Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

1 Korintus 1:7 Kebenaran Tanpa Kecacatan

 Kebenaran Tanpa Kecacatan

1 Korintus 1:7 (TB) Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam sesuatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. 

Pada ayat sebelumnya, Paulus mengucap syukur karena kasih karunia yang dapat dinikmati oleh jemaat di Korintus. Kasih karunia yang ia bagikan melalui perjuangan antara hidup dan mati. Musuh ada di depan dan di belakangnya, mereka semua siap membunuhnya.

Pengorbanan untuk mencapai kepada kehidupan yang sejati, membutuhkan kasih karunia yang melimpah, didasarkan pada kebenaran tanpa kecacatan. Kehidupan yang tidak berkurangan dalam hal kebenaran. Banyak orang yang telah mengorbankan darah mereka, sebagai minyak untuk menyalakan api dari kehidupan, untuk memberikan kehidupan dan meneguhkan setiap orang yang merindukan Tuhan pencipta langit dan bumi.

Bukan Paulus yang hebat, bukan mereka yang mati menumpahkan darah yang hebat. Saya sangat yakin jika Paulus dan para martir masih hidup sampai hari ini, mereka akan berkata, “semua ini bukan tentang kami, tapi tentang Injil Yesus Kristus.” Injil yang membawa manusia yang telah dihidupkan di dalam Kristus untuk masuk ke dalam kebenaran, kebenaran, dan kebenaran yang tanpa kecatatan. 

Kebenaran mutlak yang harus dituruti dan ditaati sampai kesudahan kehidupan. Kebenaran itu adalah Kristus, menyadari kasih karunia yang berlimpah-limpah di dalam Yesus memberikan kekuatan dan semangat penuh untuk Paulus berfokus hanya pada Injil dan melayani walaupun dari kejauhan. Ia menyelesaikan setiap persoalan, memberikan solusi yang benar, Injillah solusi dari semua permasalahan. "Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia." (Ay. 8-9)

Penegasan Paulus, bahwa Yesus Kristuslah yang memberikan kehidupan, memasukkan kita dalam persekutuan yang satu. Allah yang mulia dan setia, rela menjadi manusia, untuk menebus manusia dari kematian akibat dosa. Biarlah kemuliaan demi  kemuliaan mengalir di dalam pikiran kita, hati kita dirombak untuk selalu merindukan Kristus, kita tetap berjaga-jaga agar selalu mendapati diri tetap dalam kebenaran Kristus. 

Mengenal Yesus lebih dalam lagi, lebih pribadi lagi, dan lebih banyak lagi untuk mengarahkan pandangan kepada karya salib. Mengucap syukur atas semua anugerah dan memberitakan Kabar Baik, Kebenaran tanpa kecacatan, menyempurnakan yang cacat dan memberikan kemampuan untuk dapat terus hidup hanya untuk Kristus. Roh Kudus memampuka Anda dan saya. Amin.