Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 119:25-31 Hidupkanlah Aku Sesuai Firman-Mu

Renungan Mazmur 119:25-31 Hidupkanlah Aku Sesuai Firman-Mu

Ayat Alkitab Mazmur 119:25-31

Judul Renungan: Hidupkanlah Aku Sesuai Firman-Mu

Mazmur 119:25-31 (BIMK)

25 Aku berbaring dalam debu; pulihkanlah hidupku menurut janji-Mu.

26 Aku mengakui perbuatanku, lalu Engkau menjawab aku; ajarilah aku ketetapan-Mu.

27 Tolonglah aku memahami hukum-hukum-Mu, ajaran-Mu yang mengagumkan akan kurenungkan.

28 Jiwaku hancur luluh ditimpa kesusahan, kuatkanlah aku sesuai dengan janji-Mu.

29 Jauhkanlah aku dari jalan yang sesat, karena kebaikan-Mu, ajarilah aku hukum-Mu.

30 Aku telah memilih untuk taat, perintah-Mu selalu kuingat-ingat.

31 Aku telah mengikuti peraturan-peraturan-Mu, ya Tuhan, jangan biarkan aku mendapat malu.

Ucapan yang sangat indah, “berbahagialah kita yang melakukan firman setiap hari,” ucapan ini biasanya diucapkan oleh seorang pengkhotbah yang baru saja menyelesaikan pembacaan ayat Alkitab. Sebelum ia menyampaikan penemuan-penemuannya. Berbahagia, bukankah kata-kata ini, dalam budaya kita saat ini sangat diinginkan terjadi dalam kehidupan kita. Tidak jarang untuk bisa bahagia ada harga yang sangat mahal untuk mencapainya. 

Wahana liburan, tempat-tempat wisata, barang-barang mewah, alat-alat canggih setiap waktu diperbaharui, dan berbagai hal yang keren dan baik di mata dunia ini. Mempunyai satu tujuan yaitu agar manusia dapat mencapai suatu kebahagiaan. Bahkan perang yang menyisakan reruntuhan dan banyak nyawa yang direnggut mempunyai tujuan yaitu untuk mencapai kedamaian dan pada akhirnya bahagia.

System dunia ini sadar atau tidak, selalu menggiring kita untuk mencapai suatu kebahagiaan. Jika Anda melakukan ini, maka Anda bahagianya begini. Jika Anda mengumpulkan banyak berang mewah, maka Anda sangat berharga. Keberhargaan diri pada akhirnya bertujuan untuk mencapai bahagia. Jika kita gagal memenuhi standar dunia, maka kita akan dipandang sebagai orang yang gagal dan tidak bahagia. Namun di manakah adanya kebahagiaan yang benar dan membawa kita pada kemuliaan?

Apakah benar semua kebahagiaan yang dunia ini tawarkan memberikan kepuasan pada jiwa kita dan itu kebahagiaan sejati?

Kekristen jika tidak memandang pada Injil dan tidak secara tekun mempelajari Alkitab, dan hanya mendengar khotbah-khotbah tidak berkualitas di atas mimbar. Khotbah yang berpusat pada mengalegorikan ayat Alkitab tanpa melihat teks dan konteks. Menyampaikan bahwa Allah adalah pribadi yang selalu memberikan segala jenis harta dunia untuk kita nikmati dan pada akhirnya kita dapat dikatakan bahagia di mata dunia karena berkat Tuhan. 

Diajak terus bersabar lebih banyak berdoa dan terus bertekun untuk berkat-berkat yang akan dicurahkan. Memberi lebih banyak akan diberi lebih banyak. Tingkap-tingkap langit dibukakan, berpuasa agar mendapat berkat, mendapat jodoh. Tanpa Anda sadari Anda sedang menjadikan diri sendiri sebagai tuhan dan Tuhan dijadikan jongos Anda. Di mana kita diajari untuk menginginkan pemberian dan bukan Sang Pemberi. Maka saudaraku kita perlu bertobat dari pengajaran yang salah ini.

