Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Galatia 6:2-3 Berhenti Menipu Diri Kita Sendiri

Renungan Galatia 6:2-3 Berhenti Menipu Diri Kita Sendiri

Ayat Alkitab Galatia 6:2-3

Judul Renungan: Berhenti Menipu Diri Kita Sendiri

Galatia 6:2-3 (TB) "Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seseorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri."

Ketika kita merasa bahwa diri kita lebih Rohani itu sama seperti ketika orang Yahudi merasa diri mereka lebih layak untuk dikasihi Allah. Maka mereka menganggap diri mereka penting. Kita begitu gampang jatuh dalam dosa kesombongan rohani ini, sehingga kita layak untuk menerima semua penghormatan. 

Permasalahan utama yang terjadi di Galatia, adanya guru-guru sesat dari kalangan Yahudi, menyampaikan injil yang lain. Mereka ini mempengaruhi kehidupa Kristen di Galatia pada waktu itu, sama seperti orang Yahudi yang tidak suka bertolong-tolong karena mereka lebih penting. Demikianlah terpengaruh dengan jemaat yang ada di Galatia. Mereka hidup di dalam Kekristenan dengan pengertian bahwa diri mereka lebih penting dari yang lainnya.

Mereka berlomba-lomba untuk menerapkan hukum Taurat, untuk mendapatkan keselamatan, mereka bermegah berdasarkan apa yang telah mereka lakukan berdasarkan hukum taurat. Mereka tidak Saling mengasihi, tetapi saling menyalahkann atau menghakimi. Jika Anda membaca kitab Galatia, Anda akan mendapati nada dari tulisan Paulus dipehuni amarah. Karena Injil yang diajarkan bukanlah injil yang murni. Itu adalah injil palsu yang mendasarkan keselamatan pada perbuatan manusia bukan pada perbuatan Kristus.

Saudaraku kita sedang menipu diri sendiri, ketika kita merasa diri kita lebih penting dari pada yang lain. Ini semua bisa terjadi dikalangan Kristen, karena seseorang itu merasa ia lebih banyak tugas, lebih sibuk, lebih berharga, dan jika tidak ada dia, maka kegiatan itu tidak akan terlaksanan. Lalu ia merasa betapa berharganya dirinya. Ia mendasarkan semua kehidupan Kristennya pada perbuatannya, pada banyaknya aktifitas kerohanian. Pada akhirnya ia merasa bahwa semua itulah yang menyelamatkan dirinya.

Kita perlu bertobat saudaraku dari cara hidup yang merasa diri lebih penting, cara hidup yang tidak berpusat pada apa yang telah Kristus kerjakan. Kita sedang membohongi diri kita sendiri, ketika kita berpikir demikian, kita sedang hidupdi dalam injil palsu yang membinasakan. Kita tidak diselamatkan karena kita lebih penting, kita tidak dapat bermegah berdasarkan perbuatan kita yang dipengaruhi oleh dosa. Marilah kita kembali pada Injil yang murni, Injil yang berpusat pada apa yang telah Yesus kerjakan. Dan bukan pada apa yang telah kita kerjakan.

Injil yang Paulus sampaikan untuk jemaat di Galatia, mengajarkan kita untuk hidup berpusat pada Yesus, Yesus yang ada di dalam Anda dan saya. Yesus yang telah menjadi korban yang sempurna sehingga kita beroleh keselamatan. Maka atas dasar inilah kita harus bertolong-tolong, dalam artian hidup untuk melayani sesama kita, hidup untuk memberitakan Kristus kepada sesama kita, hidup untuk bermegah atas dasar keselamatan yang telah dianugerahkan Kristus kepada kita.

Ketika kita ada di dalam Kristus, kita adalah satu tubuh yang memiliki satu kepala yaitu Kristus. Maka dari itu, saling tolong menolong dalam kehidupan Kristen karena untuk itulah kita dipanggil. Hukum Kristus merupakan penyangkalan diri untuk hidup bagi sesama, mengasihi sesama seperti diri sendiri. Mematikan berhala diri dan memikul salib untuk Kebenaran yang bercahaya bagi dunia. 

Kristus yang telah mengeluarkan kita dari dosa dan  kutuk dosa, nyata benar buahnya dari diri kita yang mengaku percaya Kristus. Tidak ada yang lebih penting selain kepentingan Kristus, pemberitaan Injil kepada bangsa-bangsa. Roh Kudus memampukan kita, AMIN.