Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mazmur 51:3 Kasihanilah Aku, ya Allah

Mazmur 51:3 Kasihanilah Aku, ya Allah

Mazmur 51:3 (TB) Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

Ketika Dr. Carey menderita penyakit yang berbahaya, sebuah pertanyaan muncul, ”Jika penyakit ini terbukti fatal, perikop apa yang akan kamu pilih untuk khotbah pemakamanmu?” Ia menjawab, “Oh, saya rasa makhluk yang berdosa sedemikian tidaklah berharga untuk memiliki suatu apapun dikatakan mengenai dia; tetapi jika sebuah khotbah pemakaman harus dikhotbahkan, baiklah itu terambil dari kata-kata, ‘Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!’ (Maz 51:1)” Dalam sikap kerendahan hati yang sama ia mengarahkan dalam surat wasiatnya bahwa inskripsi berikut ini, dan tidak lebih, harus diukir diatas batu nisannya:—

    William Carey, Lahir 17 Agustus, 1761: Meninggal - -

    “Sebagai seekor ulat yang menyedihkan, miskin dan tidak tertolong

    Pada lengan belas kasihan-Mu aku gugur.”

Hanya dalam alas kasih karunia yang cuma-cuma dapatlah mereka yang paling berpengalaman dan paling dihargai di antara orang-orang kudus menghampiri Allah mereka. Mereka yang terbaik di antara manusia sadar di antara semuanya bahwa merekalah manusia yang terunggul. 

Perahu kosong mengapung tinggi, namun kapal yang berbeban berat berada rendah di dalam air; mereka hanya mengaku dapat membanggakan diri, namun anak-anak Allah yang sejati meratap demi belas kasihan terhadap ketidakberhargaan mereka. 

Kita perlu Tuhan yang berbelas kasihan terhadap perbuatan baik kita, doa kita, khotbah kita, persembahan kita, dan hal-hal dari kita yang paling kudus. Darah tidak hanya dipercikkan di atas pintu rumah kediaman Israel, namun juga di atas tempat suci, tutup pendamaian, dan mezbah, karena ketika dosa memasuki hal-hal yang paling suci dari kita, darah Yesus diperlukan untuk menyucikannya dari pencemaran. 

Jika bagi pelaksanaan tanggung jawab kita saja belas kasihan diperlukan, apalagi bagi dosa-dosa kita. Betapa manis mengingat belas kasihan yang tak habis-habisnya itu sedang menunggu untuk bermurah hati kepada kita, memulihkan kejatuhan kita, dan membuat tulang-tulang kita bersorak-sorai!

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.