin melimpah.  Kita yang dulunya budak dosa kini Hamba Allah diselamatkan agar terus berjuang melawan keinginan dosa untuk semakin serupa Kristus. Mata yang hanya terarah pada Allah. 

Pikiran yang  hanya akan selalu memikirkan keindahan Kristus. Sukacita sejati dan damai sejahtera sejati hanya akan kita dapatkan ketika pikiran kita dipenuhi dengan kemuliaan Allah dan kita selalu mengasihi orang sekitar kita sebagai syukur kita karena telah Allah kasihi.

5. INJIL dan Covid-19

Ketika Covid-19 mendatangkan ketakutan Injil Kabar baik menyegarkan.

Injil sebagai berita dimulai di Kejadian 3, ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Ketika merenungkan dosa dalam pengertian Injil secara mendalam. Kita mendapati definisi dosa yang tersirat dalam Alkitab melalui semua cerita Alkitab. Bahwa dosa adalah manusia sangat membenci Allah. Karena iblis setiap saat berbisik kepada manusia bahwa Allah itu jahat dan natur kita yang memang pemberontak.

Ular belum berhenti memfitnah Allah. Bukan hanya sampai pada Hawa dia berbicara. Bahkan  hari ini dia masih dengan sangat jelas terdengar di pikiran kita. Covid-19  ini sangat mungkin ia pakai untuk menuduh Allah tidak mengasihi umat manusia. Bahkan Allah telah mengijinkan kita mengalami penderitaan.

Efek dari virus ini begitu luas, dimulai pada bulan Maret sampai hari ini kita di Indonesia masih belum dapat bernapas lega. Terutama kita yang berada di kota-kota. Dengan adanya kejadian ini maka banyak orang tidak terkecuali kita orang percaya akan merasakan dampak terutama dampak secara mental. 

Bosan itu sudah pasti, rasa malas yang bertambah karena di rumah aja, dan ketidaksabaran, terus bepikir sekuat tenaga agar virus ini segera berakhir. Ada begitu banyak pertanyaan yang muncul dari dalam diri kita.

Di Alkitab bahwa sejarah manusia tidak lepas dari kata-kata manis ular yang selalu saja berusaha menjatuhkan Allah dihadapan manusia (membuly Allah) membuat umat manusia membenci Allah. Semakin kesini kita tidak mendapat kepastian akan kesudahan dari Covid. Penyebarannya sepertinya tidak akan pernah berhenti.

Ketika kita sudah mulai dapat berpikir di masa kecil dan merasakan apa yang ada di dunia ini, iblis memulai kotbahnya  setiap waktu mengajarkan banyak hal, membuat kita tidak mengenal Allah dan mencintai diri, kita tetap beragama tetapi berpusat pada diri sendiri. Kita bahkan ingin melakukan segala sesuatu berdasarkan apa yang kita mau.

Iblis menawarkan kebebasan dalam pikiran kita, seolah-olah hukum Allah itu mengikat dan membuat kita tidak bebas. Dan dengan adanya Covid-19 iblis membuktikan seolah-olah Allah adalah pribadi yang akan selalu memenjarakan kita dengan segala aturan-Nya.

Dari kabar ini, saya simpulkan bahwa cinta pertama kita, harta berharga kita adalah dosa dan semua kemewahan palsu dunia ini dan kebebasan palsu yang iblis tawarkan. Ini adalah kabar buruk. Karena hasil dari cinta pertama kita, hak kita hanyalah kebinasaan, keterpisahan dari Pribadi yang begitu mencintai kita, Dia bahkan setiap hari berbisik dengan lembut dalam dari kita, “Marilah kepada-KU yang letih lesu berbeban berat Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” “Aku mencintaimu anak-Ku.” 

Kabar baiknya adalah Injil Pribadi Allah sendiri. Pada waktu Adam dan Hawa Ia usir dari taman Eden Ia membuatkan mereka pakaian dari kulit binatang. Inilah bukti nyata bahwa ular berdusta dan saya simpulkan bahwa pikiran kita hari-hari ini ketika tanpa Injil yang masuk mempengaruhinya. 

Maka pikiran kita sedang mendustai kita, dengan bermacam masalah yang belum tentu itu terjadi, kesembongan, dan merasa diri paling penting serta harapan-harapan kita yang berpusat pada pemuasan nafsu kita. Maka Injil sebagai berita sangat menolong kita untuk mengenal pribadi Allah secara nyata dan benar.

