Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Mazmur 2:1-3 Saat Teduh Kita Dibenci dan Dimusuhi Oleh Dunia

Judul saat teduh; Kita dibenci dan dimusuhi oleh dunia

Bacaan Renungan saat teduh kita hari ini diambil dari, Mazmur 2:1-3 (TB) "Mengapa rusuh bangsa-bangsa mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita.""

Ketika merenungkan ayat Mesianik atau Injili di atas, ketika memikirkan Injil dan menginjili diri sendiri. Memberikan diri kepada Kristus, diberikan kehidupan baru dan menjadi hamba Kristus. 

Batin dan hati yang menerima damai sejahtera, bahkan menerima cara pandang yang baru. Namun pada saat yang sama, saya mendapati diri saya bercerai dari dunia, dunia membenci saya dan ingin mengajak saya kembali untuk hidup sebagai sepasang kekasih dengannya.

Benarlah apa yang dikerjakan Allah melalui Kristus. Bahwa manusia dunia, manusia berdosa yang memberikan dirinya kepada dunia. Harus menjadi baru dan diperbaharui setiap hari sehingga benar-benar layak untuk menjadi mempelai Kristus.

Saya tidak tahu apa yang sedang Anda pikirkan, ketika Anda telah mengaku diri Anda Kristen. Tidakkah Anda berduka, karena pada realitanya setiap kita yang sungguh-sungguh di dalam Yesus DIBENCI OLEH DUNIA.

Tidak ada yang berkenan, kita telah menjadi musuh kegelapan dan ketidakjujuran dunia. Bahkan ketika Anda dan saya menjadi hamba Kristus membawa terang Kristus. Dunia akan sangat membenci dan jika ia bisa, ia ingin membinasakan Anda dan saya. Inilah realita Kekristenan, kita dibenci. Yesus telah mengingatkannya kepada para murid.

Yohanes 15:18 (TB) “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.”

Jujur, ketika saya mengetahui kebenaran ini, saya sangat takut secara manusia. Saya takut meninggalkan kenyamanan saya. Saya takut kalau harus menyampaikan kebenaran Injil secara tegas dan jelas kepada orang-orang Kristen yang cinta kepada dunia dan berselimutkan agama bahkan pemuka agama. Dunia membenci Anda dan saya, jika Anda seorang yang memang berasal dari Kristus. Inilah inti dari Mazmur 2:1-3.

Pemazmur menunjukkan kepada kita, yang diurapi TUHAN, Dia yang berkuasa, menerima ancaman dari kejahatan atau kedurhakaan manusia. Inilah jalan salib yang Yesus tempuh. Untuk lebih jelasnya, saya telah membagikan artikel renungan ini menjadi dua poin dan setiap poin saya juga akan menjelaskan poin-poin  kecil.

  • Pertama, kita akan mengenal ciri dan kengerian dari pembenci kita.
  • Kedua, bagaimana pemahaman ini, justru membawa kita pada damai sejahtera.

Renungan Saat Teduh Harian Bacaan Alkitab Mazmur 2:1-3

1. Kebencian dunia

Yesus telah menjelaskan, ketika Anda dan saya ada di dalam Dia. Maka kita tidak lagi menjadi milik dunia. Maka suatu kesedihan besar, ketika orang-orang Kristen masih mengejar-ngejar perkenanan dunia dan segala hal yang ia tawarkan untuk dinikmati oleh dirinya.

Kesesatan dunia ia cintai, kebenciannya pada aturan Allah dan semua hal tentang Allah yang harus menjadi pusat kehidupan. Merupakan alasan yang sangat kuat dan logis baginya untuk membenci Kristus dan pengikutnya. 

Tanpa alsan, hanya kebencian yang ditanamkan sih jahat, manusia menjadi alat. Seolah-olah ia berhasil membinasakan umat TUHAN. Setiap strategi, ketidaktenangan, semua rancananya, semua hal yang ia pikirkan dan ingin kerjakan adalah kehancuran umat Kristus.

Benarlah setan seperti singa yang mengaum, ia siap menerkam, Yesus Kristus Sang pembuat kebaikan. Tidak ada sedikitpun alasan yang bisa membuat Yesus harus dihukum mati. Selain fitnah, begitu juga kita orang-orang percaya, kita adalah santapan empuk para singa.

Jika kita menolak untuk kembali ke kepada ketidakbenaran. Kita akan dihakimi dunia, semua kehidupan kita akan di bawa ke dalam penderitaan palsu yang hanya bisa membinasakan tubuh. Musuh Kristus, ya mereka adalah musuh Kristus.

