Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengkhotbah 10:10 Akar Keberhasilan

Pengkhotbah 10:10 Akar Keberhasilan

Pengkhotbah 10:10 (TB) Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

Allah menciptakan manusia, agar manusia berkuasa atas binatang yang ada di darat, laut dan udara. Dan mengelola sumber daya yang ada di dalam dunia ini, untuk melanjutkan kehidupannya. Manusia diperintahkan untuk beranak cucu bertambah banyak. Setiap kita memiliki misi di dalam dunia, kita adalah seniman yang Allah ciptakan, untuk menghasilkan seni di dalam dunia ini, dalam bidang apa pun itu.

Saya percaya, setiap manusia diberikan kemampuan untuk mengelola dirinya, sehingga hidupnya dapat bermanfaat untuk orang lain. Dan tujuan besar dari kehidupan yang bermanfaat ini adalah kemuliaan bagi Allah pencipta kita. Manusia yang berhikmat, menurut Alkitab adalah seseorang yang hidup dan takut akan Allah, percaya kepada Allah dan terus menyerahkan seluruh hidup-Nya untuk melakukan kehendak Allah, berdasarkan kasih yang telah dilimpahkan kepadanya.

Manusia menjadi tumbul, tanpa hikmat tersesat dan hidup dalam kesusahan dan penderitaan. Dan Salomo menyimpulkan kehidupan dengan istilah sia-sia, karena manusia telah jatuh ke dalam dosa. Dosa menjadikan manusia penyembah berhala, manusia bukannya berkuasa atas ciptaan Allah, melainkan dikuasai oleh ciptaan karena manusia ingin memuaskan dirinya dengan semua ciptaan, melalui uang, kekuasaan, cinta, dan masih banyak lagi.

Semua hal yang manusia usahakan di dalam dunia ini, pada dasarnya seperti besi tumpul yang tidak pernah di asah. Sehingga manusia terus berusaha keras untuk memperoleh keberhasilan, untuk mencapai tujuan dari dirinya diciptakan. Namun tidak pernah berhasil. Semua memang sia-sia adanya. Itu adalah usaha menjaring angin. 

Akar dari keberhasilan hidup adalah hikmat, hikmati sejati yang Alkitab beritakan selalu berasal dari Allah. Dan melalui Injil kita mengetahui Hikmat Allah adalah Yesus Kristus, Dia adalah manusia sejati yang tidak pernah melalukan dosa. Dialah satu-satunya manusia berhasil memuliakan Allah, karena Dia adalah Sang Hikmat. Dialah Allah sejati, karena itu dosa tidak ada di dalam diri-Nya. 

Karena Yesus hidup tanpa dosa, taat sampai mati disalibkan, menderita karena dosa-dosa umat manusia. Jadi Dialah akar dari segala keberhasilan hidup, Dialah tujuan dari setiap Tindakan dalam hidup Anda dan saya, ketika kita beriman kepada-Nya. Ketika kita percaya kepada Yesus, kini hidup kita tidak lagi didasarkan pada hikmat kita, melainkan hikmat Injil, hidup kita dipusatkan pada Injil dan apa pun yang menjadi misi kita adalah Injil diberitakan kepada umat manusia.

Saudaraku, keberhasilan di sini bukanlah bekerja dan mendapatkan kekayaan yang melimpah untuk Anda nikmati. Keberhasilan di sini adalah kehidupan yang menang atas dosa, menikmati keindahan kasih karunia, memuji dan memuliakan Allah. Dan kita dapat dengan berani memberitakan Yesus yang hidup, mati  disalibkan dan dibangkitkan sebagai satu-satunya sumber pengharapan dalam kehidupan yang sekarang ini dan kehidupan yang akan datang. Amin.