Dia bukan hanya Roh, Dia juga manusia sejati maka akan sangat mungkin kita memandang  dan mempunyai hubungan persahabatan dengan Dia secara nyata bukan hanya sesuatu yang  di angan-angan.

Titus 1:11-14 (TB) Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan  bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

Dalam ayat di atas sangat jelas, kasih Allah menyelamatkan kita menuntun kita menjadi kepunyaan-Nya agar kita mencintai Allah. Jadi dosa dan dunia yang adalah cinta pertama kita. Hanya dapat digantikan oleh Yesus yang berbelas kasih. 

Kita disiapkan untuk sebuah perbuatan baik, perbuatan baik akan selalu menolong kita ketika kita sedang sendiri, ketika kita sedang dalam keadaan terdesak. Ketika kita suka berbuat baik, bukankah suatu kebaikan, ketika kita hanya memandang kepada Allah dan berharap pada-Nya pada kondisi seperti sekarang ini.

Injil memberikan kita harapan, Covid memberikan kita kekecewaan jika kita masih mencintai dunia dan kita akan merasa sangat gelisah. Jika kita benar-benar mencintai Yesus hal seperti ini mungkin akan mempengaruhi kehidupan kita, namun tidak dengan harapan, sukacita, dan damai yang kita nikmati bersama Yesus. Kita akan selalu memilikinya karena Yesus adalah kepuasan kita.

Kiranya Allah Roh Kudus terus memampukan Anda dan saya memandang hanya kepada Sang Injil Yesus Kristus. Amin.

6. Musuh Kita Yang Sebenarnya Oleh Alistair Begg 

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Efesus 6:11-12)

Kau terlibat di dalam sebuah peperangan! Kau ada di dalam sebuah peperangan! Ini adalah medan perang. Perhatikanlah, sumber masalah yang sebenarnya adalah si Musuh, bukan budaya kita. Kita tidak sedang berperang melawan budaya masyarakat kita. Lupakanlah culture war!

Dengar! Ketika gereja tidak dapat melihat siapa musuh yang sesungguhnya, maka ia pasti akan memerangi musuh lain yang sejatinya bukanlah musuh yang sebenarnya.

Mintlah kepada Allah, agar Anda semakin peka, biarlah kasih karuni Yesus memenuhi Anda, sehingga Anda semakin peka mana yang musuh mana yang bukan musuh.

Adalah seorang D. E. Hoste yang merupakan penerus dari Hudson Taylor, Direktur Jendral dari Overseas Missionary Fellowship, China Inland Mission. Dan ia berkata, “Saya tidak akan mengutus seorang pria atau wanita ke dalam ladang misi, kecuali ia telah belajar untuk bergulat melawan si Jahat, sebab jika mereka belum pernah belajar untuk bergumul dengan si Jahat, mereka akan bertarung melawan teman mereka sesama misionaris.”

7. Misi Yesus

"Misi Yesus, seperti yang telah saya coba untuk mengerti gambar di bawah, telah seperti tarian yang menggembirakan. Seolah-olah Tuhan dengan mengatakan "Pergilah dan nyatakan Injil-Ku kepada semua bangsa" mengirim rombongan penarinya ke ujung dunia. 

Misi harus diisi dengan sukacita dan keindahan, itu harus mengungkapkan Kemuliaan Allah, yang merupakan keindahan dan pancaran Yang Maha Tinggi, dan harus mengundang semua orang kefestival, dan menari, dari ciptaan baru.

Di mana-mana dalam seni India kita melihat bentuk-bentuk tokoh menari. Inti dari seni, menurut estetika India, adalah Anandam, atau Joy. 

Aspek Injil yang menggembirakan dan membebaskan inilah yang hendaknya diproklamasikan oleh seni Kristen. Tubuh menari adalah tubuh yang dibebaskan. Mereka yang sedih dan tertindas tidak merasa seperti menari.  Orang mungkin menyarankan bahwa simbol inspirasi dan kebebasan yang paling penting dalam seni India adalah bentuk penari yang gembira." 

(Jyoti Sahi  - Batu Loncatan: Refleksi Teologi Budaya Kristen India, 75-76)