Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 3:8-9 Berkat TUHAN Atas Umat-Nya

Judul Renungan; Berkat TUHAN Atas Umat-Nya

Bacaan Alkitab; Mazmur 3:8-9

Sampai pada bagian akhir dari kitab Mazmur 3, senang rasanya bisa menulis secara urut setiap perenungan berdasarkan kitab Mazmur. Sampai akhir tahun 2021 saya akan mengisi blog saya ini dengan renungan dari kitab Mazmur. 

Hal ini juga saya lakukan untuk disiplin pribadi saya dan juga sebagai ungkapan ucapan syukur saya, kesukaan saya dengan kitab Mazmur. Karena Mazmur sedang mewakili/menunjukkan secara jujur isi hati saya, secara jujur menunjukkan keluhan saya dan semua ketakutan saya, permohonan ampun saya dan pujian saya akan kekaguman pada sifat-sifat Allah.

Saya harap Anda yang sedang membaca renungan ini, dapat merasakan sukacita yang sama ketika Anda harus duduk untuk merenungkan Firman Tuhan. 

Pada dasarnya Alkitab sedang memperkenalkan kepada kita, Allah yang berkuasa. Dia adalah yang pada “mulanya,” di mana Alkitab memberikan kepada kita satu pengetahuan yang indah, bahwa Allah yang kita percayai adalah awal dari segala sesuatu (Kejadian 1:1). 

Pada mulanya adalah Allah, maka selamanya Alkitab berbicara tentang Allah, keadilan-Nya, Kasih-Nya, kemahakuasaan-Nya, kesetiaan-Nya, dan masih banyak lagi. Saya harap Anda dapat menemukan sifat-sifat-Nya di Mazmur dan kitab-kitab lain.

Ketika Anda membaca Alkitab dengan tujuan untuk mengenal Allah, Anda akan menemukan kekayaan yang memuaskan jiwa Anda, Anda akan mendapatkan satu titik di mana Anda tidak mau berhenti untuk memuji dan muliakan kekayaan yang ada di dalam Allah yang Alkitab tunjukkan kepada Anda. Saya harap Anda menikmati saat-saat Anda harus berdiam diri. 

Mintalah hikmat, agar Roh Kudus memberikan kepada Anda pengertian yang melimpah saat merenungakn Alkitab. Karena Alkitab tidak bisa dimengerti dengan hikmat Anda, sama seperti Anda harus mengenal seseorang Wanita atau Pria yang Anda sukai. Begitu juga ketika Anda mengenal Allah melalui Alkitab, kiranya Roh Kudus berbicara kepada Anda.

Seseorang yang Anda sukai, ia juga harus berbicara kepada Anda, ia juga harus terbuka tentang dirinya, ia juga harus menjawab Anda dan bertanya. Dan Anda akan menikmati saat-saat obrolan yang dewasa ini, bahkan obrolan yang semakin mendewasakan. Obrolan yang terus berlanjut dan semakin mengenal untuk akhirnya berani memutuskan, hidup bersama sampai akhir kehidupan.

Sebaiknya ketika Anda merenungkan Alkitab juga demikian, Allah Roh Kudus memberikan hikmat, karena Dialah Allah yang memperkenalkan diri-Nya. Ia dengan penuh keterbukaan akan memberikan Anda pengetahuan untuk mengenal Dia dengan benar dan semakin kagum dan menghormati Dia, taat kepada-Nya.

Dengan pengertian bahwa Anda sedang memahami Dia yang jauh lebih besar, Dia adalah Allah yang kudus. Dia Allah yang adil dan kasih yang telah menjadi manusia Yesus Kristus penebus.

Ketika saya harus mendekati seorang Wanita yang saya sukai, jujur saya harus melepaskan semua keangkuhan. Saya harus belajar untuk bisa melepaskan kenyamanan saya dalam kesendirian dan obrolan dengan diri sendiri. Untuk bisa mengobrol dengan dia, melihat dia nyaman atau tidaknya ketika saya hadir, melihat dan mengenal dia lebih jauh, dari pada saya hanya berasumsi.

Kita harus melepas semua pengetahuan kita, hikmat kita dan segala hal yang membuat kita nyaman untuk bisa mengenal Allah yang berkuasa. Sehingga kita dimampukan pada waktunya untuk taat kepada-Nya dan diberikan kekuatan untuk menjadi mempelai Wanita Kristus. 

inilah jalan Kristen, berkat terbesar di dalam Kekristenan. Kita adalah kita umat Allah, kita juga anak terkasih untuk semakin mengenal Dia melalui Alkitab.

