Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Galatia 5:18 Pemimpin Rohani Dipimpin Roh Kudus

Renungan Galatia 5 18 Pemimpin Kristen Dipimpin Roh Kudus

Judul Renungan; Pemimpin Rohani Dipimpin Roh Kudus

Ayat Alkitab Galatia 5:18 (TB) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak akan hidup di bawah hukum Taurat.

“Pemimpin rohani adalah seorang yang dikendalikan oleh Roh Kudus. Akal budi, emosi, kehidupan, dan seluruh kehendaknya telah diserahkan di bawah otoritas Roh. Pemimpin rohani akan senantiasa bersikap bijak dalam kegiatan sehari-harinya.”

“Ia mengatur kehidupan doanya dan tidak menyia-yiakan waktunya untuk kesenangan sesaat (misalnya bersantai-santai menonton TV). Ia memilih bacaan bermutu. Ia berusaha untuk mendisiplinkan kehidupannya agar senantiasa dipenuhi oleh Roh Kudus. “Kepemimpinan Rohani Dalam Kristus” David J. Tjandra

Kehidupan yang dipimpin oleh hukum Taurat adalah kehidupan yang berdasarkan pada apa yang saya lakukan. Di mana Allah harus tunduk kepada saya, karena saya telah melakukan semua hukum-Nya. Padahal hukum tidak pernah menyelamatkan, hukum tertulis pada dasarnya hanyalah petunjuk yang amat jelas. Bahwa Anda dan saya adalah pendosa yang layak binasa.

Untuk sampai pada titik di mana Roh Kudus saja yang menguasai kehidupan. Haruslah melalui perjalan iman yang panjang. Sampai pada akhirnya kita mengerti bahwa Anda dan saya adalah manusia fana yang tidak dapat berbuat apa-apa selain berbuat untuk binasa. Ketika Kristus bukanlah pemilik kehidupan.

Kitab Galatia ditulis oleh Paulus dengan nada yang penuh amarah, kegeraman dan pemberitahuan yang jelas akan Injil Yesus Kristus adalah pusat dari kehidupan Kristen. Karena pada waktu itu ada Injil yang lain, Injil palsu yang tidak berdasarkan kematian Kristus, tetapi berdasarkan perjuangan manusia, keselamatan yang tidak didasarkan kebenaran Kristus yang telah disalibkan.

Seorang pemimpin Kristen harus peka akan hal ini, seorang pemimpin Kristen harus memiliki pemikiran dan hati yang tajam. Maka untuk mendapatkan pemikiran dan hati yang tajam, yang menyelidiki dan terus mencari kebenaran yang murni dan sejati. 

Saya membagikan dua poin, di mana poin-poin ini mengantarkan kita pada kepemimpinan Kristen yang benar-benar dipenuhi oleh Roh dan melihat diri sendiri sebagaimana adanya di hadapan yang kudus, Yesus Kristus.

Renungan Galatia 5:18 Pemimpin Rohani Dipimpin Roh Kudus

1. Menyadari kecenderungan diri

Betapa indahnya kehidupan yang dipenuhi oleh kasih Kristus, di mana pengampunan yang nyata-nayata itu. Bagaikan cahaya yang semakin dekat, menyinari diri kita, memberikan berbagai pengertian dengan penuh kelemahlembutan. Bahkan terkadang akan membakar kita, bagaikan emas yang ada dipeleburan api.

Sakit, ya memang sakit, untuk sebuah kemurnian kedalaman diri. Kasih karunia akan selalu membawa Anda dan saya pada titik di mana kita menyadari bahwa kita bukanlah orang benar. Kita bukanlah orang-orang yang layak dikasihi, kita adalah ciptaan yang bebas untuk menyembah. Tetapi kebebasan itu dijadikan oleh keinginan kita, untuk menyembah hal lain dan itu bukan pencipta.

Selanjutnya kita akan menyadari setiap kecenderungan diri, yang ada di dalam daging (Galatia 5:19-21). Kehidupan yang berjuang untuk mendapatkan keselamatan berdasarkan keinginan diri sendiri. Meskipun keselamatan itu, sangatlah fana. Bahkan suatu dusta yang mematikan.

