Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Pemazmur Menggambarkan Allah yang Mahatahu?

Mengutip artikel dari got questionsmenjelaskan kepada kita "Mahatahu adalah kondisi dimana Allah mengetahui semua hal, bagi Allah yang berdaulat atas ciptaan-Nya, baik itu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan oleh mata jasmani kita saat ini, kemahatauan Allah, secara utuh dimiliki oleh Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus (Allah Tritunggal), Allah mengetahui segala sesuatu 1 Yohanes 3:20). 

Allah yang Mahatahu, Pemazmur telah menjelaskan berkali-kali bahkan hampir di setiap pasal. Tetapi untuk lebih jelas tentang Dia yang tahu segalanya. Sebab Allah itu sendiri tidak dibatasi ruang dan waktu, ia kekal dan tidak dapat dibatasi oleh apa pun kecuali diri-Nya sendiri. sebab ia ada sebagaimana Ia ada dengan segala kuasa, kemuliaan dan keindahan-Nya.

Allah yang mahatahu, akan kita lihat sebagai pencipta alam semesta sekarang ini, di mana kita dapat hidup. Dia tahu bukan karena ada yang mengajari-Nya, sebab Ia tahu karena Dia adalah sumber dari pengetahuan yang ada di dunia ini. 

Saya mengutip Mazmur 139 sebagai dasar dari penjelasan, Allah yang mahatahu. Dan kutipan ini, saya ambil dari 2 terjemahan. Silahkan Anda baca kedua terjemahan di bawah ini dan bawah kedua terjemahan ini, saya melanjutkan penjelasan saya. Tentang Allah yang mentehui segala sesuatu.

Mazmur 139:1-24 (FAYH) Terjemahan Firman Allah Yang Hidup

1 YA TUHAN, Engkau telah menyelidiki hatiku dan mengetahui segala sesuatu mengenai aku.

2 Engkau tahu bila aku duduk atau bila aku berdiri. Dari jauh, Engkau sudah mengenal setiap pikiranku.

3 Engkau menyiapkan jalan di hadapanku dan memberitahu aku di mana harus berhenti dan beristirahat. Setiap saat Engkau tahu di mana aku berada.

4 Engkau tahu apa yang akan kukatakan bahkan sebelum aku mengucapkannya.

5 Engkau berada di hadapanku maupun di belakangku, dan meletakkan tangan-Mu yang penuh berkat di atas kepalaku.

6 Betapa mulia dan menakjubkan semua ini!

7 Mana mungkin aku lari dari Roh-Mu! Mana mungkin aku menjauh dari Allahku!

8 Jika aku naik ke surga, Engkau ada di situ; jika aku turun ke tempat orang mati, Engkau ada di situ.

9 Jika aku mengendarai angin pagi ke lautan yang paling jauh,

10 di situ pun tangan-Mu akan menuntun aku, kekuatan-Mu akan mendukung aku.

11 Jika aku mencoba bersembunyi di dalam kegelapan, malam berubah menjadi terang di sekelilingku.

12 Karena kegelapan pun tidak dapat bersembunyi dari Allah. Bagi-Mu malam adalah secerah siang hari. Bagi-Mu kegelapan dan terang sama saja.

13 Engkaulah yang membuat bagian-bagian halus di dalam tubuhku dan menenunnya di dalam rahim ibuku.

14 Terima kasih karena Engkau telah membuat aku dengan begitu menakjubkan! Sungguh mengagumkan kalau direnungkan! Buatan tangan-Mu sungguh ajaib—dan semua ini kusadari benar.

15 Pada waktu aku dibentuk di tempat tersembunyi, Engkau ada di sana.

16 Sebelum aku lahir, Engkau telah melihat aku. Sebelum aku mulai bernafas, Engkau telah merencanakan setiap hari hidupku. Setiap hariku tercantum dalam Kitab-Mu!

17 Tuhan, sungguh indah dan menyenangkan bahwa Engkau selalu memikirkan aku. Tidak terhitung betapa seringnya pikiran-Mu tertuju kepadaku. Dan ketika aku bangun pada pagi hari, Engkau masih juga memikirkan aku.

18 (139:17)

19 Engkau pasti akan membinasakan orang-orang yang jahat, ya TUHAN! Pergi, hai orang-orang yang haus darah! Enyahlah!

20 Mereka menghujat nama-Mu dan melawan Engkau dengan sombong—alangkah bodohnya mereka itu!

21 Ya TUHAN, bukankah sudah seharusnya aku membenci orang-orang yang membenci Engkau? Bukankah sudah seharusnya aku merasa muak terhadap mereka?

