Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengkhotbah 8:12 Beroleh Kebahagiaan

Foto oleh Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/id

Pengkhotbah 8:12 (TB) Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya.

Untuk mengerti dengan benar, pernyataan dari Pengkhotbah, kita perlu mengerti asal mula kehidupan kita dan alam semesta. Dan mengapa orang yang takut akan Allah, pasti beroleh kebahagiaan di dalam dunia yang fana disertai dengan berbagai penderitaan. Saya katakana pasti, karena Alkitab yang menyatakan demikian. Dan kebahagiaan seperti apa yang Alkitab maksudkan, bagi orang-orang yang hidup takut akan Tuhan.

Orang berdosa, meskipun penuh dengan kekayaan, hidup seratus tahu, tetaplah hidup dalam Kesia-siaan. Inilah kenyataan yang ingin Pengkhotbah sampaikan kepada kita, bahwa kehidupan mereka pada dasarnya tidak memperoleh damai Sejahtera, penuh kejahatan, kebencian dan penyesalan dan kebingunan. 

Mereka hidup berdasarkan dirinya sendiri, hikmatnya sendiri, mereka adalah manusia-manusia yang haus akan darah, suka dengan perpecahan dan suka dengan penderitaan orang lain. Mereka mementingkan diri sendiri dan sangat cinta pada uang dan kekuasaan. Hidup mereka penuh dengan iri dengki. Mereka hidup namun pad dasarnya mati dalam segala dosa keinginan mereka yang sesat. “Orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.” (Pkh. 8:13)

Saya ingin menegaskan satu kenyataan yang Alkitab sampaikan, bahwa Anda dan sayalah yang Pengkhotbah maksudkan sebagai orang fasik. Kitalah orang-orang yang tidak Bahagia, meskipun kita terus mengejar kebahagiaan dan damai sejahtera. Anda dan sayalah orang-orang yang hidup tanpa harapan, berdosa, keji dan tidak berdaya. Kita hidup dalam sia-sia, berdasarkan cara kita berhikmat. Kita kira kita dapat memperolehnya, apa yang benar-benar kita inginkan, namun kenyataannya kita tidak beroleh apa-apa selain upah dosa, yaitu maut.

Kasih karunia Tuhalah yang dapat menyelamatkan kita dari semua Kesia-siaan hidup, kasih karunia itu dinyatakan melalui Injil. Yesus adalah Allah manusia, hidup sebagai manusia tanpa dosa, karena Dia adalah Allah. Dia telah mati di dalam dosa umat-Nya, karena dosa-dosa yang tidak pernah Dia lakukan ditimpakan kepada-Nya. Dialah, Yesus Kristus, kebahagiaan yang dimaksudkan oleh Pengkhotbah. Dialah jalan kebenaran dan hidup, yang membawa kita menjadi manusia-manusia yang takut akan Allah, ketika kita percaya kepada Yesus dan bertobat dari segala dosa kita.

Jadi sekarang kita tahu, Injil membebaskan kita dari hidup yang sia-sia, untuk hidup dalam damai sejatera karena pesekutuan kita dengan Kristus begitu memuaskan. Karena dosa membawa kita untuk terus menjauh dari kemuliaan Allah, Injil menunjukkan kita jalan untuk menemukan kemuliaan Allah, menikmati kemuliaan Allah dan hidup dalam kemuliaan Allah. Kita dapat bertobat dari segala dosa, hidup dalam kepuasan sejati dan memperoleh damai sejahtera di dalam hati dan pikiran kita, untuk hidup dan membagikan Injil kasih karunia Tuhan, karena kepuasan di dalam Dia, memberikan kita semangat baru, dalam hidup yang baru dan kepuasan yang baru terus-menerus. Amin.