Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Roma 12:9 Kasih yang Berpusat Pada Injil

 Renungan Roma 12:12 Kasih yang Berpusat Pada Injil

Ayat Alkitab Roma 12:9

Judul Renungan: Kasih yang Berpusat Pada Injil

Roma 12:9 (TB) "Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik."

Paulus tentunya sangat-sangat mengerti dengan apa yang telah ia tulis, setelah ia menjelaskan bahwa semua manusia telah berdosa dan upah dosa adalah maut. Hanya melalui Kristus, manusia diselamatkan. Injil merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan. Lalu ketika seseorang hidup di dalam Kristus, percaya pada Injil yang diberitakan kepadanya dan bertobat dari dosa dan hidup bagi Kristus. Roh Kudus yang bekerja di dalam orang tersebut, sehingga ia diubahkan menjadi manusia yang baru, manusia Allah yang terus berjalan untuk semakin serupa dengan Yesus, di dalam Yesuslah seseorang dapat hidup mengasihi sesamanya, karena ia telah menikmati kasih Yesus.

Ini merupakan perintah bagi jemaat di Roma, bagi mereka yang telah hidup di dalam Yesus, mereka yang pada saat itu haruslah hidup saling mengasihi sebagai komunitas Kristus yang hidup di antara orang-orang yang masih menyembah berhala. Ketika mengasihi seseorang hidup menjauhi yang jahat. Ini bukanlah seruan kasih yang sama seperti dunia serukan. Bahwa ketika Anda mengasihi maka Anda akan mendapatkan kasih dari dunia. Ini merupakan mengasihi karena Anda telah menerima kasih Kristus, Yesus yang telah hidup sempurna dan mati di dalam dosa Anda dan saya. Sehingga kita yang percaya kepada-Nya dibenarkan agar kita dapat menjadi anak-anak Allah.

Ini adalah pelajaran kasih yang berpusat pada Injil, karena pada pasal-pasal sebelumnya Paulus dengan jelas menuliskan bahwa semua orang telah jatuh dalam dosa dan oleh kasih karunia  telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.  Kasih yang memiliki pengertian di dalam kasih karunia seseorang dimampukan untuk mengasihi dengan tidak pura-pura, ini merupakan sesorang kasih yang telah bertobat dari dosa dan hidup bagi Kristus. Ini adalah kasih yang telah menerima kasih dari Yesus, kasih yang dengan sadar mengasihi untuk membawa jiwa-jiwa kepada kasih Yesus. Inilah inti dari kasih yang berpusat pada Injil.

Sebelum seseorang hidup dalam kasih dan mampu mengasihi, ia hidup dalam dosa, Anda dan saya merupakan pendosa yang layak binasa. Namun oleh kasih karunia kita diselamatkan, sehingga kita dimampukan untuk mengasihi dan terus menjauhi kejahatan.

Kita hidup dalam keinginan kita yang menyesatkan dan menjauhkan kita dari kasih Allah, kita tersesat di dalam hikmat kita yang dihasilkan dari manipulasi sih jahat. Kejahatan dalam diri manusia merupakan buah dosa, namun di dalam Yesus kejahatan yang dahulu menjadi gaya hidup kini diganti dengan kasih yang melimpah dari Kristus kepada sesama manusia. Kasih yang bukan untuk dikasihi, tetapi kasih yang membawa kepada kasih sejati yaitu Pribadi Yesus.

Oleh karena Yesus Kristus, kasih kepada sesama merupakan kasih yang mengasihi sesama seperti diri sendiri. Kasih ini tidak akan terwujud jika kita tidak menyadari bahwa Kristus pada dasarnya mengasihi kita orang berdosa yang layak dibinasakan. Namun kekayaan anugerah-Nya kita menerima kasih yang sempurna dari Yesus. Kerinduan jiwa kita hanya dipenuhi ketika Yesus menjadi Tuhan atas kehidupan kita, maka mengalirlah kasih seperti air yang menjadi sumber kehidupan, kepada orang-orang terdekat kita, karena kasih kita dipenuhi oleh kasih Yesus yang benar-benar mengasihi jiwa-jiwa. 

Teruslah mengasihi sesama manusia, teruslah menyadari betapa kita pada dasarnya tidak layak untuk dikasihi oleh Kristus. Dan berdoalah untuk belajar dan bergumul untuk kita semakin serupa dengan Yesus, untuk memberitakan kasih-Nya kepada orang-orang yang terhilang.  Hanya Yesus yang dapat mengasihi kita yang adalah pendosa besar. Jadi marilah kita mengasihi, agar kasih Yesus dapat terlihat melalui kehidupan kita, inilah makna hidup. Amin.

Sehingga kita diberikan kemampuan untuk mengasihi sesama kita yang juga pendosa. Untuk dibawa kepada kehidupan yang sejati bersama Yesus. Yesus merupakan kehidupan, tanpa-Nya tidak akan ada kehidupan yang dapat kita nikmati, tidak akan ada makna dan sukacita. Biarlah kasih kita berpusat pada Injil, biarlah hidup kita terus bergumul mematikan kejahatan di dalam hati dan pikiran sehingga kita hari semakin hari semakin serupa dengan kasih Kristus pusat kehidupan. AMIN