Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 5:10-13 Perlindungan Dari TUHAN Memberi Sukacita

Renungan Mazmur 5 10-13 Santapan Rohani Saat Teduh Tentang Perlindungan Dari TUHAN Memberi Sukacit

Judul Santapan Rohani: Perlindungan Dari TUHAN Memberi Sukacita

Bacaan Alkitab: Mazmur 5:10-13

Gambaran nyata dari keberdosaan manusia tertulis jelas melalui dasar ayat Alkitab yang menjadi perenungan kita kali ini. Kecurangan dan batin yang penuh kebusakan, ini tentang rancangan yang jahat, yang dimiliki oleh manusia. 

Di dalam permohonannya, Daud meminta keadilan Allah dinyatakan atas orang-orang jahat, permohonan yang mungkin terlihat jahat. Tetapi ini adalah kejujuran hati Daud, akan rasa perih yang ia rasakan karena musuh-musuhnya. Hati yang sedih, dalam ketakutan dan gentar berharap pada Allah yang adil, Allah yang mengasihi orang-orang mengasihi Dia.

Melalui perenungan kita kali ini, saya mengajak Anda untuk merenungkan 3 hal penting yang menjadi pusat perhatian kita, selama membaca renungan ini. Ketiganya akan saling bersangkutan, di mana setiap poin akan memberikan kepada kita penjelasan tentang makna sejati dari apa yang sedang Anda jalani saat ini.

Pertama, kita belajar tentang manusia yang memiliki batin yang penuh kebusukan. Apa yang Daud maksudkan dengan itu?

Kedua, kita dapat belajar Allah yang seperti apa yang menjadi pusat dari pengharapan/harapan Daud?

Ketiga, Kehidupan sejati yang ditemukan di dalam belas kasihan yang sempurna. Perlindungan yang memberikan sukacita abadi.

Saya berdoa kiranya ketiga poin ini mengantarkan Anda pada cara pandang baru yang menghasilkan kehidupan praktis yang semakin mengasihi TUHAN dan sesama dan Injil diberitakan melalui hidup Anda. apapun pekerjaan Anda. Amin

Mari kita terlebih dahulu, renungkan dasar dari renungan kita kali ini;

Mazmur 5:10-13 (TB) 10 Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, kerongkongan mereka seperti kubur ternganga, lidah mereka merayu-rayu. 11 Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Allah, biarlah mereka jatuh karena rancangan sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau.

12 Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau manaungi mereka; dan karena Engkau bersukaria orang-orang yang mengasihimu. 13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

Renungan Mazmur 5:10-13 Perlindungan Dari TUHAN Memberi Sukacita

1. Kerongkongan yang busuk

Saya masih pada prinsip yang sama, menunjukkan kepada Anda bahwa setiap kefasikan, kejahatan dan buah-buah dosa yang Alkitab tunjukan kepada kita adalah gambaran nyata dari kecenderungan setiap orang, ini adalah Anda dan saya. Sehingga apa yang Daud tuliskan di Mazmur 5:10-11, memang secara konteks itu menunjukkan kepada orang tertentu yang jahat kepadanya. 

Namun, di sisi lain semua itu memberikan pelajaran barharga, sebuah prinsip untuk membawa kita melihat diri kita sebagai manusia. Bahwa hati dan pikiran kita adalah penghasil kejahatan. Semua orang telah jatuh ke dalam dosa, kehilangan kemuliaan Allah, kita harus menyadari bahwa kehidupan kita ada di bawah cengkraman maut. 

Kehidupan yang berkecenderungan melawan Allah, tidak mengindahkan Allah dan hidup lebih suka semaunya sendiri. Hati semua manusia membusuk di dalam dosa, sebab di dalam kesalahan orang tua kita, kita dikandung.

Mungkin Anda sekarang merasa menyesal membaca renungan ini, karena Anda merasa, saya terlalu kasar atau menghakimi Anda. Saudaraku saya hanya sedang berlaku jujur kepada Anda. Saya tidak ingin menjadi pendusta, karena apa yang Alkitab nyatakan itulah yang menjadi dasar dari setiap renungan yang saya tulis. 

