Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Pagi Kristen Singkat; Bahan Saat Teduh Harian Berpusat Pada Injil


Kata pengantar oleh penulis

Pada renungan pagi kali ini, mari bersama-sama kita bertumbuh. Melalui setiap renungan yang saya tulis. Saya selalu berharap Anda bertumbuh, Anda semakin mengasihi Kristus, Anda semakin mengenal Dia dan melihat betapa Dia mengasihi Anda. 

Injil memberitakan kepada Anda dan saya, satu realita yang tidak dapat kita hindari, bahwa kita adalah orang-orang berdosa. Dan dosa adalah masalah serius kehidupan kita, dosa artinya Anda dan saya dan semua umat manusia. Telah memberontak terhadap Allah yang berkuasa, Dia yang pengasih dan adil. Kita lebih memilih untuk menjadikan segala sesuatu yang tidak berkehendak, tidak mampu berbuat apa-apa menjadi tuhan, untuk disembah.

Manusia tidak bisa hidup tanpa menyembah, jika ia tidak menyembah sesuatu yang ada di luar dirinya. Pada puncaknya seseorang akan menyembah dirinya sendiri. Dan ini adalah masalah besar yang tidak dapat manusia kendalikan. Yang adalah dosa itu sendiri. Anda dan saya tidak dapat menyelematkan diri, karena kita benar-benar tidak pernah menginginkan Allah yang kudus. Maka dari ketidakmampuan inilah, penjelasan dari Oswald Chambers akan menolong kita untuk dapat mengerti apa itu, iman yang sejati.

“Saya tidak dapat menyelamatkan dan menguduskan diri sendiri; saya tidak dapat membuat penebusan bagi dosa, saya tidak bisa menebus dunia, saya tidak dapat membuat benar apa yang salah, memurnikan apa yang tidak murni, atau menguduskan apa yang tidak kudus. Itu semua adalah karya kedaulatan Allah.”

“Apakah saya beriman kepada apa yang telah dikerjakan Yesus Kristus? Dia telah mengerjakan penebusan yang sempurna bagi dosa. Apakah saya dalam keterbiasaan terus-menerus menyadari makna penebusan bagi saya? Kebutuhan terbesar kita bukanlah untuk melakukan hal ini itu, tetapi untuk percaya hal-hal yang dilakukan Kristus bagi kita.” ~ Oswald Chambers

Hanya karya Yesus Kristuslah yang menyelamatkan Anda dan saya, hanya ketika Roh Kudus ada di dalam hati, hanya ketika Anda dan saya percaya kepada Dia yang telah disalibkan itu. kasih karunia yang Kristus kerjakan begitu sempurna, Injil menembus hati manusia, sehingga manusia yang dihidupkan kembali dapat percaya apa yang telah Kristus lakukan bagi dirinya, sangatlah berharga.

Maka dari itu, saya berdoa kiranya renungan pagi, kali ini memberikan kepada Anda, pengertian yang mendalam akan Injil. Anda semakin hari semakin haus akan kebenaran yang sejati di dalam Kristus melalui Injil-Nya. 

Renungan kali ini terdiri dari 5 renungan, maka dari itu. Anda dapat membacanya selama 5 hari depan. Selamat merenungakan dan kiranya Roh Kudus mencerahkan mata rohani Anda maupun saya yang menulis.

Renungan Pagi Kristen Singkat; Bahan Saat Teduh Harian Berpusat Pada Injil

1. Mengasihi TUHAN

Renungan hari pertama;

Amsal 1:7 (TB) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Pada realitanya Anda dan saya adalah orang berdosa yang takut pada Tuhan, bukan karena kita menghormati Tuhan, maupun mengasihi Dia. Kecenderungan kita, takut pada Tuhan, karena kita takut usaha kita gagal. Kita takut pada Tuhan karena kita takut tidak mendapatkan hal-hal yang dapat memuaskan kedagingan kita dan segala kecenderungan yang melawan Allah.