22 Ya, aku membenci mereka karena musuh-musuh-Mu adalah musuh-musuhku juga.

23 Selidikilah aku, ya Allah, dan ketahuilah hatiku; ujilah pikiranku.

24 Tunjukkanlah segala sesuatu di dalam diriku yang membuat Engkau sedih dan tuntunlah aku di jalan hidup yang kekal.

 

Mazmur 139:1-24 (TB) Terjemahan Baru

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; 

2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. 

3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. 

4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. 

5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. 

6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. 

7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? 

8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau. 

9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, 

10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. 

11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," 

12 maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. 

13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. 

14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 

15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; 

16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. 

17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! 

18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. 

19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah, 

20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia. 

21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau? 

22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku. 

23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; 

24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Penjelasan lanjutan

Allah mengetahui kedalaman diri kita, Ia tahu apa yang sedang kita kerjakan. Allah menembus kedalaman diri kita, karena Ia tahu semua apa yang Anda dan saya dapat pikirkan. Allah tahu isi pikiran kita.

Pengetahuan Allah tidak akan dapat Anda dan saya capai, ini terlalu jaib kata Pemazmur, terlalu tinggi dan tidak akan bisa manusia tandingi. Pengetahuan itu, menunjukkan kehadiran-Nya yang tidak dibatasi. Ia hadir maka Ia tahu, bahkan jelas dari kejauhan Ia mengetahui semua yang ada di dalam diri manusia. Betapa ajaibnya pengetahauan Allah.

Kehadiran Tuhan tidak dipengaruhi keadaan, Ia tahu walau di tampat tergelap sekalipun. Ia tahu dan hadir ketika kegelapan melingkupi manusia dalam ketakutan yang mendalam. Allah yang mahatahu itu adalah Dia yang telah menciptakan manusia di dalam sisi tergelap di dalam perut manusia. Allah dengan kuasa-Nya menenut manusia sehingga dapat berbentuk. Dan betapa ajaibnya perbuatan itu.

Allah mengetahui mana yang orang fasik, mana yang orang saleh milik kepunyaan-Nya. Ia menghardik orang fasik dan mengasihi orang-orang yang saleh kepunyaan-Nya. Ia mengasihi dengan kasii yang kekal berasal dari-Nya terhadap manusia.

Bagaimana Allah yang Mahatahu terhubung dengan Injil Yesus Kristus?

Allah yang mahatahu, mengetahui bahwa manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah dan Ia tahu mansia tidak akan dapat menyelamatkan dirinya dari dosa. Maka dibagian terakhir dari Mazmur 139, mambawa Anda dan saya untuk mengerti ketika kita tersesat, ketika hati kita mengembara tanpa arah dan tujuang. Saat kita ada di dalam kelamnya sudut kehidupan.

Baca Juga: Renungan Lukas 10:25-37

Bersama pemazmur kita dapat berseru, kepada Allah yang Mahatahu, “Tuhan lihatlah hatiku dan pikiranku dan bawalah aku kepada jalan yang benar, pada kekekalan bersama-Mu.” Saudaraku ini adalah Injil, Yesus pada akhirnya mengakui bahwa diri-Nya adalah jalan kebenaran dan hidup. Hanya melalui Dialah dan menjadi milik-Nya, Anda dan saya menemukan jalan kekekalan.

Yesus yang telah disalibkan itu, Dia adalah Allah yang Mahatahu, Allah yang menjadi manusia. Anak tunggal Bapa, rela disalibkan untuk membawa manusia, pada kebenaran yaitu diri-Nya sendiri. menyembah Dia dan menikmati persekutuan yang intim bersama-Nya. Sebab untuk inilah manusia diciptakan untuk menikmati Allah dan sampai selamanya tunduk pada Allah dalam kekudusan kesucian hidup.

Baca Juga:

Ketika kita di dalam Yesus, kita membenci apa yang Allah benci yaitu dosa, apapun itu yang ada di kedalaman diri kita yang tidak memuliakan Allah, dimengakuinya dihadapan Allah dan bertobat. Hanya ketika Injil benar-benar nyata, salib Yesus Kristus menjadi nyata dan kemuliaan Allah itu dinyatakan kepada kita, pada saat itulah kita akan bertobat. 

Allah yang mahatahu, Dia yang adil dan kasih, melalui penderitaan anak-Nya, Allah menyelamatkan manusia. Melalui salib Allah tahu, kemuliaan bagi Kristus dinyatakan dan diperlihatkan. Semua ini diawali dengan kehinaan, oleh karena dunia telah jatuh ke dalam dosa.