Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 10:12 Kebencian dan Kasih

Renungan Amsal 10:12 Kebencian dan Kasih

Ayat Alkitab Amsal 10:12

Judul Renungan; Kebencian dan Kasih

Amsal 10:12 (TB) Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

Akar dari semua penderitaan, kematian, malapetaka dunia yang tidak sedang baik-baik saja adalah dosa. Dosa telah masuk ke dalam dunia dan telah menjalar ke semua orang sebab perbuatan-perbuatan manusia jahat. Manusia tidak menginginkan Allah yang menciptakan mereka, mereka lebih menginginkan ciptaan yang mereka lihat sebagai keindahan dan sumber kehidupan.

Kehidupan yang sekarang Anda dan saya jalani tidak terlepas dari sejarah kelam karena dosa telah menjadi bagian kehidupan manusia. Dosa menguasai pusat dari hati manusia, dosa telah memberikan kontribusi dalam  terjadinya sejarah kehidupan yang kelam dan mematikan. Kebencian, iri hati, rasa ingin dihormati lebih. Perang dan segala jenis kejahatan. Berakar dari dosa yang menyulut kebencian hingga berbuahkan pertengkaran. Ketika perkumpulan dibentuk, maka perkumpulan tersebut untuk menghancurkan perkumpulan lain yang dianggap berbeda dari perkumpulan mereka. 

Dosa begitu nyata, di dalam hati saya, seringkali saya menemukan bahwa saya sedang membenci seseorang. Bukan hanya itu saya seringkali menemukan diri saya sendiri membenci keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi atas kehidupan saya saat ini. 

Semua ini begitu nyata, kebencian ada di dalam diri saya. saya benci ketika saya tidak dihormati, saya benci ketika saya tidak diperhitungkan. Saya benci ketika bukan saya yang dianggap. Saya ingin menjadi yang paling utama, itulah yang ada di dalam hati saya begitu terbuka. Di manakah kasih di dalam diri saya, di manakah adanya kehidupan yang memaafkan. 

Kebencian ada di dalam diri manusia, buah dari dosa yang mematikan manusia, dosa yang memisahkan manusia dari kemuliaan Allah. Hanya melalui Allah saja, Allah yang mencari manusia, memanggil manusia, mengundang manusia datang kepada-Nya. Maka manusia dapat melihat bahwa apa yang saya pikir itu memuaskan saya, benar-benar sia-sia. Hanya Allah yang dapat memuaskan saya dan memberikan kepada saya hati yang dapat mengasihi dan melepaskan saya dari hati yang penuh dengan kebencian. 

Kita menjadi seseorang yang mengasihi, hanya ketika kita merasakan kasih Allah yang begitu besar atas kehidupan kita, kasih yang memberikan kehidupan yang baru. Kasih itu dinyatakan melalui Yesus Kristus yang telah hidup secara sempurna, mati disalibkan karena menerima semua kutuk hukuman dosa kita dan telah bangkit. 

Yesus membebaskan kita dari dosa, agar kita yang percaya kepada-Nya menerima kehidupan yang baru, kehidupan yang bukan lagi diperbudak oleh dosa, melainkan kehidupan yang menikmati kasih Yesus, bersekutu dengan Yesus dan melakukan kehendak Yesus. Kita percaya Yesus mengasihi kita, bukan didasarkan pada apa yang baik pada diri kita, ini adalah kasih yang didasarkan pada kasih dirinya sendiri. Kasih inilah yang memberikan kepada kita, kekuatan untuk mengasihi.

Injil memberitahukan kepada kita, bahwa oleh karena kasih Yesus yang sempurna itu maka pelanggaran kita ditutupi. Kasih itulah yang menjadi pusat dari iman kita, kita mengasihi sesama kita karena kita telah dipuaskan oleh kasih Yesus, Dia yang telah disalibkan dan telah bangkit dari kematian.

Allah sendiri memberikan kepada kita anugerah untuk membenci pertengkaran dan menyukai persekutuan yang didasarkan pada kasih dan kesatuan visi. Yesus menunjukkan kasih yang sejati, memberikan kepada kita kebesaran hati. 

"Akar dari kebencian adalah dosa, akar dari kasih kepada sesama adalah kasih Kristus yang telah merasuki hati dan pikiran."

Bukan hanya itu, kabar baiknya, bahwa Anda dan saya yang seharusnya binasa. Diselamatkan, kita dibenarkan oleh karena kebenaran Yesus, kita dikuduskan oleh karena kekudusan Kristus, kita beroleh persekutuan dengan Allah. Kita menemukan bahwa hidup ini berharga, hidup ini dikasihi dan hidup ini untuk tujuan kekal, membawa jiwa-jiwa pada kehidupan kekal di dalam Yesus Kristus saja. Amin.