Takut tidak diberkati, takut masuk neraka dan semua hal yang dapat Tuhan lakukan atas diri kita, maka kita takut pada Tuhan. Ini adalah ketakutan yang menyesatkan dan Alkitab tidak sedang mengajari kita untuk takut pada Tuhan karena apa yang Tuhan bisa lakukan pada diri kita, baik Ia menghukum kita dan tidak memberkati kita.

Saudaraku, Anda dan saya harus sadar akan hal yang dasar ini setiap saat. Bahwa kita adalah ciptaan Allah, diciptkan untuk-Nya dan bagi Dia. Oleh karena itu, tanpa Allah, tanpa Dia yang berkuasa atas kehidupan Anda dan saya. betapa kita tidak ada makna, betapa menyedihkannya kehidupan kita dan betapa kita binasanya kita. 

Kekayaan dunia, semua hal yang adalah ciptaan tidak diciptakan untuk kepuasan kita, itu hanya gambaran dari kepuasan sejati di dalam Tuhan. Karena Dia telah merancang Anda dan saya demikian. Kita adalah penyembah, hidup untuk menyembah Dia dan mengagumi Dia. Namun karena dos akita mengagumi diri sendiri dan dunia di mana Anda dan saya berada saat ini.

Lalu kita melihat Tuhan sebagai pribadi yang menakutkan, karena Dia layak dihormati, kira takut bukan karena cinta. Kita takut padanya sebagai musuh-Nya, kita takut kepada-Nya karena kita tahu Dia adalah sosok yang berkuasa dan suka menuntut. Kita memiliki konsep Allah yang sejati dengan konsep yang cacat di pikiran dan perasaan kita. kita harus kembali kepada Allah yang sejati dan mengenal Dia untuk kita takuti dengan rasa takut yang benar. yaitu takut kepada Dia, karena Dia mengasihi kita dan kita membenci dosa-dosa kita.

Hanya ketika Anda dan saya mengerti bahwa salib adalah lambang dari dosa dan kemuliaan Allah, maka kita akan takut pada Tuhan, dengan cara yang benar. Yaitu rasa takut karena kita cinta pada Dia yang lebih dulu cinta pada kita yang berdosa dan layak untuk binasa.

Yesus Kristus yang adalah Allah menjadi manusia, Ia merelakan diri-Nya menerima semua hukuman dosa-dosa kita, di atas kayu salib. Ia memberikan diri-Nya untuk benar-benar menjadi manusia yang paling berdosa. Maka Anda dan saya oleh kekayaan rahma Allah menerima Roh Kudus, dibukakan oleh Allah satu kebenaran yang mutlak, yaitu Injil  yang menyelamatkan.

Hanya ketika Injil menjadi satu-satunya berita yang paling istimewa dalam kehidupan, baik itu pikiran dan hati kita terarah kepada Injil Yesus Kristus, pada saat itulah kita menjadi orang yang takut akan Tuhan, dengan rasa takut yang benar.

Baca Juga: Pengertian Kasih Agape

Kehidupan yang bodoh adalah dia yang mengabaikan Injil, ia yang mengaku percaya namun tidak pernah benar-benar hidup dipengaruhi oleh Injil Yesus Kristus. Saya hanya berdoa untuk orang-orang yang seperti ini, kiranya ia bertobat dan dapat melihat betapa besar dan indahnya Injil Yesus Kristus.

Injil menjadikan orang-orang yang mati secara rohani, bangkit secara rohani. Orang yang bebal dan memberontak kini dengan rendah hati mau diajar dan tunduk kepada Kristus dan selalu mencari wajah kemuliaan Kristus dan merenungkan salib Yesus Kristus. 

Hanya salib satu-satunya harapan yang sejati, harapan di tengah dunia yang kacau penuh dosa. Maka melalui salib semua dosa diampuni, kita dibawa untuk semakin membenci dosa dan tidak lagi mengasihi dosa.

