Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 10:22 Berkat Tuhan Bagi Orang Benar

Renungan Amsal 10:22 Berkat Tuhan

Ayat Alkitab Amsal 10:22

Judul Renungan; Berkat TUHAN

Amsal 10:22 (TB) Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

Pada umumnya, ketika Anda ingin menjadi sukses dalam hal finansial, Anda harus bekerja keras. Dunia modern menghajarkan agar Anda bekerja keras di tambah dengan kerja cerdas. Anda harus bekerja diikuti dengan belajar yang dilakukan terus-menerus. Keduanya berjalan secara beriringan, tidak dapat dipisahkan. Dan inilah syarat dari bagaimana Anda dapat menjadi seorang yang kaya. 

Setiap orang menginginkan kekayaan, namun tidak semua orang ingin bersusah payah, semua orang ingin kenyamanan. Namun tidak semua orang ingin kecemasan untuk sampai pada kenyamanan. Dunia membawa Anda dan saya untuk hidup dan mencapai kekayaan, untuk mencapainya Anda dan saya haruslah benar-benar berpusat pada diri sendiri, percaya pada kemampuan diri dan melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginan diri dan tujuan di baliknya. 

Tujuan di balik setiap kekayaan yang harus diraih dari kerja keras. Merupakan kenyamanan di masa tua, kenyamanan inilah yang dikejar, kehidupan yang tenang, kehidupan yang berbahagia seperti yang telah dipikirkan manusia rata-rata di dalam dunia ini. Apakah Anda memikirkan hal yang sama?

Amsal Salomo kali ini, memberitahukan kepada Anda dan saya, bahwa apa yang kita inginkan, sebenarnya ada di dalam genggaman TUHAN. apa itu kekayaan sejati dan bagaimana mendapatkannya. Kehidupan Salomo memberitahukan kepada kita, bahwa kekayaan adalah milik TUHAN, Dia Kekayaan sejati itu. Apa yang kita kerjakan pada dasarnya, tidak pernah benar-benar membuat kita kaya. Jika TUHAN tidak mengijinkannya. 

Salomo menjadi kaya, diawali dengan hikmat yang sangat luar biasa, hikmat yang sangat tinggi dan semua ini bukan karena Salomo. Namun karena TUHAN, kita dapat melihat bahwa apa yang Salomo miliki semata-mata karena kasih karunia, pemberian TUHAN atas dirinya dengan tujuan yang itu didasarkan pada tujuan Allah. Ketika Daud ayah Salomo membangun Israel, berperang untuk mendapatkan kekuasaan dan mampu memerdekakan Israel dari penjajahan, memenangkan Israel dan menjadikan Israel negara yang kuat. Oleh karena Daud disertai oleh TUHAN, penyertaan yang sama diberikan kepada Salomo.

Allah memiliki visi atas diri Salomo, jika Daud memperkuat bangsa Israel agar menjadi negara yang merdeka karena tidak ada bangsa yang berani melawannya. Salomo Allah berikan tujuan untuk membangun Israel, dalam segi bangunan, untuk memperlihatkan bahwa Israel disertai Allah dan Dia berdiam di sana. Maka visi itu adalah agar Salomo membangun Bait Allah. Tanpa hikmat yang pada akhirnya membuahkan kekayaan yang sangat besar, tidak akan mungkin Bait Allah dapat dibangun. Allah memberikan kepada Salomo sumber daya, pertama-tama hikmat, yang kedua membuka pintu berkat yaitu kekayaan dari bangsa-bangsa lain sehingga Salomo dapat membangun Bait Allah.

Ketika merenungkan kebenaran, bahwa kekayaan berasal dari Allah, Dialah kekayaan sejati dan berdasarkan kehidupan Salomo yang kaya. Di balik semua pemberian Allah kepada Salomo, ada tujuan untuk memperlihatkan bagaimana TUHAN diam di antara umat-Nya. Yaitu Bait Allah yang megah harus dibangun. 

Semua kekayaan itu dan di bangunan Bait Allah, bukan berdasarkan kecakapan Salomo, bukan berdasarkan kepintaran Salomo, melainkan berdasarkan kehendak Allah, ketetapan Allah, keinginan Allah bahwa Dia harus dikenal. Dan hari ini Anda dan saya dapat belajar Allah masih bekerja di masa modern saat ini, untuk dikenal melalui Injil yang menjadi pusat dari tindakan setiap kita sebagai seorang Kristen sejati.

Kekayaan kita adalah Kristus

Injil tentang Kristus, Yesus merupakan Bait Allah sejati, melalui Dia berdiam segala kepenuhan Allah, Dialah Allah, Dialah yang telah hidup secara sempurna. Untuk menggantikan manusia, agar manusia yang seharusnya binasa dalam dosa, ketika percaya kepada Dia yang telah disalibkan dan bangkit. Diselamatkan dari dosa dan kutuk hukuman dosa. Bukan hasil jerih payah kita, semua kebaikan kita adalah sia-sia, hanya kesempurnaan kebaikan Kristus yang tidak sia-sia.

Yesuslah Injil Allah yang hari ini secara sempurna menyelamatkan manusia dari dosa, masalah kita bukanlah kaya dan miskin. Masalah kita, kita mati dalam dosa, inilah kemiskinan sejati dan dalam kematian ini kerja keras kita untuk hidup tidak akan pernah berhasil. Injil memberitakan kebangkitan Yesus dari kematian, merupakan perwakilan kebangkitan kita dari kematian dalam dosa untuk kehidupan yang baru dalam kasih karunia Tuhan, kita hidup dalam Bait Allah yang sejati, yaitu Yesus Kristus, kita kayak karena Yesus ada di pihak kita, menyertai kita untuk menjadi pemberita kemuliaan Allah melalui Injil, agar semakin banyak orang diselamatkan melalui kasih karunia Yesus Kristus.

Kita harus bertobat dari pengertian kita yang salah tentang kekayaan, bahwa kekayaan yang ada pada kita merupakan tentang kita dan uang. Memang uang berguna, uang dipakai untuk kemajuan pelayanan. Pada saat yang sama, hati kepada Allah, ketaatan pada salib Kristus, kehidupan yang mati atas segala ke-aku-an, adalah esensi dari kehidupan yang berkelimpahan dalam Kristus. Ini bukan lagi tentang Anda dan segala jenis keahlian Anda, ini tentang Yesus yang menyelamatkan Anda, membebaskan Anda dari dosa, Yesus yang disalibkan dan telah bangkit. Dialah kekayaan itu, Dialah kekayaan kita yang dapat kita bagikan. 

Jadi sekarang, yang terpenting adalah penyerahan diri pada kasih karunia Yesus, bahwa kita mati dan tidak dapat berbuat apa-apa yang bernilai kekal, di luar kekayaan Allah, di luar hikmat Injil. Inilah tujuan Anda dan saya hari ini sebagai orang percaya, yaitu Yesus, mengabarkan Dia dan menikmati Dia dalam kehidupan sehari-hari kita, Yesuslah kekayaan kita. Amin. Soli Deo Gloria.