Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 38:10-11 Keluhan yang Tidak Tersembunyi

Renungan Mazmur 38:10-11 Keluhan yang Tidak Tersembunyi

Ayat Alkitab Mazmur 38:10-11

Judul Renungan; Keluhan yang Tidak Tersembunyi

Mazmur 38:10-11 (TB) Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu; jantungku berdebar-debar, kekuatanku hilang,dan cahaya mataku pun lenyap dari padaku. 10-11 (BIMK)  Tuhan, Engkau tahu segala keinginanku keluh kesahku tidak tersembunyi bagi-Mu. Jantungku berdebar-debar, tenagaku hilang mataku sudah menjadi pudar.

Apa yang membuat Anda begitu gelisah? Saya gelisah ketika saya menyadari bahwa diri saya sangat menyedihkan lebih dari yang dapat saya pikirkan dan bayangkan. Saya merasa gelisah karena realitas dosa yang ada di dalam diri saya, dosa yang begitu nyata menjadi beban bagi kehidupan saya hari ini dan seterusnya. 

Mazmur kali ini membawa Anda dan saya menyadari kebenaran akan adanya dosa di dalam diri setiap kita, bahwa dosa pada dasarnya memunculkan murka Allah. Pendosa yang dimurkai Allah, merupakan beban yang begitu berat bagi jiwa yang semakin kosong dan tidak berdaya. Itu memunculkan penderitaan yang menyakitkan. Jelas apa yang ditulisakan oleh Daud. 

Mazmur 38:6-7 (BIMK) Luka-lukaku bernanah dan berbau busuk, karena aku telah berlaku bodoh. Aku tertunduk dan terbungkuk, sepanjang hari aku murung dan sedih.

Dosa merupakan masalah utama setiap kita, ketika Anda menyadari kebenaran dari kengerian dosa. Ini benar-benar menbuat diri kita tidak berdaya, kita menyadari betapa lemah dan cacatnya kita di hadapan Allah. Daud melihat dengan jelas, bahwa dosa telah membuat dirinya menderita, ditimpakan kepada-Nya murka Allah yang membuat dia benar-benar terluka bahkan luka tersebut bau busuk. Dosa merupakan kebodohan yang mutlak ada di dalam diri manusia, ini menyesatkan dan pada akhirnya mematikan.

Itu membawa hati kita pada kesedihan yang sangat dalam, membawa kita pada rasa bersalah yang tidak terselesaikan. Rasa bersalah yang mengerikan dan membuat kita menderita, tanpa sukacita dan kesenangan. Sakit penyakit yang begitu rupa memasuki diri kita dan dosa begitu mencengkram. Saudaraku, setiap kita mengalami kengerian akibat dosa, rasa kosong, rasa bersalah, mengeluh tanpa henti karena keadaan hidup setiap masalah selalu datang untuk menyusutkan daging kita.

Penyakit kita Dia yang menanggungnya

Kita menerima sakit penyakit karena dosa kita sendiri, kita mengalami penderitaan karena kesalahan kita sendiri. Namun Kristus yang telah mati disalibkan, Dia menerima murka kekal dari Allah, bukan karena dosanya, melainkan karena dosa orang-orang durhaka yang telah hidup menjadi musuh Allah. Yesus inilah kegenapan dari apa yang diberitakan di dalam Perjanjian Lama. Semua itu tentang Yesus yang hidup dan menderita untuk menerima setiap dosa manusia.

Agar di sanalah terdapat pengampunan dosa, semua keluhan didengarkan dan semua hati yang busuk diubahkan menjadi baru. Keluhan karena dosa, di hadapan Allah di dalam kasih karunia, kita diubahkan untuk menjadi seseorang yang memiliki hati yang baru. Sehingga tindakan kita yang baru didasarkan pada hati yang baru, hati yang melihat pada karya Kristus, Dia yang telah disalibkan dan telah bangkit.

Berdasarkan kuasa Allah, kasih karunia yang melimpah dari Dia saja. Oleh karena kasih inilah, sekarang kita hidup oleh iman kita kepada Yesus dan memiliki kemampuan untuk berseru kepada Dia, di dalam kesesakan kita. yaitu Allah benar-benar mendengarkan keluhan kita.

Meskipun kita menerima disiplin Allah, namun kita tahu semua itu karena kasih-Nya, untuk mengubahkan kita dan benar-benar membawa kita kepada diri-Nya. Untuk menyembah Dia dan melayani Dia dalam kebenaran dan kasih-Nya. 

Kasih Kristus, membawa kita pada diri kita yang baru, bertobat dari dosa, membenci dosa dan tidak lagi hidup untuk mencintai dosa. Meskipun kita merasakan kemarahan Allah yang begitu nyata, kemarahan itu bukanlah kemarahan untuk membinaskaan, melainkan menyelamatkan kita dari dosa, sebab kita diselamatkan dengan darah yang mahal, Yesus menanggung penyakit dosa kita yang membawa kita pada kematian kekal. Agar kita yang percaya kepada-Nya, bertobat dan diselamatkan dari penyakit dosa yang membusukkan jiwa.

Sekarang, Injil membawa kita kepada Allah, ini merupakan berkat terbesar yang dapat kita renungkan dan nikmati setiap hari. Di dalam perenungan kita, di dalam kesehararian kita, yang mengubahkan, memberikan harapan dan menyegarkan. Di dalam Yesus, kita menderita bukan lagi karena dosa, melainkan karena orang-orang berdosa lainnya. Kita bisa saja jatuh dalam dosa, namun akan selalu ada pengampunan. Kita memberitakan Injil untuk orang-orang yang kita kenal, kita tidak lagi hidup bagi diri sendiri, kita benar-benar hidup bagi Yesus. Kita disembuhkan dari penyakit dosa, kita dipulihkan. Ini dapat kita rasaka ketika kita merenungkan arti dari kebangkita Yesus dari kematian. 

Bersyukurlah kepada Tuhan, karena pengampunan dosa, Dia bukan hanya mengampuni. Dia terus bekerja untuk benar-benar menyelamatkan kita di dalam dunia yang penuh dengan Dosa. Dia bekerja untuk kebaikan kita bagi kemuliaan-Nya saja. Ketika kita menyadari akan keberadaan kita yang berdosa, kita menyadari akan kasih yang begitu besar. Ketika itulah kita diubahkan untuk semakin serupa dengan Yesus, untuk kehidupan yang terus memberitakan Yesus, menikmati Yesus dan menjadi seperti Yesus dalam hal ketaatan kepada Allah dan kasih kepada Allah dan sesama manusia. Amin. Soli Deo Gloria.