Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

1 Korintus 1:4 Kebahagiaan yang Oleh Karena Kristus

 

Kebahagiaan yang Oleh Karena Kristus

1 Korintus 1:4 (TB) "Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu di dalam Yesus. 

Kebahagiaan yang bukan karena kehidupan yang makmur, karena kemakmuran adalah dusta dunia yang ingin memisahkan manusia dari sukacita sejati. Saya ingin mengajak Anda merenungkan dan membaca ulang-ulang ayat 4 “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karnia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu di dalam Yesus.”

Saya selalu mikirkan betapa bahagianya saya ketika saya memiliki barang ini dan itu, menjadi ini dan bisa ini dan itu, semua hal yang saya inginkan, jika saya memilikinya maka saya akan bahagia. Saya melihat barang-barang yang ada di toko online, saya bermimpi untuk memilikinya, lalu saya membelinya lalu saya merasa, ya sudah.

Tidak ada yang istimewa ketika mendapatkan barang ini, lalu saya mencoba bersyukur karena barang tersebut, tapi sia-sia belaka. Tidak ada getaran di dalam hati yang memberikan alasan bagi diri saya untuk bahagia setelahnya, semuanya kosong dan biasa-biasa saja. Saya tersesat dan terjatuh dalam kegelapan yang mengerikan, saya membutuhkan cahaya Injil.

Saya tidak tahu Anda pernah atau tidak mengalami hal yang sama, saya yakin Anda pasti pernah mengalaminya. Ketika saya menemukan Injil, saya menyadari bahwa betapa dalamnya perbudakan yang saya alami dahulu dan perbudakan itu terus memanggil saya. Hal ini membawa saya setiap saat bergumul untuk tidak lagi jatuh dalam perbudakan ini, hal fana yang membawa saya, ke dalam berbagai-bagai duka.

Paulus mengajarkan kita, melalui suratnya yang sedang kita renungkan sekarang. Kitab 1 Korintus, bahwa ucapan syukur yang menggetarkan jiwa, memberikan gairah kehidupan, merupakan ucapan syukur dengan alasan kekekalan. Ucapan syukur yang melihat jiwa-jiwa hidup di dalam Kristus, melihat dengan jelas mereka kaya dalam segala pengetahuan akan kebenaran.

Lalu apa yang menjadi sikap hati kita, sebagai orang-orang yang telah mengaku percaya kepada Kristus? Saudaraku ucapan syukur dengan sistem nilai yang kekal, merupakan pergumulan panjang. Sama seperti yang Paulus kerjakan. Baiklah kita memberikan diri kita untuk bergumul dan segera melakukannya, agar kita membawa jiwa kepada Kristus dalam doa dan pekabaran Injil.

Tidak peduli pekerjaan kita, hati Anda akan bergetar jika Anda melakukan hal ini, Anda akan bersukacita. Ketika Anda melihat satu jiwa hidup di dalam Yesus, bebas dari belenggu kematian dan bertumbuh dalam Kristus, bersamaan dengan itu Anda akan semakin bertumbuh. "Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. (Ay. 5-6)

Inilah kebahagiaan yang melahirkan ucapan syukur seperti yang Paulus tuliskan di setiap awal surat yang ia tulis. Kiranya Roh Kudus memampukan kita untuk terus bergumul dan sesegera mungkin terus menikmati rasa syukur karena Injil. Amin.