Daud di dalam Mazmur 3 sangat menikmati saat-saat bersama dengan Allah, di dalam kesesakan yang ia rasakan. Ia memberikan kepada kita pelajaran berharga tentang di mana tempat kita harus berharap. Di akhir seruan Daud, ia percaya. Untuk lebih jelasnya tentang kepercayaan ini, mari kita baca dasar renungan kita kali ini;

Mazmur 3:8-9 (TB) "Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik. Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu!"

Pada ayat-ayat sebelumnya dijelaskan permasalah seperti apa yang sedang Daud hadapi. Saya juga telah menuliskan artikelnya. Saya akan menempatkan link artikel di akhir renungan. Kita lanjut…….. Saudaraku saya membawa Anda untuk merenungkan berkat terbesar yang bisa kita nikmati ketika Allah menjadi bagian kita.

Sama seperti yang Daud percayai dan ia tulis, “Berkat-Mu atas umat-Mu” sehingga saya membuat judul renungan kita “Berkat TUHAN Atas Umat-Nya” poin pertama yang akan kita pelajari adalah kesalahan kiya untuk mengerti berkat yang dimaksudkan di dalam Mazmur 3, bahkan Alkitab. Poin ke dua, bagaiman kita dapat sampai pada berkat tersebut, semakin mengerti berkat tersebut dan menikmati-Nya. 

Saya ingin jelaskan kembali, bahwa setiap renungan yang saya tulis akan selalu berpusat pada Injil. Jadi janganlah Anda berharap bahwa renungan yang saya tulis atau Anda baca sekarang akan memberikan kesukaan untuk Anda, menyenangkan hati dan pikiran Anda. TIDAK.

Renungan ini akan mengoyak hati Anda dan mengorek sisi terdalam diri Anda dan saya sebagai penulis. Dan jujur ini melelahkan karena saya tidak suka dosa-dosa saya dibukakan, dalam kesendirian saya menulis saya mengeluh saudaraku. Tetapi kebenaran harus diberitakan, agar kita semakin bertumbuh di dalam Kristus.

Saya berdoa, Kiranya Roh Kudus memberikan kita pengertian yang mendalam akan Injil dan terus bertumbuh untuk semakin taat kepada-Nya. Anda akan menemukan diri Anda dalam kegelapan tetapi di sanalah Anda akan menemukan terang sejati, yaitu Sang Berkat Injil Yesus Kristus. Baiklah selamat merenungkan setiap poin.

Renungan Mazmur 3 8-9 Berkat TUHAN Atas Umat-Nya
Agung Raditia Wy

Renungan Mazmur 3 : 8-9 Berkat TUHAN Atas Umat-Nya

1. Berkat TUHAN yang tidak sesuai harapan kita

Saya mengajak Anda kembali membaca Mazmur 3:8-9, oke buka Alkitab Anda dan bacalah sejenak!

Baiklah jika Anda sudah membacanya, kita fokus pada kata, “tolonglah aku.” Jika kita perhatikan dari latar belakang bagaimana Daud sebenarnya meminta pertolongan kepada Allah, karena anaknya sendiri dan rakyatnya yang menjadi pengikut anaknya. Ingin membunuh Dia, ini semua bermula dari rasa dendam yang teramat sangat dari anak Daud yaitu Absalom.

Dunia di mana Anda dan saya tempati sekarang, dipenuhi persoalan. Saya tidak tahu apa yang menjadi latar belakang permasalahan Anda sekarang. Tetapi yang pasti dan ketika kita kembali ke Alkitab bahkan latar belakang dari persoalan yang menimpa Daud sekarang. 

Semua itu berakar dari akar yang kuat yaitu dosa, pemberontakkan manusia terhadap Allah yang kudus. Inilah permasalahan manusia sepanjang dunia ini ada dari kejadian 3 sampai hari ini saya menulis renungan ini dan Anda sedang membacanya.

• Kefanaan atas nama berkat TUHAN

Saya tidak tahu mengapa Anda mengklik artikel ini, mungkin karena judul dari artikel ini tentang berkat. Mungkin Anda berpikir akan ada penghiburan melalui artikel ini, akan ada janji-janji untuk curahan berkat TUHAN. Bisa juga apa yang saya pikirkan itu salah, jika salah maafkan saya.

Kekristenan kita pada masa sekarang sangat suka dengan berkat. Di mana berkat selalu dikaitkan dengan segala hal, seperti barang, pencapaian, dan semua hal yang membuat kita merasa lebih berharga ketika itu menjadi bagian dari diri kita, dan itu bukan TUHAN.