Saya tidak berselera untuk memberikan kepada Anda berbagai ilustrasi dan cerita-cerita indah yang kosong dan tidak Alkitabiah. Motivasi untuk Anda berjuang menjangkau kekayaan dunia, saya seorang pekabar Injil, jadi Injillan yang saya kabarkan kepada Anda. Saya tidak ingin Anda terus berdiam dalam kepalsuan kekayaan dunia yang Anda inginkan dan nikmati sekarang, saudaraku kita celaka ketika kita cinta pada dunia, keangkuhan hidup, keinginan mata dan keinginan daging, ini semua kebinasaan kekal.

Kalaupun saya mengilustrasikan dosa, hal ini akan menyakiti kita semua, karena ilustrasi yang saya pakai, apa yang Alkitab tuliskan. Namun, harapan saya kiranya kita segera melihat isi hati kita, kecenderungan yang jahat dan segera mungkin bertobat. Memandang kepada Yesus yang telah disalibkan itu, Dia adalah korban penghapus dosa. Setiap hari hati dan pikiran kita menciptakan racun yang mampu melemahkan kehidupan kita, menghancurkan sesama kita melalui kata-kata kita dan tangkah laku kita yang juga seringkali sinis, sombong, cabul, mempitnah, serakah, cinta uang, bodoh, malas, egois, suka mencaci maki, dan kebusukan lainnya.

Dosa adalah kematian, baca Efesus 2 dan Kejadian 2:17! Dan kita disuguhkan oleh Daud tentang kerongkongan yang busuk. Ini adalah gambaran yang baik tentang kematian, gambaran yang baik untuk menyadarikan Anda dan saya, bahwa kita tidak akan bisa menyelamatkan diri kita, kita ada di dalam kematian. 

Bagaimana mungkin adanya keselamatan dari seseorang yang mati tak berdaya. Ia hanya menunggu dirinya membusuk dan tidak tersisa dan tak bernama. Ini adalah gambaran yang mengerikan karena terpisah dari Allah Sang pencipta yang ingin Anda dan saya kembali ke dalam kesempurnaan di dalam kemuliaan-Nya. Namun manusia menolaknya.

Tetapi, kita lebih memilih untuk membenci Dia dan mencintai dunia dan kehidupan kita yang benar-benar fana. Kehidupan yang tidak berguna selain kekosongan dan kehampaan yang diselimuti oleh kematian rohani. Segala sesuatunya terjadi karena kita lebih memilih menjadi tuhan atas diri sendiri. “saya cinta pada diri saya, saya suka hidup bebas, saya ingin merasakan dan mengikuti semua keinginan pikiran dan perasaan saya.” Saya bedoa kiranya Anda bertobat.

2. Allah pusat pengharapan, membenci dosa

Jika Allah sumber pengharapan kita, Dia adalah yang menyelamatkan kita dari dosa. Saudaraku, pengertian yang mendalam akan dosa-dosa kita membawa kita pada rasa Syukur yang mendalam akan kasih karunia. Kita yang jahat dan bejat, seperti kubur yang menelan mayat, tidak pernah puas dalam kematian rohani kita, kita semakin kosong dan rusak bahkan benar-benar terlepas dari kemuliaan.

Celakanya lagi, sesuai dengan doa dari Daud yang ada di ayat 10 dan 11, kita tahu bahwa Allah adalah Dia yang adil. Ini juga Daud sebutkan di dalam ayat 9. Allah yang baik itu, Dia adil. Jika Anda yang baik dan kuat, apa yang Anda lakukan terhadapat kejahatan. Begitu juga gambaran nyata dari Dia, Allah yang Mahakuasa. 

Kita jahat, kabar buruknya Allah itu baik. Ketika kebaikan yang berkuasa itu melihat kejahatan. Sama seperti yang ada di dalam doa Daud. Kita akan menanggung kesalahan, kita dibuang dari hadapan Allah, karena pemberontakan kita begitu rupa terhadap Allah. 

