Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 31:15-16 Di Dalam Tangan Mu

Renungan Mazmur 31:15-16 Di Dalam Tangan Mu

Ayat Alkitab Mazmur 31:15-16

Judul Renungan; Di Dalam Tangan MU

Mazmur 31:15-16 (TB) Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: ”Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku!

Pengharapan kita akan kehidupan yang benar-benar diubahkan dan terus diperbaharui dari hari ke hari. Hanya ada di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, Dialah yang memaa kita pada Allah yang menjadi sumber pemujaan kita, kita ini adalah mahluk yang hidup untuk memuji sesuatu, untuk berharap pada sesuatu dan beriman pada sesuatu. 

Ketika kita percaya kepada Yesus, kita yang hidup dalam pemujaan yang sia-sia akan dunia yang telah berdosa. Dialihkan ke pemujaan yang penuh makna, untuk melihat pada Dia yang menciptakan kita untuk diri-Nya sendiri. Kita memuji Allah yang hidup, kita bertobat dari dosa dan terus semakin membenci dosa dan benar-benar berjuang untuk hidup bagi apa yang Allah inginkan atas kehidupan kita. 

Dahulu kita hidup di dalam kuasa kegelapan, kita berjuang di dalam kuasa kegelapan yang membawa kita ke dalam kebinasaan. Kita hidup dalam kematian dosa yang terus memperbudak, kita mencintai segala sesuatu yang memberikan kepuasan sementara sia-sia. Tangan kita digenggam oleh tangan nafsu kehidupan yang mengerikan, memperalat kita untuk memiliki kehidupan yang sia-sia. 

Dosa, merupakan musuh utama setiap kita, dosa memisahkan kita dari kemuliaan Allah, kita menjadi musuh Allah dan hidup dalam Kesia-siaan. Dosa mungkin menawarkan kita semua hal yang ada di dalam dunia ini, kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang dipuaskan, kehidupan yang bebas, hiduplah lebih hebat dan aturlah segala hal dan lepaskan diri Anda dari Allah yang kudus. Bahwa Anda dapat hidup sendiri tanpa Dia yang menciptakan Anda. 

Kita percaya pada diri kita sendiri, melakukan segala sesuatu berdasarkan hikmat kita yang kita dapatkan dari pengalaman hidup yang sangat singkat saat ini. Saudaraku, setiap fakta hidup yang membawa penderitaan dan kematian, merupakan buah dari pemberontakan kita terhadap Allah yang hidup, Allah yang kudus dan mulia.

Saat ini, saya mengundang Anda untuk kembali kepada Dia yang benar-benar mengasihi kita dengan kasih yang abadi dan berkuasa. Dia yang benar-benar layak dipercaya karena Dialah yang menciptakan kita, menjadikan kita bukan lagi manusia yang diperbudak oleh dosa, melainkan hamba Allah untuk kemuliaan nama-Nya. 

Marilah kita berseru kepada Allah untuk menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada-Nya. Bahwa kepada Dia yang menciptakan kitalah, kita mempercayakan hidup kita, memberikan hidup kita. Kita yang berdosa layak untuk binasa, ketika percaya kepada Yesus yang telah disalibkan dan telah bangkit dari kematian. Kini ada dalam genggaman tangan Tuhan, hidup kita diarahkan kepada Dia dan untuk Dia, inilah tujuan dari semua hembusan napas kita.

Mematikan dosa adalah kesukaan kita, kasih kepada Allah dan sesama menjadi gaya hidup kita, kehidupan yang baru, tidak lagi berpusat pada apa yang kita cita-citakan. Hidup yang baru ini, berpusat pada kehendak Allah, pada kasih karunia yang Dia berikan kepada kita, kita bersuka untuk melakukan apa yang Dia inginkan. Padangan kita terarah kepada Yesus, Dia yang telah disalibkan, Dia yang telah bangkit dari kematian dan kini hidup di dalam hati dan pikiran mereka yang percaya kepada Dia. 

Hidup kita benar-benar ada dalam genggaman tangan-Nya, Dia membawa kita pada kehidupan yang baru penuh dengan tujuan yang benar-benar bermakna. Kita memuji Allah karena untuk itulah hidup kita yang baru di dalam Yesus, kita berlari kepada kuasa Injil, kuasa salib Kristus untuk selalu hadir sebagai seseorang yang mengalahkan musuh kita yaitu kuasa setan, manipulasi setan dan kehidupan berdosa yang sia-sia. Kita mematikan dosa di dalam diri untuk melayani Yesus, kita hidup untuk mengabarkan Injil Kristus, kita percaya akan penyertaan Dia sampai hari terus nyata di hari-hari paling gelap sekali pun. Amin.