Saya tahu rasanya, ketika saya memakai pakaian yang mahal, lalu saya merasa diri saya lebih berharga, lalu ada seseorang yang berkata kepada saya. “waw pakaianmu keren,” lalu saya menjawab, “ini berkat bro.” Oooo betapa binasanya pengertian saya yang seperti ini.

Kita diajari di dalam kotbah-kotbah, di dalam pembelajaran rohani, yang bertebaran di media sosial. Bahwa berkat Tuhan adalah segala hal yang harus kita miliki. 

Kita harus berdoa agar berkat Tuhan dicurahkan atas kita, kita harus beriman sebesar mungkin dan semakin kuat untuk beriman agar Tuhan bergerak memberikan berkat-Nya. 

Berkat Tuhan adalah pemberian Tuhan yang bersangkutan dengan segala hal yang kita inginkan. Untuk membuat kita lebih terlihat hebat, keren, dapat diakui, dapat dihormati, dapat lebih berharga, dan banyak hal lagi yang berpusatkan pada saya, saya, saya, dan saya. 

Inilah berkat yang masuk ke dalam hati dan pikiran kita dan mempengaruhi Kektristenan kita dan tindakan praktis. Maka tidak heran jika kita banyak menemukan Kekristenan masa kini sangat kosong, penakut, mudah tersinggung dan tidak kuat jika dikatakan sesat. Mereka akan marah-marah.

Padahal jika kita mau menyelidiki hati kita, ketika saya melihat setiap dosa saya, setiap kedalaman hati dan kebobrokkan diri dan kemunafikan dan semua hal yang dihasilkan hati dan pikiran saya tanpa ketundukkan kepada Kristus.

Saya bukan hanya pantas dikatakan sesat, saya lebih pantas dikatakan orang mati yang membusuk dan binasa. Yaaaa itulah saya di dalam pengertian saya ketika saya merasa berharga dan merasa begitu pentingnya semua hal fana yang harus dan ingin saya miliki.

Kekristenan yang malas belajar, Kekristenan yang dangkal, Kekristenan yang terlalu banyak berkata AMIN tanpa bergumul dan memikirkan setiap pengajaran yang masuk ketelinga mereka, lalu hati dan pikiran mereka.

Pengajaran yang mengidentikkan berkat Tuhan adalah segala sesuatu yang Anda dan saya inginkan, yaitu segala harta fana dan pencapaian yang sesuai keinginan kita, lalu kita berharap Tuhan mengabulkannya karena iman kita besar. 

• Kirnya Anda dan saya bertobat....

Pengajaran semacam ini TIDAK sesuai dengan yang Alkitab ajarkan (1 Timotis 6:7-10) dan ini kesalahan besar yang membawa banyak orang Kristen tidak mengenal Yesus. Karena ini bukan Injil, tetapi filosofi manusia mengatasnamakan berimana kepada Yesus, harapan hati manusia, hasil imajinasi yang melawan Allah dan tidak mau tunduk kepada-Nya. Kiranya kita bertobat, kiranya para pengajar ajaran yang demikian bertobat.

Tidak ada yang salah dengan semua berkat fana ini, tidak ada yang salah dengan semua hal yang Allah sediakan untuk kita nikmati. Jika kita melihat semua itu dengan cara pandang yang memancarkan kemuliaan Allah, jika kita benar-benar hidup berpusat pada Kristus dan memperjuangkan untuk mematikan keinginan dan cita-cita kita, sehigga Kristus saja lebih dari cukup. 

Tetapi ada satu kesalahan besar yang ada di kedalaman hati kita, yaitu, “semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, tidak ada yang mencari Allah, tidak seorangpun, tidak ada kebenaran di dalam dirinya.” Setidaknya inilah yang Paulus tuliskan kepada jemaat di Roma, yang dapat Anda baca di kitab Roma.

Inilah realita dari kecenderungan kita, kita harus jujur dan melihat kesalahan ini, marilah kita kembali ke Alkitab. Berkat seperti apa yang Daud maksudkan ketika ia menyatakan bahwa berkat akan menjadi milik umat TUHAN.

Ketika saya menyadari bahwa masalah terbesar saya adalah dosa-dosa saya, kecenderungan saya untuk menginginkan dan meyembah sesuatu yang bukan Allah. Ketika saya merenungkan Alkitab, selain melihat kekayaan Allah, anugerah kasih-Nya, dan sifat-sifat-Nya yang memuaskan jiwa.