Ini adalah murka Allah yang kekal, Sodom dan Gomora adalah contoh nyata. Kerajaan Israel, Bait Allah yang megah. Dia pakai orang berdosa untuk mendidik orang Israel, menghancurkan semua kemegahan fana yang ada di Israel. Saudaraku tidak ada yang dapat lari dari murka Dia yang kekal. Keadilan-Nya yang nyata-nyata dari Dia yang berkuasa.

Tetapi, kita akan melihat bagaimana Mazmur ini adalah Kabar baik, Injil Yesus Kristus. Itu  ada di ayat 13, ayat ini menunjukkan kepada kita kesempurnaan dari sifat Allah yang lainnya, yaitu Kasih, Allah itu kasih Dia mengasihi secara sempurna. Kabar baiknya, Tuhan memberkati orang benar, Ia memagari orang benar itu dengan anugerah-Nya. Ia memberikan kekuatan dalam perlindungan-Nya sehigga orang benar bersukacita, menang atas dosa.

Tuggu, tunggu, tunggu, saya tidak ingin Anda menjadi tinggi hati dan besar kepala dengan menyatakan orang benar di ayat ini adalah diri Anda maupun diri saya. Kita  tetaplah pendosa, kecuali kita dibenarkan. Di sinilah kita masuk ke dalam Injil Yesus Kristus, kebenaran sejati ada di dalam Yesus, Dia yang disalibkan dan yang telah bangkit, menang melawan maut.

Tidak akan ada kebenaran di luar Yesus, untuk keyakinan pemahaman yang indah ini, mari kita mendasarinya dengan Yohanes 3:36.

Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya." ~Yohanes 3:36

Anda dan saya harus mengerti ini, bahwa penebusan yang Kristus kerjakan di atas kayu salib, bukan karena Ia dihukum oleh serdadu Romawi maka kita dilayakkan untuk menjadi hamba Tuhan. Yesus meminum cawan murka Allah, ini merupakan hukuman Allah bagi pendosa, hukuman kekal yang mengerikan. 

Keterpisahan Yesus dari Allah Bapa, memberikan Yesus penderitaan di dalam kekekalan, jiwa yang terkoyak dan mati oleh karena murka yang mematikan ini. Murka kekal yang adil, keadilan yang ditimpakan secara utuh kepada Yesus. Seolah-olah Yesus pendosa besar (Markus 15:34).

Yesus menjadi pendosa, ketika Ia harus menerima semua murka kekal dari Allah, Allah yang membenci dosa, meremukkan Yesus di atas kayu salib. Inilah kasih karunia Allah, Yesus yang benar, yang dikasihi semua kebenaran itu, kemuliaan dan kekudusan. 

Sumber pengharapan sejati, ketika kita percaya kepada Yesus kita beroleh hidup kekal. Hidup yang dibenarkan sehingga seperti yang Daud katakan, Allah memberkati orang benar, berkat itu adalah keselamatan jiwa, kehidupan kekal yang sejati di dalam Yesus. Ini tentang keinginan baru, untuk selalu ingin dimiliki oleh Yesus dan mengerjakan visi-Nya untuk dunia yang sesat.

Inilah Injil, kabar baik itu, di mana Yesus menjadi milik kita dan kita menjadi milik-Nya karena Dia kita diselamatkan dari dosa, dosa yang menjadi musuh terbesar kita dan kematian dosa adalah cita-cita utama Kekristenan dalam kehidupan.

Inilah Allah yang kita Imani, Dia adil dan kasih, dalam kemahakuasaan-Nya Dia menjadi manusia yang hina. Ia menderita dan dibenci oleh banyak pihak, padahal Ia tidak melakukan yang tidak benar dan tidak baik. 

Selama hidup-Nya Ia menjadi berkat bagi banyak orang, Ia menjadikan orang-orang berdosa yang mati hidup dalam pemuridan yang sejati. Dan pada akhirnya, sukacita sejati, perlindungan dari Allah hanya kita temukan, ketika Kristus tujuan hidup kita ada di dalam kita dan kita di dalam-Nya.

3. Di dalam belas kasih adanya kehidupan sejati

Ketika Anda dan saya ada di dalam Yesus, kita yang percaya kepada-Nya, kita memiliki kehidupan baru. Dari yang dulu mencintai dosa, kita yang adalah sahabat dosa karena diperbudak oleh dosa, di dalam Yesus kehidupan baru adalah kehidupan yang bebas dari dosa. 