Hanya ketika Yesus menjadi nyata dan Injil menjadi indah di mata rohani kita, maka dosa menjadi begitu menjijikkan dan kebodohan untuk mengabaikan Injil kita buang. Maka dari itu ada panggilan untuk menyerahkan seluruh hati dan pikiran kepada Injil, hanya Injil yang layak menerima semua fokus kita, perhatian kita dan kehidupan kita, karena Injil kekakuatan Allah yang meyelamatkan.

Menjadikan kita pribadi-pribadi yang mengasihi Allah dan kebenaran-Nya, menjadikan kita kekasih yang Allah yang menikmati kemuliaan dan keindahan yang sejati. di mana jiwa kita ditawan oleh-Nya. Takut akan Allah, adalah takut jika kemuliaan Allah hilang dari diri akibat dosa yang selalu menggoda. Maka berdoalah untuk kekudusan diri, kesucian dan teruslah berjuang mematikan dosa.

Tuhan, tolong aku untuk terus menjadi manusia yang takut kepada-Mu, dengan penuh cinta kasih dan aku semakin membenci dosa-dosa di dalam diriku. Amin.


2. Memelihara perintah Tuhan

Renungan hari kedua

Amsal 3:1 (TB) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, biarlah hatimu memelihara perintahku.

Hanya ketika Roh Kudus telah ada di dalam hati, hanya ketika seseorang telah dilahirkan kembali. Hanya ketika cahaya Injil begitu terang di dalam hati dan pikiran. Maka pada saat itulah kasih karunia melimpah-limpah di dalam kehidupan Anda dan saya. Dan kita membagikan, keindahan Tuhan bagi sesama yang haus akan Air kehidupan.

Seseorang berdosa bukan karena ia berbuat kesalahan, tetapi ia adalah orang berdosa makai a berbuat banyak kesalahan. Karena pada dasarnya apa yang secara alami ada di dalam diri Anda dan saya, baik hati dan pikiran kita, selalu bertentangan dengan natur Allah yang berkuasa. Kita diciptakan untuk menyembah Allah yang sejati, namun karena dosa kita menyembah ciptaan, penyembahan selalu diawali dengan cinta dan kekaguman.

Bukankah kita segitu sering kagum pada diri sendiri, apa yang kita miliki dan segala hal selain Allah, yang Anda dan saya kegumi. Maka itulah penyembahan. Saudaraku, marilah kita kembali ke dalam pengajaran yang benar, pengajaran Injil yang sejati, Yesus yang telah disalibkan, Dia yang memberikan diri-Nya, sebagai wujud dari kasih Allah dan keadilan Allah.

Perintah Tuhan adalah kemenangan bagi jiwa yang ada di dalam Kristus, perintah Tuhan merupakan kasih Tuhan, karena tanpa perintah yang mengarahkan Anda dan saya. Maka natur yang berdosa, begitu gampang membawa kita ke dalam lembah dosa yang mengecewakan Roh Kudus, menudakan Allah dan merusak kemuliaan Allah di dalam hati dan pikiran kita, kita tidak dapat menikmati kemuliaan Allah.

Perintah Tuhan baik bagi kehidupan baru, indah bagi kehidupan yang menikmati kebersamaan dengan Kristus yang mulia. Perintah Tuhan di dalam hati, berarti hati yang telah diikat dengan cinta kasih sejati, oleh Dia yang telah disalibkan itu, hati yang telah terpikat oleh-Nya, baiklah terus terpikat oleh Dia saja terus menerus. 

Segala jalan yang ditempuh, bersama Tuhan yang mengasihi. Kita dapat dengan rela di dalam Kristus memberikan hati untuk menyimpah firman Tuhan, segala perintah Dia dan melaksanakan visi Kristus. kehidupan yang bersuka dalam perintah Tuhan, adalah kehidupan yang telah mengenal Dia dan terus berjuang dalam daging yang fana dan menyesatkan untuk semakin mengenal Dia saja. 

