Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 28:7 Ia Telah Mendengar Suara Permohonanku

Renungan Mazmur 28:7 Ia Telah Mendengar Suara Permohonanku

Ayat Alkitab Mazmur 28:7

Judul Renungan; Ia Telah Mendengar Suara Permohonanku

Mazmur 28:7 (TB) TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

Apa yang menjadi kebutuhan harian Anda, apa yang sangat-sangat Anda butuhkan dan itu sangat mendesak. Saya menemukan kebutuhan harian saya adalah pertobatan, berkali-kali saya menemukan hati nurani saya menuduh diri saya, memperlihatkan dosa dan betapa itu mengerikan sehingga saya harus bertobat. 

Bagaimana dengan Anda, sudahkah Anda menyadari bahwa Anda sangat membutuhkan pertobatan, untuk disegarkan kembali oleh belas kasihan Tuhan, oleh anugerah-Nya, oleh pengampunan dosa dan jiwa yang dibasuh oleh kekudusan darah Yesus.

Dosa membawa kita pada rasa takut dan hati yang curiga pada kasih Tuhan, kita takut ditinggalkan oleh Tuhan. Dosa menjauhkan kita dari kebenaran dan keindahan Tuhan sehingga kita tidak menikmati kehidupan bersama dengan Tuhan. Dosa adalah kefasikan yang ada di dalam diri kita, kita melakukan yang jahat, mendukakan Roh Kudus karena kita orang berdosa, pendosa yang seharusnya binasa.

Daud menyadari kebenaran akan dirinya yang berdosa, sehingga jiwa diperhatikan dari Ayat 1-5, ia menyerukan. Jiwa Allah meninggalkan dia, maka binasakan dirinya. “Sebab jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.” Bertobat, mintalah belas kasihan Tuhan, kita perlu menyerit kesakitan karena kesadaran dosa yang menyesatkan di dalam diri kita, di dalam hati dan pikiran kita, di dalam setiap sisi kedagingan yang mengerikan dan mematikan. 

Kita harus bertobat setiap hari, tidak ada hari tanpa pertobatan, sebab kefasikan, bukanlah hanya orang lain. Anda lah orang fasik itu, sayalah orang fasik itu dan semua manusia adalah fasik di hadapan Allah, semuanya telah ada di dalam Adam. Kehidupan manusia tidak lagi berdasarkan gambar Allah, melainkan berdasarkan gambar Adam yang memberontak.

Bagaimana Anda mengetahui bahwa diri Anda telah bertobat?

Pada ayat 5, memberikan kepada kita satu karakteristik yang baik dari seseorang yang telah hidup di dalam TUHAN. Atau kita sekarang, hidup di dalam Kristus. 

Pertama, kita hidup untuk mengindahkan pekerjaan TUHAN. Orang yang tidak bertobat tidak akan mengindahkan pekerjaan TUHAN.

Kedua, kita hidup disertai oleh TUHAN, akan selalu ada kekuatan baru untuk lebih berani melayani TUHAN. Mereka yang belum bertobat, dijatuhkan TUHAN dan tidak akan dibangunkan Dia kembali.

Pekerjaan Allah di dalam diri kita adalah mempertobatkan kita terus-menerus, janganlah kita mengira bahwa pertobatan sejati itu hasil usaha kita, hasil kebaikan kita. Pertobatan adalah karunia Tuhan, undangan Tuhan yang kudus melalui Yesus Kristus bagi Anda dan saya sekarang ini. 

Injil memberitakan pekerjaan Allah melalui Kristus sehingga kita dapat masuk ke dalam pekerjaan Allah, karena ketika kita sadar akan dosa dan bertobat. Pertobatan itu, menjadi gaya hidup Kekristenan kita secara pribadi, untuk kehidupan yang semakin serupa dengan Yesus.

Allah melalui Roh Kudus-Nya, bekerja di dalam diri kita, untuk kita dapat mengerti kehendak Tuhan dan dimampukan melakukannya. Inilah panggilan yang ada melalui Injil Yesus Kristus. Kita mengerti bahwa semua itu kasih karunia, kita bersyukur karenanya, kita taat karena rasa kasih kepada Tuhan, yang lebih dulu mengasihi kita yang berdosa.

Kita mengindahkan perbuatan tangan Tuhan, untuk terus berjuang di dalam hidup kita, menggenapi firman Tuhan. Bahwa kasih Tuhan haruslah diberitakan melalui hidup kita, kasih karunia melalui Injil yang berpusat pada salib, haruslah diberitakan kepada orang-orang yang kita kenal. 

Kita dipanggil untuk semakin mengasihi Allah dan sesama manusia. Inilah pekerjaan Tuhan, melalui hidup kita dan kita disertai karena melakukan pekerjaan Tuhan, pekerjaan yang bernilai kekal, pekerjaan baru, bagi manusia baru milik Allah yang Ia kasihi.

Persekutuan Tanpa Henti

Kita tahu dan percaya, bahwa TUHAN, mendengar suara permohonan kita, kita semakin mengenal Dia melalui Alkitab kita yang kita renungkan. Ia mengampuni segala dosa kita, menyucikan kita untuk hidup semakin mengenal Dia, untuk bersekutu dengan Dia.

Daud, selanjutnya, memberitahukan betapa ia telah mengenal TUHAN, dengan pernyataan yang menjadi pusat dari iman kita. Yaitu TUHAN adalah. Kita mengenal TUHAN bukan pada apa yang akan dan bisa Dia lakukan saja. Kita mengenal TUHAN karena Dia adalah semua yang baik, yang indah, yang benar, yang kudus, yang suci, dan yang berkuasa. Dialah kekuatan bagi kehidupan kita, Dialah perisai kita.

Kita memiliki persekutuan dengan Dia, kita dibebaskan dari dosa, kita hidup dalam terang kasih karunia. Tuhan menciptakan manusia untuk diri-Nya, karena itulah sekarang, di dalam Yesus kita benar-benar menemukan tujuan hidup yang sejati, yaitu persekutuan dengan Dia yang indah, persekutuan yang terus-menerus. 

Tuhan mengerti seruan hati kita, Tuhan tahu apa yang benar-benar kita butuhkan. Tuhan memberikan diri-Nya untuk memenuhi kebutuhan mendesak kita, kebutuhan terdalam dari jiwa yang haus dan lapar akan kebenaran dan pengudusan. Sebab tanpa kebenaran, tanpa pengudusan manusia tersesat dan mati.

Di dalam persekutuan yang tanpa henti inilah, kita dapat benar-benar menemukan apa itu tujuan hidup, untuk apa kita ada di dalam dunia ini. bersama-sama Daud, Anda dan saya dapat berdoa berdasarkan Mazmur 28:9 (TB) “Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.” Di dalam Yesus, kita menerima identitas yang baru, yaitu menjadi umat TUHAN, menjadi anak Allah dan inilah Injil itu yang harus terus menjadi gaya hidup, sehingga panggilan kita untuk melayani sesama kita dalam kasih karunia Kristus, dilihat oleh mereka yang belum percaya dan masih lemah iman. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 28:7 Ia Telah Mendengar Suara Permohonanku"