Ketika hukum Taurat ada, maka hukum ini menunjukkan kepada kita secara nyata setiap kegagalan kita untuk menyelamatkan diri sendiri. pada akhirnya manusia akan mati, pada akhirnya manusia akan lenyap dan tidak tersisa.

Pengenalan akan kefanaan oleh terbentuknya Hukum Taurat yang Allah buat, untuk menyatakan betapa kudus dan mulia diri-Nya. Betapa hati dan pikiran manusia pada dasarnya telah memberontak dan tidak menginginkan Allah. Ini dasar dari dosa.

Ketika Anda dan saya, memutuskan untuk melayani Allah, untuk hidup bagi Allah dan bagaimana kehidupan kita dapat menjadi berkat. Maka kita haruslah menyadari semua kecenderungan yang salah di dalam diri. Setiap perjuangan untuk membenarkan diri, merupakan esensi dari dosa manusia.

Ketika Paulus menegur orang percaya di Galatia, yang menjadi fokus utama Paulus adalah mengabarkan Injil yang murni. Maka dari itu, diri kita yang salah, diri kita yang berdosa. Haruslah menerima Injil yang murni dan sejati setiap hari. Untuk mematikan kecenderungan kita yang berdosa, kehidupan yang semaunya sendiri dan tidak ingin dipimpin oleh Roh Kudus, tetapi perasaan dan pikiran yang berdosa.

Ketika cahaya Kristus, menyinari diri kita, pada saat itulah kita mengerti arti dari dosa. Bahwa tidak ada sedikit pun kepantasan yang ada di dalam diri kita untuk dapat dikasihi. Kita akan terheran, mengapa kasih Allah begitu besar, terhadap seseorang yang telah memberontak. Dan semua penghakiman akan tertuju kepada diri sendir. 

Kita mengerti ketika kita ada di dalam Kristus, maka keseluruhan hidup kita adalah milik-Nya. Roh Kudus yang memimpin kita, adalah Pribadi yang lemah lembut,  yang menolong kita dengan sabar, Ia akan meruntuhkan ke-aku-an kita sehingga kita masuk ke ruangan pemipinan Allah secara nyata dan benar. Kita akan mempelajari hal ini di poin ke dua.


2. Menyerahkan diri untuk dipimpin

Seorang pemimpin rohani secara mutlak haruslah dipimpin oleh Roh Kudus, tidak bisa tidak. Akan sangat berbahaya, mematikan dan menyesatkan, ketika sebuah komunitas rohani dipimpin oleh seseorang yang dipimpin oleh hikmatnya, perasaannya dan pikirannya yang luar biasa dan dia menganggap bahwa semua itu tentang Dia.

Amsal memberikan kepada kita satu peringatan yang sangat indah, sebagai pemimpin rohani. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Amsal 3:5-6.

  • Hati kita harus percaya kepada TUHAN.
  • Tidak bersandar pada pengertian sendiri.
  • Mengakui TUHAN di setiap asek hidup dan tingkah laku.

Pada akhirnya kepemimpinan Kristen adalah perjalanan untuk selalu dan terus berjalan bersama Allah, melakukan semua keinginan Allah saja. Saudaraku, Roh Kudus yang ada di dalam kita adalah Pribadi yang benar-benar pantas menerima semua kehidupan kita, baik itu hati dan pikiran kita.

Tidak bersandar pada hikmat sendiri, artinya hidup sesuai dengan prinsip Alkitab, mempelajari Alkitab secara rutin, menggali, mendalami, bersaat teduh secara pribadi dan hidup lebih dekat untuk selalu dan terus-menerus membangun keintiman bersama-sama Allah. 

Untuk menemukan apa yang Allah inginkan, secara spesifik. Dan apa pun itu, selalu saja untuk tujuan yang lebih besar, yaitu Injil yang disampaikan atau Injil yang diberitakan dan pertumbuhan jiwa-jiwa di dalam Kristus (Pemuridan). Inilah buah dari pimpinan Roh Kudus.

