Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 31:8-9 TUHAN Memperhatikan Kesesakan Jiwaku

Renungan Mazmur 31:8-9 TUHAN Memperhatikan Kesesakan Jiwaku

Renungan Mazmur 31:8-9 TUHAN Memperhatikan Kesesakan Jiwaku

Ayat Alkitab Mazmur 31:8-9

Judul Renungan; TUHAN Memperhatikan Kesesakan Jiwaku

Mazmur 31:8-9 (TB) Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku, dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang.

Kasih setia TUHAN, inilah yang menjadi pondasi kehidupan. Jika bukan karena kasih setia TUHAN, jika saya mendasarkan semuanya berdasarkan diri saya, ketika saya mendasarkan kehidupan pada apa yang saya miliki saat ini, ketika saya bersuka karena apa yang dunia dapat berikan dan tawarkan. Ketika kesenangan saya adalah keluarga saya yang baik-baik saja. Maka semua itu akan menyakiti saya pada waktunya. Setiap hal yang ada di dalam dunia akan berubah, hari ini Anda bisa saja memiliki banyak uang dan tidak tahu besok.

Jika semua kehidupan Anda baik-baik saja, semua berjalan dengan lancar, lalu Anda mendapatkan rasa aman Anda pada hal itu. Bukankah pada waktunya Anda akan tua dan kematian akan ada di depan mata Anda. kehidupan tidak dapat diprediksi, orang-orang yang Anda hari ini kasihi, bisa saja mati besok hari. Dan inilah faktanya. 

Jika hari ini ada kedamaian di dalam kota Anda, besok hari bisa saja adanya perang. Jika hari ini Anda sehat, besok hari bisa saja Anda sakit. Setiap keadaan dan diri kita sendiri akan berubah. Perubahan ini, tidak akan bisa menjadi pondasi kehidupan kita dan marilah kita kembali pada apa yang menjadi pondasi sejati dari kehidupan yaitu kasih setia TUHAN, ya, kasih setia itulah yang benar-benar Anda dan saya butuhkan. 

Kasih setia inilah yang membawa banyak orang yang ada di Alkitab sampai pada puncak kehidupan yang memuaskan dan tidak sia-sia, kasih setia inilah yang memberikan getaran pada hati terdalam manusia sehingga menemukan makna dari semua pencarian yang tidak pernah tercapai. 

Kasih setia inilah yang pada akhirnya mematikan musuh terbesar manusia yaitu dirinya sendiri, dosa yang menyesatkan dan membawa manusia pada rasa galau yang tidak pernah habis. Kasih setia membawa Anda dan saya pada sukacita sejati, keamanan sejati dan kebenaran Allah yang berkuasa, Dia yang menciptakan manusia dan alam semesta untuk diri-Nya sendiri, untuk kemuliaan-Nya. Saudaraku, marilah kita datang pada kasih setia TUHAN dan menikmati kasih setia itu. tidak ada jalan pintas, kita diciptakan untuk kasih setia, untuk memancarkan kasih setia, menikmati kasih setia dan memuji memuliakan kasih setia TUHAN.

Pertolongan TUHAN

Ini adalah pertolongan bagi mereka yang mengakui ketidakmampuan untuk menghadapi kehidupan yang jahat. Ini adalah pertolongan untuk mereka yang menyadari akan penderitaan jiwa mereka di dalam segala kemegahan dunia. Anda bisa kaya raya, dengan jiwa yang miskin dan menderita. Anda bisa saja menjadi seseorang yang miskin namun dengan jiwa yang kaya dan penuh sukacita. Yang terpenting di sini bukanlah keadaan kayak mau pun miskin. 

Yang terpenting adalah kesadaran akan kehidupan yang terpaut dengan kasih setia Tuhan, menerima pertolongan-Nya, terus hidup berharap kepada-Nya. Dan menyadari bahwa di mana Anda ada saat ini, kehidupan Anda sekarang ini adalah karena kasih karunia, pemberitaan Allah dan untuk kita dapat benar-benar menikmati Allah saja.

TUHAN, telah memperhatikan kesengsaraan jiwa umat-Nya, akar dari semua kesengsaraan ini adalah dosa yang melekat pada diri setiap orang. Dosa yang menjadi definisi langsung, kerusakan yang nyata dari apa yang terjadi pada diri manusia.

Saya membawa Anda untuk merenungkan tentang kesengsaraan jiwa kita, ini bukanlah sekedar karena keadaan dunia yang tidak baik. jauh di dalam diri kita, bahwa sebenarnya kita tidak sedang baik-baik saja. Maka kita benar-benar membutuhkan pertolongan dari Dia yang mengerti kita.

Bahwa pertolongan itu, datangnya dari Kristus yang telah hidup sempurna sebagai manusia Allah, bahwa Dia telah hidup taat tanpa dosa. Pada akhirnya Kristus inilah yang dihukum mati, menjadi kutu, agar kita yang terkutuk menerima semua kebenaran, kekudusan, kehidupan yang sempurna di dalam Kristus, ketika kita percaya kepada-Nya, bertobat dari segala dosa kita dan hidup untuk memuji kemuliaan-Nya.

Di dalam Yesus, segala dosa diampuni, di dalam Yesus kita menerima kehidupan yang baru. Di dalam Yesus kehidupan yang penuh dengan dosa, dibebaskan dari perbudakan dosa, di dalam Yesus kita mengejar kebenaran dan kekudusan hidup untuk mematikan dosa kita, di dalam Yesus kita bertobat dari segala dosa dan menerima pertolongan, di mana jiwa kita yang sengsara kini menerima sukacita di dalam kasih karunia Tuhan melalui Yesus Kristus.

Jadi sekarang, inilah yang harus benar-benar Anda dan saya akui, bahwa melalui Kristus kasih setia Tuhan diberikan, dinyatakan. Melalui Kristus yang telah menderita disalibkan dan telah bangkit, kita menerima kehidupan yang baru, hanya melalui Kristus saja, kini kehidupan yang baru itu dinikmati oleh kedalaman jiwa kita. Dan sekarang, bersama pemazmur kita dapat memuji Dia. Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu. 

Sehingga sekarang, ketika kasih setia TUHAN, menjadi pondasi kehidupan kita, apa pun yang terjadi. Kita tetap tenang, sebab TUHAN yang menjadi pengharapan kita adalah Dia yang berkuasa, Dia yang memberikan kehidupan dan Dialah yang menebus kita, menguatkan kaki kita dan memberikan kuasa untuk mengalahkan dosa yang melekat pada diri kita, ketika dosa dimatikan di dalam kita, kita dihidupkan untuk hidup taat kepada kehendak Kristus dan bersukacita di dalam kasih Kristus.

Kasih setia TUHAN sajalah yang dapat menjadi pondasi dari kehidupan, dapat benar-benar menjadi sumber sukacita, kasih yang bertumbuh kepada sesama dan kepuasan jiwa yang terus-menerus. Kita ini buatan Allah, diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik dan pekerjaan baik itu dapat terlaksana ketika kita hidup dan telah menikmati TUHAN. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk " Renungan Mazmur 31:8-9 TUHAN Memperhatikan Kesesakan Jiwaku"