Kemerdekaan untuk memuliakan dan bersyukur kepada TUHAN semesta alam. Kehidupan yang diciptakan untuk menikmati Allah, melayani Allah melalui persekutuan yang dekat dengan-Nya. Kita dapat belajar bahwa kehidupan baru ini dengan Jelas Daud tuliskan di ayat 12, semua orang yang berlindung kepada Allah, mendapatkan sukacita, sama seperti yang Kristus janjikan kepada para murid (Yohanes 14:27).

Kehidupan sejati, di dalan belaskasih Yesus, kehidupan yang melawan dosa dan baiklah kita berlari dan melangkah terus menuju keserupaan dengan Yesus. Kita di bawa terus menerus untuk semakin mengasihi Yesus, bersukaria di dalam Dia dan hidup untuk visi Allah bagi dunia dan diri kita, yaitu kematian dosa, mengalahkan kecenderungan kita untuk hidup bagi kemuliaan-Nya.

Salanjutnya kita akan belajar 3 hal penting melalui renungan ini, penerapan praktis yang dapat kita renungkan dan terapkan dalam kehidupan;

  • Kehidupan baru di dalam Yesus, adalah kehidupan yang berperang melawan dosa, kita diberikan kekuatan dan kuasa untuk mengalahkan kecenderungan berdosa. Ini tentang kebencian yang dalam terhadap dosa, ini adalah perjuangan yang harus kita lalui, meskipun sulit, Yesus yang menguatkan.
  • Kehidupam baru bersama Yesus, adalah mengambil visi Yesus, anugerah yang indah untuk melayani Dia menyembah Dia dan puas di dalam Dia. Membagikan Injil kepada sesama, melalui kehidupan kita hari lepas hari. Kita ada di dalam kasih yang baru, yaitu kita dipuaskan di dalam kasih Yesus, sehingga kasih kita kepada sesama adalah kasih Yesus yang terpancar melalui hidup kita.
  • Selanjutnya, tentang potensi diri yang dibukakan di dalam Yesus, entah itu pekerjaan dan keahlian untuk berkarya. Ini semua bukan lagi tentang kita, apa yang kita pelajari, kerjakan, dan dalam hal membangun keluarga bersama suami atau istri kita, semuanya berpusat pada kemajuan pemberitaan Injil. Mencintai Yesus dan visi-Nya, kehidupan yang untuk jiwa-jiwa, melalui potensi diri yang Allah anugerahkan kepada kita.

Saudaraku, Anda sedang tersesat, ketika kehidupan kita hanya sampai pada di mana kita mengembangkan diri. Untuk kekayaan, kesuksesan, kehidupan yang samasekali tidak berpusat pada kemajuan pemberitaan Injil. 

Kita tersesat, kita sedang terhilang, ketika kehidupan kita hanya tentang kita, kita dibajak oleh iblis sehingga kita tidak pernah melayani jiwa manusia. Tetapi melayani aktifitas, kegiatan yang banyak, berbagai rapat yang bertele-tele, dan kehidupan yang membanggakan pelayanan yang tidak samasekali menjangkau jiwa.

Penjelasan dari Reinhard Bonke, sangat baik tentang keterhilangan Gereja, "Gereja yang tidak mencari jiwa-jiwa terhilang adalah gereja yang terhilang, orang yang Kristen yang tidak terbeban mencari jiwa-jiwa terhilang adalah orang Kristen yang terhilang."

Baca Juga:

Jangan biarkan kehidupan kita dibajak, jangan biarkan potensi diri menjadi tujuan kita, biarlah Yesus saja yang menjadi tujuan hidup dan kita berjalan terus untuk bersukacita di dalam Dia, dipenuhi aliran air kehidupan yang sejati, dan menjadi berkat bagi banyak orang, Injil diberitakan Yesus saja di muliakan. “Aku semakin berkurang, biarlah Yesus dikenal banyak orang dan semakin besar di dalam kemuliaan-Nya di hadapan banyak orang.” Amin.