Menyerahkan diri kepada Allah, berarti membiarkan hati dan pikiran hidup berdasarkan ayat-ayat Alkitab. Di mana hati kita minyimpan janji dari Injil Yesus Kristus, di mana pikiran kita memikirkan Kristus yang disalibkan.

Betapa besarnya kasih itu, Dia menjadi dosa karena pendosa yang layak binasa diselamatkan untuk memuliakan Dia. Semua ini adalah kebenaran Rahmat Allah yang sangat besar. Saya telah memberikan pejelasan di poin yang pertama, di mana kesadaran akan bertapa besarnya dosa kita, akan membawa kita untuk melihat betapa besarnya kasih Kristus sehingga kita sadar tidak ada kemampuan yang ada di dalam diri dan kita menyerahkan diri kepada Allah untuk dipimpin oleh Roh Kudus.

“Apa arti dipenuhi Roh Kudus?” Adalah pertanyaan yang mengantarkan kita pada renungan kali ini. Dipenuhi Roh Kudus adalah kehidupan yang diserahkan untuk Allah pimpin. Artinya kita tidak lagi berhak untuk menikmati hidup sesuai denga napa yang kita kehendaki. 

Baca Juga:

Karena pada dasarnya semua hal yang kita inginkan adalah kesesatan, kasih kita pada diri sendiri adalah racun yang mematikan. Dan menjadikan hidup kita tidak memuliakan Allah. lalu bagaimana kehidupan kita yang dipimpin Roh Kudus itu?

Kita akan melihat Galatia 5:25-26 (TB) “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan jangalah kita gila hormat, jangalah kita saling menantang dan saling mendengki. 

Dipimpin Roh Kudus berarti;

  • Tidak gila hormat, tidak berkata “Saya lebih baik dari saudara-saudari sata yang lain.”
  • Tidak saling menantang, tidak berkata “saya lebih baik di mata TUHAN daripada kamu!”
  • Tidak saling mendengki, “Saudara seiman saya itu sudah lebih hebat dari saya dalam jemaat.”

Ketika kita dipimpin oleh Roh Kudus, kita menyerahkan hati dan pikiran kita kepada Dia. Untuk mampu mengasihi, sebab Allah itu kasih, mengasihi sesama yang paling berdosa dan memberikan kepada mereka Injil yang murni, sebagai pondasi iman.

Teladan kita seorang pemimpin.

R. A Torrew menjelaskan;

Salah satu penyebab kegagalan yang paling umum dalam kehidupan kekristenan ditemukan dalam upaya mengikuti orang baik yang sangat kita kagumi. Tidak ada pria dan Wanita, tidak peduli seberapa baijnya, dapat diikuti dengan aman, Jika kita mengikuti pria atau Wanita mana pun, kita pasti tersesat.

Hanya ada satu Manusia yang benar-benar sempurna di dunia ini – Manusia Kristus Yesus. Jika kita mencoba untuk mengikuti orang lain, kita lebih pasti untuk meniru kesalahan-kesalahannya dari pada keunggulan-keunggulannya. Padangalah Yesus dan hanya Yesus sebagai penutan hidup Anda.

Untuk menutup renungan ini, saya mengajak Anda menjawab dan merenungkan pertanyaan.

Apa yang Yesus lakukan, ketika Ia hidup di dunia sebagai pemimpin rohani, terutama memimpin 12 murid-Nya? berdasarkan Lukas 5:15-16 (TB) “Tetapi kabar tentang Yesus semakin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia menundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Tuhan, kami adalah orang berdosa yang layak binasa. Ampuni kami, kami berdoa untuk pemimpin rohani.  Agar mereka terus diberikan peringatan, bahwa hubungan bersama dengan Engkau, melayani-Mu dan merasakan kasih-Mu adalah tujuan utama. Dan melakukan kehendak Allah dengan kehidupan yang berserah adalah kehidupan keseharian seorang pemimpin rohani. Tuhan, terimkasih untuk setiap kesempatan, kemuliaan dan keindahan yang dapat kami nikmati. Di dalam nama Yesus. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Galatia 5:18 Pemimpin Rohani Dipimpin Roh Kudus"