Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bebaskanlah Aku

Melalui tulisan kali ini, saya ingin berbagi sebuah pergumulan tentang keberadaan saya di dunia, di mana kehidupan yang telah diserahkan kepada Yesus. Tidak serta membuat saya menjadi seorang yang dengan mudah dapat bebas dari segala kemarahan, nafsu jahat, kecemasan, dan kesombongan. 

Semakin saya menyerahkan diri kepada Yesus, semakin saya sadar bagian kecil dari diri saya yang sangat buruk, sangat tidak berguna, sangat memalukan dan itu membuat saya benar-benar frustasi. Saya cemas dengan semua fakta bahwa sayalah orang fasik yang alkitab beritakan.

Pagi-pagi saya terbangun dari tidur (4/8/2025) dengan kerinduan merenungkan isi Alkitab saya, dengan doa-doa bertobatan terus saya ucapkan dalam hati saya. Dan keinginan untuk ditolong oleh TUHAN, akhirnya saya mememukan Mazmur 19, setelah seminggu lebih saya berhenti membaca Alkitab dan melanjutkan pembacaan Mazmur.

Saya mendapatkan pertolongan pertama bagi jiwa yang haus dan lapar akan Allah, bagi diri sendiri yang benar-benar menginginkan pertolongan. Pertolongan itu benar-benar memberikan saya harapan, bagaimana seharusnya saya berdoa dan menyadarkan saya Kembali betapa rapuhnya diri saya, betapa tidak berdayanya diri saya dan betapa saya telah jauh dari Tuhan.

Mazmur 19:13 (TB2) Siapakah yang dapat mengetahui 

kekeliruannya sendiri?

    Bebaskanlah aku dari apa yang 

    tidak kusadari.

14 Lindungilah hamba-Mu dari sikap 

angkuh;

    jangan sampai aku dikuasai olehnya!

Maka aku menjadi tak bercela

    dan bebas dari pelanggaran besar.

Saya menemukan bahwa begitu cepat kita sabagai manusia tidak mengetahui bahwa kita keliru, bahwa kita tidak berhikmat, bahwa kita benar-benar bodoh. Setiap kita perlu diam sejenak untuk meminta pertolongan dari Tuhan, dalam setiap tindakan kita, kita perlu berdoa, dalam keheningan untuk mendengarkan suara Roh Kudus.

Setiap kita perlu mengakui bahwa apa yang kita pikirkan seringkali salah, seringkali hanya berdasarkan asumsi saja. Sehingga itu menjerat kita ke dalam dosa, menjauhkan kita dari Tuhan dan tidak lagi mengakui bahwa kita bisa salah.

Petolongan Tuhan, itu membebaskan kita dari segala kesalahan, pada saat yang sama kita perlu mengakui bahwa dalam setiap hal kita tidak mampu sendiri. Kita benar-benar membutuhkan kuasa Injil, hikmat Yesus, sehingga jalan kebenaran yang membawa pada kehidupan itu kita Jalani dalam kasih karunia. 

Jadi berdoalah untuk kebebasakan dari hal-hal yang tidak kita sadari bahwa itu salah dan membawa kita pada kematian untuk hidup yang sia-sia tidak memuliakan Allah.

Selanjutnya Pemazmur membawa kita untuk meminta kepada Allah, agar kita dibebaskan dari pikiran yang sombong dan dibebaskan dari segala jenis pelanggaran yang besar. 

Setiap detail kata dalam Mazmur ini, mengajarkan bagaimana seharusnya saya berdoa, memohon belas kasihan Tuhan. Karena tanpa doa-doa yang berpusat pada kehendak Allah di dalam Mazmur, saya pasti akan binasa, pelayanan saya hancur, dan saya akan mati ditelan penyesalan karena dosa-dosa yang menguasai saya. 

Saya percaya, Yesuslah yang menguasai hidup saya, karena Dia telah memapukan saya untuk menyerahkan hidup yang sementara ini untuk melakukan kehendak-Nya. Jadi sakarang, marilah kita terus merenungkan Injil, dengan doa-doa pertobatan yang mengarahkan kita semakin mengasihi Tuhan.

Posting Komentar untuk " Bebaskanlah Aku"