Saya mendapati diri saya sebagai seseorang yang bukan siapa-siapa, saya adalah budak dosa yang diburu oleh dosa untuk dibinasakan bersama dosa. Sama seperti Daud yang ingin dibinasakan oleh anak-Nya, dimikianlah jiwa kita ingin dibinasakan oleh dosa dan setan terus membawa kita untuk mencintai  dosa.

Kita harus berdoa dengan hati yang hancur oleh karena kenyataan ini, bergumul, menyelidiki hati kita dan terus memandang kepada Kristus. Untuk kekalahan setiap dosa yang adalah kecenderungan kita, sehingga kita menikmati berkat-berkat sejati yang untuk itulah kita diciptakan. 

Kita pada dasarnya memiliki sifat yang kekal dan tidak fana, kita diciptakan untuk menikmati kemuliaan yang kekal.

2. Berkat yang merupakan untuk itulah kita

Kita masuk pada poin yang kedua, di mana saya mengajak Anda masuk ke ruangan berkat terbesar sepanjang sejarah. Berkat itu adalah salib Kristus. Sebelum masuk ke penjelasan berkat terbesar ini, saya ingin sejenak kembali menjelaskan renungan-renungan sebelumnya.

Saya membawa Anda untuk melihat musuh yang banyak ada di ayat 1-3, lalu bagaiman Allah adalah perisai, kemuliaan dan Allah tempat di mana kita dapat berlindung ada di ayat 4-7. Dan pada ayat 8-9, saya mengjak Anda untuk melihat Allah adalah berkat itu sendiri. Yaaa Dialah berkat yang dimaksudkan di dalam renungan ini.

Saya tidak ingin Anda semakin mencintai berhala, sehingga Anda mengira bahwa berkat yang Tuhan berikan kepada umat-Nya adalah Lima Roti dan dua ikan. Tidak bukan itu, Yesuslah roti hidup, Yesuslah air kehidupan, dan Yesuslah yang sebenarnya kita butuhkan. Dia yang telah disalibkan dan mencurahkan dara-Nya, Dialah berkat itu.

Pertolongan yang Daud rasakan merupakan pertolongan yang diberikan TUHAN, Ia sendiri yang memberikan diri-Nya untuk mematahkan rahang musuh Daud, sehingga Daud dapat dengan tenang membaringkan dirinya karena Allah yang menjadi pengharapan Daud.

Saya mengajak Anda merenungkan Injil sekarang, Allah yang menyertai para nabi yang ada di Perjanjian Lama. Allah yang menciptakan langit dan bumi Dia yang memulai sejarah umat manusia. Ia turut bekerja di dalam peradaban manusia. Adalah Allah yang sama menjadi manusia Yesus Kristus.

Kita harus mengerti kabar baik yang seperti apa, yang Alkitab kabarkan. Namun saudaraku Anda harus terlebih dahulu mengerti bahwa kita adalah pendosa besar. Kita adalah orang-orang yang layak dibinasakan. Kita telah membenci dan memberontak kepada Allah. Tidak ada yang benar, satu pun tidak, tidak ada yang mencari Allah satu pun tidak.

Kematian Kristus, di mana Ia ditimpakan semua murka Allah di atas kayu salib, hukuman dosa Anda dan saya menjadi milik-Nya. Ia yang tidak berdosa dijadikan dosa karena pelanggaran kita (2 Korintus 5:21). Baiklah Anda dan saya selalu mengingat Dia yang menanggung beban dosa, ia tekun menerima semua ini (Ibrani 12: 3).

Daud diselamatkan dari maut karena ia ingin dibunuh oleh anaknya sendiri. Betapa kita juga berbahagia karena kita telah diselamatkan dari maut, kematian dosa-dosa pemberontakkan kita. Anda dan saya yang tidak benar, di dalam Kristus telah dibenarkan dan kita yang tidak kudus dikuduskan di dalam Kristus. 

Bukan hanya itu, oleh karena kekudusan dan kebenaran Kristus ada di dalam kita, kita dilayakkan untuk memanggil Allah dengan sebutan Bapa. Inilah berkat terbesar itu, saya rasa Anda harus kembali mendefinisikan berkat-berkat yang harus Anda kejar dan capai. Sesuai dengan apa yang Alkitab samapaikan kepada Anda tentang berkat tesebut.

Yesus memberikan nasehat kepada orang-orang yang mengejar lima roti dan dua ikan dari-Nya, “Bekerjalah untuk makanan yang kekal.” Karena untuk itulah Anda dan saya hidup. Ada makanan yang tidak akan dapat binasa itulah yang harusnya menjadi fokus hati dan pikiran kita.