Sungguh ajaran-ajaran yang meremehkan dosa, dan bukan menyampaikan bahwa betapa berbahayanya dosa-dosa dalam diri kita dan Yesus sudah menebus kita bukan untuk kita menikmati dunia, tapi berperang melawan dunia untuk mematikan keinginan daging dan dengan kuasa Roh hati dikobarkan untuk memberitakan Injil. Ini adalah ajaran oleh serigala bergaya domba. Mereka sedang membawa Anda pada kedukaan-kedukaan dan frustasi lalu menyalahkan TUHAN. Sungguh dalamnya dosa-dosa kita.

Lalu untuk apa kita yang sudah diselamatkan berdoa dan beribadah dan tekun memperlajari Alkitab? 
Mazmur 119:25-28 (TBJiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku--ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.

Dosa adalah pemberontakan kepada Allah ini masalah utama manusia

Permasalahan terbesar kita adalah dosa, yang membawa kita selalu ingin menjadi sama seperti dunia entah itu berlaku baik dan ketika kita berlaku jahat.

Jadi segala sesuatu yang kita lakukan, berdoa, beribadah, dan mempelajari Alkitab adalah usaha oleh anugerah Allah untuk mematikan kuasa daging atau mematikan dosa-dosa kita, kita mudah lupa, kita mudah meninggalkan Allah. 

Kuasa daging adalah di mana diri kita melakukan hal baik untuk memperoleh keselamatan sehingga kita berpikir karena kitalah kita pantas selamat, menikmati dunia. Dan perbuatan jahat kita, Anda sudah tahu jenis-jenis perbuatan jahat, maka silahkan renungkan.

Pemazmur kembali mengingatkan kita, bahwa kita pada dasarnya debu, diciptakan Tuhan jadi kebahagiaan Kristen bukanlah berkat TUHAN secara materi itu hanya bonus, kebahagiaan kita haruslah pada apa adanya diri Tuhan, bukan apa yang ia berikan. Kita harus belajar untuk dapat bahagia hanya di dalam Tuhan.

Ketika kita hanya hidup berpusat Kristus maka bukan hal yang aneh jika kita akan selalu rindu mempelajari Alkitab dan selalu rindu bersekutu intim dalam Tuhan. Dalam persekutuan itu kita akan selalu diingatkan bahwa kita adalah manusia berdosa.

Petunjuk-petunjuk Tuhan, ialah perbuatan ajaib, apa perbuatan ajaib Allah. Apakah berkat-berkat, mujizat, dan hidup tanpa masalah? Kita terlalu dungu jika hanya berpikir keajaiban Tuhan hanya berkat-berkat fana.

Perbuatan ajaib-Nya adalah karya Salib. Ia menebus kita dari kutuk dosa dan membebaskan kita dari dosa untuk kita benar-benar benci pada setiap dosa yang ada di dalam kita. Dosa sangatlah berbahaya karena membuat kita terpisah dari Allah arti keterpisahan itu adalah kehidupan yang hanya mendapatkan kebahagiaan palsu, fana, dan mudah lenyap. Ini adalah kebinasaan kekal.

Mintalah pada Allah, “Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.” Kita mengerti karya keselamatan, titah-titah Tuhan. Karena jika bukan kebenaran Injil itu yang kita minta dan kita renungkan siang dan malam kita akan merasakan, “Jiwaku menangis karena duka hati,” jiwa kita kosong, berduka, sedih, dan selalu sekarat. Maka bertobatlah pandanglah hanya pada Yesus Sang penebus dosa. Pandanglah pada salib Kristus.

Roh Kudus kiranya, “teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.” Meneguhkan kita. Damai sejahtera kiranya melimpah atas diri kita. Kita semakin haus pada air susu yang murni, yaitu firman yang hidup melalui firman tertulis kita mengenal firman hidup Yesus Kristus juruselamat kita. Pembebas kita dari perbudakan dosa. Dan kebinasaan kekal sehingga kita selalu barhagia bersukacita hidup dalam pengharapan. Meskipun masalah tetap ada. AMIN 

Karuniakan Taurat-Mu

 Mamur 119 : 29-31(TB) Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu. Aku telah memilih  jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku. Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu.  Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.

