Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan 1 Petrus 1:20-12 Iman yang Tertuju Pada Allah

Renungan 1 Petrus 1:20-12 Iman yang Tertuju Pada Allah

Ayat Alkitab 1 Petrus 1:20-12

Judul Renungan: Iman yang Tertuju Pada Allah

Renungan 1 Petrus 1:20-21 (TB) Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi – karena kamu – Ia baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga imanmu dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

Petrus dengan sangat jelas, memberikan kepada kita pengertian akan Injil di Pasal 1, ketika saya merenungkan ayat demi ayat. Saya sangat terkesan sekaligus bersukacita, karena apa yang saya Imani itu benar-benar indah dan memberikan gairah baru dalam kehidupan ini, memberikan saya makna yang luar biasa, semangat yang tidak sia-sia karena benilai kekal berasal dari Allah yang menciptakan saya ketika saya ada di dalam kandungan ibu saya.

Kita dapat bersama-sama mengerti, bagaimana Yesus telah dipilih dari sejak awal sebelum dunia ini dijadikan. Sebagai penebus kita, sebagai Tuhan yang memberitakan keindahan di tengah dosa yang sangat buruk, memperbudak dan membawa pada kematian kekal. 

Di bawah ini, Anda dapat merenungkan setiap penjelasan bagaimana Allah yang berkuasa itu, telah bekerja untuk membawa diri kita kepada-Nya, untuk membebaskan kita dari dosa sehingga kita hidup dan tertuju kepada-Nya.

  • Sebelum dunia dijadikan - Sebelum penciptaan dunia (cp Mat 25:34 ; Luk 11:50 ; Yoh 17:24 ; Ef 1:4 ; Ibr 4:3 ; 9:26 ; Why 13:8 ; 17 :8 ). Dalam kekekalan yang lampau Allah berencana mengutus Putra-Nya untuk menebus dunia.
  • Sebelumnya ( 4253 ) ( pro ) dalam pengertian spasial berarti di depan atau seperti yang digunakan dalam ayat ini dalam arti sementara untuk merujuk pada suatu waktu sebelum dunia diciptakan.
  • Hiebert - Tuhan telah mengetahui sebelumnya seluruh program penebusan, dan pengetahuan-Nya sebelumnya dengan kasih sayang bersandar pada Kristus yang telah dipilih sebagai Penebus manusia " sebelum penciptaan dunia ." " Sebelum " (pro) "membawa pemikiran kembali ke keadaan sebelum Penciptaan, yaitu, ke lingkungan transenden, lih. Yoh 17:24 , Ef 1:4 ." Sebelum pembentukan alam semesta material, sebelum ada manusia berdosa yang harus ditebus, Kristus, dalam keputusan kekal Allah (bdk. Kis 2:23), telah dipilih sebagai Penebus manusia. Pekerjaan Kristus sebagai Penebus bukanlah perbaikan setelah dipikirkan. Direncanakan sebelum penciptaan, para nabi Allah diilhami untuk menubuatkan kedatangan Penebus, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya yang mulia ( 1Ptr 1:11 ). Prapengetahuan orang percaya dalam 1Ptr 1:2 tidak menyiratkan praeksistensi mereka, tetapi, seperti yang diakui Moffatt, "di sini konsep praeksistensi pribadi diperluas ke kepribadian Kristus." (1 Komentar Petrus)
  • Henry Morris - Sebelum Allah menciptakan dunia, dalam pikiran Allah, Kristus telah dikorbankan, dan nama-nama orang yang ditebus dikenal ( Efesus 1:4 ; Wahyu 13:8 ; 17:8 ; 2 Timotius 1:9 ) .

Ini merupakan kebenaran yang melegakan tentang kasih karunia, di mana Tuhan sendiri di dalam pengetahuan-Nya yang tidak terbatas. Telah menyediakan rencana yang benar-benar indah bagi kehidupan manusia. Bagi kita yang hari ini telah diberikan iman untuk percaya kepada Yesus, untuk berharap pada Yesus dan melakukan kehendak Yesus atas kehidupan kita.

Yesus yang telah mati disalibkan, merupakan kabar baik bagi kita, bahwa ketika kita percaya kepada Yesus, pada dasarnya kita disalibkan bersama dengan Dia. Sehingga ketika Yesus dibangkitkan oleh kuasa Allah, kita pun bangkit bersama dengan Dia, untuk hidup di dalam Dia. Iman kepada Yesuslah yang membawa kita pada pengharapan yang terus tertuju kepada Allah, terus kehidupan kita apa pun yang terjadi, pada akhirnya membawa kita pada rencana Allah bagi kehidupan, membawa kita untuk semakin mengenal Allah, kagum pada Dia untuk hidup bagi Dia.

Kebangkitan Yesus dari kematian, menjadikan kita manusia baru yang tidak lagi mengandalkan diri kita yang rapuh, pengharapan kita tertuju pada Allah yang berkuasa. Karena Dia Bapa kita, Dia pencipta kita dan kini kita hidup untuk memuliakan Dia.

Jadi sekarang saudaraku, kita di dalam Kristus telah menerima iman yang nyata untuk benar-benar dapat percaya kepada Yesus. Sehingga pengharapan kita benar-benar selalu tertuju pada belas kasihan TUHAN. Kita hidup dalam kehidupan yang memikirkan, bagaimana pekerjaan kita pada dasarnya, untuk memuliakan Kristus, kita dapat bersekutu dengan Kristus, kita dapat selalu hidup untuk terpusat pada Dia, bagi Dialah segala kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.