Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 10:28 Harapan Orang Benar

Renungan Amsal 10:28 Harapan Orang Benar

Ayat Alkitab Amsal 10:28

Judul Renungan; Harapan Orang Benar

Amsal 10:28 (TB) Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.

Amsal 10:28 (BIMK) Harapan orang baik menjadikan dia bahagia; harapan orang jahat kosong belaka.

Apa yang harus kita lakukan untuk menemukan harapan, apa yang dapat kita kerjakan untuk menjadi benar. Bukankah Alkitab dengan jelas, memberikan definisi siapa Anda dan saya, bahwa tidak seorang pun benar. Semua orang telah menyeleweng, semua orang telah berdosa, semua orang jahat dan berkata dimanakah Allah, tidak ada Allah. bagi manusia merekalah tuhan atas diri mereka sendiri, mereka lebih berkuasa di dalam dunia mereka. Tidak ada Allah bagi manusia.

Inilah fakta dari apa yang Anda dan saya pikirkan, dari apa yang Anda dan saya inginkan. Kita menginginkan kebebasan dan penyembahan sesuai dengan keinginan kita sendiri. Kita menyembah ciptaan, kita memuji ciptaan kita hidup untuk mendapatkan ciptaan, ketika kita hidup dalam penyembahan berhala, kita berharap kepuasan, kehidupan dan kepenuhan. Namun yang kita dapatkan adalah kekosongan belaka, kematian belaka dan penyesalan.

Pengharapan di dalam ciptaan atau penyembahan berhala di zaman sekarang. Membuahkan kejahatan, membuahkan kefasikan. Harapan orang fasik adalah kosong, karena ada dalam cenkraman kebohongan setan, ada dalam dusta yang membawa pada malapetaka. Manusia yang jahat, sedang dikuasai satu kuasa kegelapan yang memberikan harapan namun kosong. Dunia yang indah, kekayaan, kekuasaan, dan segala hal yang dijanjikan di dalam pikiran kita tentang keintiman dan kasih dari dunia adalah bohong.

Kita masuk ke dunia modern, di mana dunia ini menjanjikan kedamaian melalui kemalasan dan kerja keras. Dan keduanya tetap sistem dunia yang ada dalam kuasa kegelapan. Kemalasan untuk menikmati hidup tanpa memperoleh apa-apa untuk keamanan diri dan ketentraman palsu. Kehidupan yang berambisi untuk mendapatkan segala sesuatu di dalam dunia, untuk kepentingan diri sendiri, untuk memperoleh dunia dan berkuasa atas orang-orang miskin yang malas. 

Semua jenis aktifitas baik itu yang aktif dan pasif, adalah kejahatan karena terpisah dari kehendak Allah. sebab semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, tidak ada yang benar, seorang pun tidak, semuanya telah menyelewang. Kita bukanlah orang baik, kitalah orang fasik, budak dosa, budak sistem dunia, budak cara hidup kapitaslisme.

Upah dari kefasikan adalah kematian kekal, maut yang membawa manusia tidak pernah bertemu dengan Allah. Maut adalah kehidupan yang selamanya terpisah dari makna kehidupan, yaitu Pribadi Allah sendiri, Allah yang mengasihi, Allah yang menciptakan diri kita untuk diri-Nya. Kejahatan yang membuahkan tidaknya harapan adalah kehidupan yang binasa. Jiwa yang kekal ada dalam kebinasaan kekal.

Jadi ketika Amsal Salomo di baca dari kacamata kekekalan, ini menakutkan, ketika Anda dan saya menyadari bahwa tidak ada harapan di dalam diri kita. Dunia modern mawarkan banyak hal untuk dinikmati, namun semua itu tidak pernah benar-benar memberikan kehidupan, kenikmatan, dan segala sesuatunya benar-benar sia-sia. 

Benar adanya, kita hidup di negara yang damai, dengan teknologi yang maju. Dengan uang yang cukup, dengan keluarga yang baik, dengan kehidupan yang ideal. Tetapi semua itu bukanlah akhir, semua itu sia-sia dalam sekejap kesenangan di dalam dunia akan hilang. Pada saat yang sama kita pasti akan masuk ke dalam kebinasaan kekal ketika pusat hidup kita apa yang kita lihat untuk diri sendiri yang lemah dan rapuh dan sangat mudah frustasi.