Pada bagian 1, memohon kekuatan dari Allah untuk hidup sesuai dengan Firman-Nya. Dan Firman Tuhan adalah Taurat yang kita kenal sekarang adalah Alkitab. Pada artikel ini mari kita belajar untuk memohon pada Sang Pencipta, kekasih hati kita agar kita selalu menerima karunia Taurat Tuhan, sebelum itu kita harus ingat bahwa kita adalah manusia berdosa yang telah diselamatkan. Sadarilah dan bertobatlah untuk kita bisa mempuyai kerinduan seperti Pemazmur, hanya berbahagia saat mengerti kebenaran Firman TUHAN.

Bila kita perhatikan konteks ayat 25-31, merupakan permohonan dari Pemazmur. Menunjukan hubungan yang intim antara manusia dan Allah. Dan saya mengambil 2 Poin pada ayat-ayat ini Poin pertama, Permohonan yang mendesak yaitu dimampukan untuk hidup sesuai Firman Tuhan.

Poin kedua, Permohoman yang mendesak meminta untuk dikaruniakan Taurat Tuhan, agar mengerti setiap poin dalam Taurat.

Permohonan yang mendesak

Mengapa saya mengambil kata “mendesak?” Karena Kekristenan hari-hari ini melupakan hal-hal yang mendesak dalam hidup mereka dan lebih memilih hal-hal fana yang sebenarnya tanpa menyembah Tuhan Yesus Allah sejati,  padahal kita bisa mendapatkan hal itu dan itu sangatlah penting.

Maka sadarilah dan bacalah Alkitab sebagai hubungan pribadi bersama pribadi mulia, kudus dan penuh kasih. Sehingga Anda sadar bahwa bukan itu (hal-hal fana, harta dan lain-lain yang bukan Injil sejati) tapi Yesuslah tujuan kehidupan. Taurat adalah Yesus. Firman Tuhan adalah Yesus.

Ketika kita disadarkan, bila Anda belum sadar berdoalah agar Roh Kudus menyadarkan AndaAku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku. Sehingga Anda mampu memilih jalan kebenaran yaitu Kristus, kehidupan yang hanya berpusat Pada Yesus. “Namun Aku hidup tetapi bukan lagi aku yang hidup melainkan Kristus yang hidup dalam aku,” (Galatia 2:20). Hal inilah yang akan menuntun kita pada doa-doa yang berpusat pada Yesus, yaitu doa yang merindukan karunia Taurat Allah. Hukum-hukum yang melindungi kita dari perbudakan dosa. Hidup dalam jalan ketulusan bukan dusta.

Kehidupan yang melimpah dalam Taurat Tuhan, jika Anda merasa tertekan saat membaca Taurat atau Alkitab. Dan bukan hal yang membahagiakan, maka mintalah karunia Allah agar Roh Kudus yang memampukan  Anda berbahagia membaca, merenungkan, mencatat, dan menikmati Yesus di setiap waktu yang Anda sediakan bersama teks Alkitab.

Kita tidak akan mampu mengerti Firman jika bukan Roh Kudus yang menyatakan kekayaan Alkitab, dan membuat hati kita menyala semakin semangat untuk mempelajari Pribadi mulia yang mau mati di kayu salib untuk Anda dan saya. (inilah kebutuhan mendesak kita, sadarilah dan doakanlah sebelum Anda mengabarkan Injil.)

Perlindungan Tuhan nyata bagi kita, ketika kita sungguh-sungguh mematikan keinginan daging. Kiranya Roh Kudus memampukan kita. Dan kematian untuk melakukan dosa, kecintaan kita pada dunia lenyap, dengan penuh sukacita kita akan berkata, “Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu.  Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.” Yesuslah tujuan hidup kita, Ia mati seolah-olah Ia berdosa agar kita, Anda, dan saya sang pendosa besar hidup dalam Dia yang suci dan mulia, kita dibenarkan. Dan dimampukan untuk mematikan keinginan dosa dan hanya ingin karunia Taurat Tuhan semakin intim bersama Allah. Injil dikabarkan bagi orang-orang sekitar Anda saat ini.

Kira-Nya Roh Kudus memampukan Anda untuk meninggalkan kehidupan yang mencintai dan sesuai standar dunia, menuju kehidupan yang mati bersama Kristus lalu hidup tersembunyi dalam Dia, damai sejahtra atas Anda. AMIN