Mereka adalah orang-orang cinta hawa nafsu, jika Anda seorang penulis dan pengkotbah yang setia pada Injil. Anda akan sangat dibenci orang-orang Kristen semacam ini, mereka akan berteriak, "jangan hakimi kami, Anda tidak ada hak untuk menghakimi kami. Berikan kami kata-kata indah, berikan kami hal-hal yang menyenangkan telinga. Kami tidak suka penderitaan, kami menyukai kesukaan dunia."

"Perjalanan salib bukanlah jalan kami, kami ingin jalan kebebasan dari kemiskinan, kami ingin selalu disenangkan dengan mujizat. Kami ingin menikmati semua hal dunia, jika Kristus bisa memberikan ini, kami akan mengikuti Dia dan menjadi pengikut bahkan penggemarnya." Inilah mereka yang bermupakat, mereka adalah tuhan atas dirinya sendir. Mereka adalah orang-orang yang layak dibinasakan.

Jikalau ini Anda dan saya, kiranya kita BERTOBAT, kiranya hati Anda tidak terpaut dan cinta pada dunia sama seperti orang-orang yang melawan Kristus. Melawan orang yang diurapi Allah, Dia disalibkan karena orang-orang semacam ini, mereka adalah orang baik di luar tetapi di dalamnya tulang kering yang akan binasa pada masanya.

Mereka adalah orang-orang yang membunuh para Rasul, mereka adalah penguasa dan tidak ada belaskasih dalam diri mereka. Selalu saja merekakan yang jahat dan kematian untuk anak-anak Allah. Kisah Para Rasul 4:7 (TB) "Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi."

Baiklah mata kita hanya tertuju kepada Yesus, baiklah kita mengerti iman seperti apa yang sedang kita jalani sekarang dan kita hidupi. Baiklah setiap hari keindahan Injil tertanam dalam pikiran dan hati dan kita bersukacita. Walaupun mengerti dan tahu benar, musuh mengepung, kuasa dosa ingin kita menyerah dan kuasa dunia dan kegelapan ingin menganiaya kita.

2. Kepuasan jiwa

Kita masuk pada Injil, bagaimana Mazmur ini, ketika kita tahu begitu mencekamnya kehidupan Kristen kita, begitu mengerikannya persoalan yang dihadapi. Kita dimusuhi dunia dan siap dibinasakan dunia. Tetapi Yesus kembali mengingatkan, Dia yang dibenci dunia memberikan satu pencerahan yang indah dan memuaskan untuk tetap diam di dalam Dia, berharap dan menikmati kasih-Nya saja.

Matius 10:28 (TB) "Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka."

Kepercayaan kepada Kristus merupakan sember dari pengharapan kita, kita dapat dengan mudah “memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita.” Kristuslah pengharapan Anda dan saya, tidak akan pernah ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, kasih yang sempurna dan adil.

Dia adalah api yang menghanguskan, Dia tidak akan pernah menyukai ketidakadilan dan Ia kapan saja bisa membinasakan para pemuka dan pembesar ini. Mazmur 33:16 (TB) "Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan."

Paulus menegaskan bagaimana Injil adalah kekuatan Allah, Injil yang menjadi sumber kekuatan dan pengharapan kita. Roma 8:38-39 (TB) “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik melaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Kasih Allah, hanyalah Dia yang menjadi harapan dan sumber kekuatan. Dialah sukacita kita dan yang menyelamatkan jiwa kita dan membawa kita pada kekekalan. Kerinduan jiwa yang memang untuk menikmati Allah, untuk bersekutu dengan Allah, puas dengan Allah dan memberitakan kemuliaan Allah bagi dunia yang membenci Allah.

Baiklah kehidupan kita, merenungkan Kristus dan selalu melihat betapa besarnya kasih karunia-Nya dan betapa layaklah Dia dimuliakan sampai selama-lamanya. Kematian dosa, membenci dosa dan mematikan nafsu daging. 

Baca Juga:

Inilah tujuan kita yaitu Yesus dan memberitakan Dia, sama seperti para Rasul yang telah memberitakan Dia menjalani jalan salib. Bersama Kristus sampai tetes darah penghabisan dan bertemu Yesus muka dengan muka, inilah pengharapan dan sukacita kita orang-orang percaya yang hidup di dalam Dia yang diurapi TUHAN. Roh Kudus menyertai dan beserta kita selamanya. 

PENUTUP

Ketika kehidupan di dalam Kristus kita telah belajar bahwa kita adalah musuh dunia. Kiranya melalui artikel Renungan Saat Teduh Harian Bacaan Alkitab Mazmur 2:1-3. Biarlah damai sejahtera Yesus Kristus menjadi bagian kita, damai yang melimpah-limpah oleh kuasa Roh Kudus mengalir di dalam hati kita, AMIN