Harapan Orang Benar

Harapan kita terletak pada Kristus yang disalibkan, Dia yang telah hidup sempurna sebagai manusia. Dialah Orang benar yang telah memperoleh perkenanan dari Allah Bapa, Allah yang berkuasa untuk memberikan kehidupan. Ketika Anda dan saya merenung Amsal dari kacamata Injil, kita akan melihat Kristus di setiap sudut kebajikan, keindahan, hikmat, kebaikan, kasih, sukacita, kebenaran, dan semua yang baik di dalam Amsal. 

Sebab apa yang Amsal tulis, adalah tentang Allah yang memberikan hikmat, Allah yang datang sebagai manusia, dibertakan di dalam Injil kepada Anda dan saya saat ini. Sehingga kita sekarang dapat melihat kemuliaan Allah, melalui Injil. Melalui berita salib, berita yang memberitahukan kepada Anda dan saya harapan untuk kehidupan kekal, kehidupan yang menerima persekutuan dengan Allah, untuk kembali ke natur yang kudus, benar, dan berkenan di hadapan Allah.

Ini merupakan panggilan untuk bertobat, untuk melihat semua yang benar, semua yang baik, semua yang mulia dan semua yang mulia. Di dalam Kristus, di dalam kasih karunia-Nya yang mulia. Bahwa di atas kayu salib, kasih karunia Kristus diberitakan, Dia menerima dosa kita, Dia menjadi dosa karena kepada-Nya diberikan hukuman yang setimpal dengan perbuatan fasik umat manusia. Yesus menjadi dosa agar kita yang percaya kepada-Nya, dilepaskan dari dosa, melihat bahwa harapan sejati adalah Yesus. 

Ada kehidupan dalam Dia, ada hidup kekal dalam Dia, adalah keberanian untuk menentang dosa, ketika Anda dan saya di dalam Dia untuk hidup bagi-Nya saja. Kita bukan lagi hamba dosa, kita adalah hamba Kristus, identitas diri kita bukan lagi didasarkan pada apa yang benar berdasarkan diri kita yang berdosa. Melainkan berdasarkan pada apa yang telah Yesus kerjakan di atas kayu salib, bahwa saya benar karena Yesus membenarkan saya.

Dia membayar saya dengan darah yang mahal, kasih-Nya berkuasa membebaskan saya, Dia memberikan diri-Nya untuk masuk ke dalam penderitaan yang seharusnya saya yang menerimanya. Yesus yang kekal menjadi binasa karena dosa, namun telah dibangkitkan dari kefanaan untuk menjadi kekal kembali. 

Dialah yang saat ini benar-benar memiliki kuasa di bumi dan sorga. Pada saat yang sama kita yang telah ada di dalam Dia, percaya kepada Dia menerima mendat untuk menjadi saksi-Nya, untuk menerima sukacita yaitu bekerja bersama Yesus dalam visi yang bernilai kekal, pekerjaan yang bermakna dan tujuan dari kehidupan kita.

Jadi harapan orang benar yang mendatangkan sukacita, hanya didapatkan di dalam Kristus, Dia yang telah disalibkan. Mati dalam keadaan yang paling buruk, agar kita yang buruk ketika percaya dan bertobat dari dosa, mendapatkan keindahan Yesus di dalam diri kita, inilah harapan yang mendatangkan sukacita, Kristus bersama-sama dengan kita, Dialah tujuan hidup kita, Dialah yang menjadi pusat dari kehidupan kita untuk membawa kita terus hidup dalam pertobatan, sukacita dan kehidupan kekal bertemu muka dengan Dia.

Mari kita merenungkan Yeremia 29:11-15, untuk melihat bagaimana Allah benar-benar menginginkan kita, menginginkan yang terbaik bagi kita untuk mendatangkan sukacita untuk kita di dalam dunia ini. 

Yeremia 29:11-14 (TB) Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kucerai-beraikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.

Rancangan itu adalah harapan kita, di dalam Yesus yang telah bangkit dari kematian, semua ini kasih karunia yang ada di dalam Kristus, kehidupan yang baru untuk membawa orang-orang kembali kepada Allah. Menyembah Dia dalam sukacita dan kebenaran, menikmati persekutuan dengan Dia dalam anugerah yang melimpah-limpah. Kini kita bukan lagi orang-orang terbuang, Allah benar-benar menginginkan kita, menarik kita untuk bertobat, untuk muak terhadap dosa, sebab di dalam Dia ada rancangan yang mendatangkan damai sejahtera sejati dan penuh. Jadi datanglah kepada-Nya, Dia menantikan Anda. Amin. Soli Deo Gloria.

Posting Komentar untuk "Renungan Amsal 10:28 Harapan Orang Benar"