Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Amsal 11:11 Pengaruh Baik

Renungan Amsal 11:11 Pengaruh Baik

Ayat Alkitab Amsal 11:11

Judul Renungan: Pengaruh Baik

Amsal 11:11 (TB) Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

Amsal 11:11 (BIMK) Restu orang jujur memperindah kota; perkataan orang jahat merusakkannya.

Amsal 11:11 (TSI) Berkat dan pengaruh baik dari orang-orang jujur membangun kesejahteraan kota, tetapi perkataan orang-orang jahat menghancurkannya.

Bagian ini merupakan lanjutkan dari ayat sebelumnya, tentang bagaimana orang benar ketika berhasil dapat menjadi berkat untuk banyak orang. Memang untuk inilah Anda dan saya hari ini masih hidup, hidup dalam kasih karunia Tuhan. Kita telah dipanggil dari dalam kematian yang mengerikan untuk hidup bagi Tuhan.

Namun meskipun demikian, faktanya di dalam diri kita masih ada sisa-sisa dosa yang di mana semua dosa di dalam diri kita berlawanan dari keinginan kita untuk menjadi berkat. Maka dari itu, kehidupan kita yang baru di dalam dunia ini merupakan  peperangan yang tidak akan pernah usai, kita terus berjuang melawan dosa di dalam diri dan semakin mendekatkan diri kepada Kristus yang telah membebaskan kita dari kehidupan yang sia-sia.

Kita perlu mengingat kenyataan bahwa apa yang ada di dalam diri kita adalah kehidupan yang baru, kehidupan yang tidak lagi dikuasai oleh keinginan yang jahat. Melainkan keinginan untuk terus taat kepada Kristus, taat untuk melakukan apa yang memuliakan Tuhan. Maka dari itu, kita harus terus juga merenungkan Injil, yang menjadi pusat kehidupan baru. Injil yang memberikan kita hidup yang bermakna, hidup yang tidak lagi didasarkan pada keinginan jahat yang merugikan banyak orang dan diri sendiri. 

Mengingat bahwa kita orang berdosa

Bukan hanya kebaikan Tuhan yang terus harus kita ingat, di balik kebaikannya yang melimpah-limpah, pada kenyataannya. Anda dan saya adalah orang berdosa yang layak untuk binasa di dalam murka kekal Allah. 

Kitalah seseorang yang Amsal maksudkan sebagai orang bermulut jahat, yang merusak, meruntuhkan dan tidak menjadi berkat. Pada dasarnya, kehidupan yang berdosa bukan hanya tidak memuliakan Allah, hidup yang demikian merugikan banyak aspek kehidupan. 

Ketika Anda dan saya mengingat kengerian dari musuh utama kita, yaitu dosa yang bersarang di dalam kita, baiklah kita semakin dekat kepada Kristus. Kita tidak dapat mengandalkan diri kita sendiri mau pun komitmen kita untuk tidak melakukan dosa, kita membutuhkan kuasa yang lebih kuat. Kuasa itu hanya kita dapatkan ketika Injil benar-benar terus ada di dalam pikiran kita, ketika kita menyerahkan kehidupan kita dipimpin oleh Roh Kudus.

Mengingat bahwa diri kita berdosa, bukan agar kita menjadi lemah dan putus asa. Tujuan dari semua itu merupakan peringatan, agar kita mengandalkan Tuhan, di dalam perperangan kita, berdoa sungguh-sungguh untuk kematian dosa, meminta Roh Kudus memampukan kita menang melawan dosa, dengan kesadaran yang penuh berasal dari Allah.

Jadi di dalam Kristus, kita dipanggil untuk membawa pengaruh baik, yaitu memberitakan kasih Tuhan dan mematikan dosa yang ada di dalam diri kita, berperang melawan dosa.

Mengingat panggilan kita

Kita telah dihidupkan di dalam Yesus, ketika kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Bukan lagi keinginan dan segala ambisi kita yang kita perjuangkan. Melainkan keinginan Kristus melalui kehidupan kita, sehingga kita hidup menjadi berkat.

Mengingat panggilan kita, berarti terus membangun persekutuan kita dengan Kristus, untuk tidak lagi hidup berdasarkan keinginan dan hikmat diri sendiri. Kita mempelajari Alkitab kita, kita memiliki hati yang mau bersekutu dengan orang-orang yang juga mengasihi Kristus, hidup kita memancarkan kasih Kristus.

Jadi sekarang, kita terus mengingat panggilan kita untuk menjadi berkat bukan berdasarkan kekuatan kita sendiri. Melainkan berdasarkan kasih Kristus yang telah kita nikmati dan rasakan di dalam kehidupan kita hari lepas hari, kita berdoa, kita membaca firman Tuhan dan kita melayani melalui pekerjaan kita. Amin.