Semua kepenuhan ini diberikan Kristus kepada Anda dan saya yang mencari dan mengejar dan berharap kepada-Nya. Apakah makanan kekal ini, yaitu, Injil Yesus Kristus, pengertian yang mendalam dan memuaskan (Yohanes 6:27, Efesus 1:18-19)

Apa yang kekal yang dapat Anda dilihat di dalam dunia ini, mari kita belajar dari Kristus; Ia memuridkan dan mengabarkan Injil Kerajaan Allah. Maka inilah makanan kekal itu, ketika kita melaksanakan kehendak-Nya (Matius 28:19 ; Yohanes 14:21). Ini adalah kesukaan besar, berkat terbesar yang akan terus kita nikmati sepanjang hidup kita, ketika inilah yang menjadi jalan kita dan tujuan hidup.

Kekekalan yang kita mengerti;

  • Allah di dalam Yesus Kristus, Tuhan yang kekal.
  • Kasih kepada Allah dan sesama, kasih yang kekal.
  • Jiwa-jiwa yang menjadi fokus Kristus sehingga ia memberikan diri-Nya sebagai penebus.

Inilah yang harus menjadi fokus Kristen sejati (Matius 22:38-40), tidak ada yang bertentangan dengan ini, Anda dan saya mengasihi Yesus karena Dia lebih dulu mengasihi kita, Anda dan saya mengasihi sesama kita untuk membawa mereka kepada Yesus, karena Yesus lebih dulu mengasihi mereka dan mengampuni dosa-dosa kita begitu juga dengan orang-orang ini.

Inilah berkat itu, inilah jalan keselamatan Kristen, tidak bisa dipisahkan dari berkat Ilahi yang indah dan berkuasa (Efesus 1:3). Kita diselamatkan untuk sebuah kebahagiaan baru di dalaam Yesus yaitu kebahagiaan untuk taat kepada Allah di dalam Krisus. UNTUK INILAH ANDA DAN SAYA DICIPTAKAN, ketika kita tunduk, pada saat itulah kita memuliakan Dia dan kita benar-benar puas di dalam Dia.

Tidak peduli seberapa besar dosa Anda, ketika Allah memanggil Anda, ketika Roh Kudus menyentuh bagian terdalam diri Anda. Ketika belas kasih itu nyata-nyata tumbuh secara perlahan di dalam hati. Saya percaya di sanalah akan ada pertobatan sejati karena Yesuslah yang memilih kita bukan kita yang memilih Dia.

Marilah kita masuk ke dalam berkat ini, marilah kita bersama Daud tinggal di dalam Kristus untuk menikmati dan dididik oleh-Nya (Ibrani 12:7-8). Marilah kita berdoa untuk hati dan pikiran yang mau berpenyerahan kepada Ke-Tuhanan Yesus dan marilah kita menyangkal diri, memikul Salib dan mengikut Yesus.

Tidak akan pernah ada keselamatan tanpa pengudusan oleh darah Yesus, Tidak akan pernah ada Kekristenan sejati tanpa adanya iman yang taat kepada Kristus. Tanpa adanya iman yang dikaruniakan Allah kepada kita, dan hati kita akan terus dipanggil dengan penuh kehausan untuk datang dan menikmati Dia, dipuaskan di dalam Dia dan berbahagia di dalam Dia untuk membagikan Dia kepada sesama. 

Inilah berkat yang TUHAN berikan kepada umat-Nya, yaitu diri-Nya sendiri menjadi bagian kita selama-lamanya. Roh Kudus memampukan kita untuk dapat mengerti dan menikmati berkat ini, yaitu Injil Yesus Kristus.

Bapa kami yang baik, yang kami sembah di dalam Yesus Kristus, kami menjadi anak-Mu, umat-Mu yang Engkau kasihi karena Kristus telah menebus kami. 

Buatlah kami Kristen-kristen yang sadar bahwa inilah berkati itu, ketika kimi dapat memandang karya keselamatan dan salib Kristus menjadi kebanggaan. 

Baca Juga Saat Teduh Mazmur 3:1-7:

Berikanlah kami jalan-jalan yang telah Yesus lalui, sehingga kami dengan jelas menemukan bahwa berkat dari Engkau adalah kekal, mulia dan memuaskan. Di dalam nama Tuhan Yesus. AMIN

Posting Komentar untuk "Renungan Mazmur 3:8-9 Berkat TUHAN Atas Umat-Nya"