Bapa yang baik, kelimpahan kasih-Mu saja yang aku inginkan. Mampukan aku, untuk dapat memegang perintah-Mu dan merasakan bagaimana kehidupanku hanya untuk menyenangkan-Mu. dan aku bersukacita di dalam kasih-Mu selama-lamanya. Amin.


3. Mengharapkan Tuhan

Yesaya 8:7 (TB) Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembuyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia.

Biarlah setiap hati ditawan oleh kasih karunia, biarlah pikiran terus memikirkan betapa besarnya kasih karunia yang dilimpahkan di dalam Kristus. Dia yang remuk karena dosa-dosa yang seketika ada di dalam diri-Nya. Daging yang kudus dan taat kapada Bapa, menjadi sangat menjijikkan karena dosa, sehingga di dalam kegelapan yang pekat. Yesus merasakan apa itu kehilangan kemuliaan Allah, dan Ia berteriak, “Allah mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Ini adalah awal baru, kegenapan dari Injil yang disampaikan para Nabi. Sumber kehidupan, berkat bagi segala bangsa, yang Allah janjikan kepada Abraham. Kerajaan kekal yang berasal dari Tunas Daud. Saudaraku, hanya ketika Injil mengubahkan hati, hanya ketika kasih karunia melingkupi pikiran dan perasaan. Maka semua harapan terlihat jelas di dalam Kristus.

Didikan Allah mungkin akan sangat menyakitkan, akan membuat Anda dan saya meratap. Tetapi untuk melepaskan Anda dan saya dari berhala yang ada di kedalaman diri, berhala dosa yang sulit terdeteksi, maka Allah harus menghancurkan kita, agar kita dapat mengerti betapa berdosanya kedalaman diri.

Hanya ketika kekudusan dan keindahan Kritus. Terpampang nyata di hadapan mata rohani, maka kita dapat terus berharap dan percaya kepada Dia yang telah disalibkan. Sauaraku, Allah mungkin tidak terlihat, saya berkali-kali merasakan kegelapan ketidakhadiran Allah, seakan Dia tidak mengasihi saya.

Terkadang Allah harus membiarkan Anda dan saya terluka parah, dan meninggalkan kita untuk merasakan kesendirian yang sangat sepi, kita dibuang oleh-Nya. Untuk melepaskan kita dari berhala dan akhirnya kita berharap hanya kepada Dia. Bersujud menyembah dan meminta pertolongan Dia, untuk dikuduskan oleh Dia dan merasakan bagaimana kebenaran dimasukkan ke dalam diri dan kita dengan penuh kepercayaan diri berada di hadapan Allah, dan memanggil Dia Bapa.

Kasih karunia begitu besar, kasih ini mendidik, kasih ini mengubahkan, kasih ini menyadarkan akan bahaya dari dosa. Kasih yang begitu besar dari Allah yang besar, Dia yang telah menciptakan langit dan bumi. Kasih yang memberikan diri-Nya seagai pengharapan sejati. akan kebebasan untuk terus menyembah Dia dan keluar dari dosa yang mengikat.

Marilah kita melihat terus kepada Kristus yang disalibkan itu, Dia yang telah mencurahkan darah-Nya, disalibkan dan merasakan bagaimana dosa merusak kehidupan. Bersama-sama dalam kehidupan yang sekarang, kita bergumul untuk dapat terus menikmati Dia dan melihat bagaimana Dia memberikan pengharapan yang sejati dan tidak sama seperti yang dunia tawarkan.

Berikan aku kekuatan untuk terus berharap, walau dalam kegelapan yang pekat, biarlah aku tetap percaya. Bahwa Tuhan adalah setia, mampukan aku, aku lemah dan tidak berdaya, tetapi Tuhan berkuasa untuk mengubahkan aku sesuai dengan kebenaran-Nya. Untuk hidup bagi visi-Nya dan melakuan rancangan-Nya. Mampukan aku terus berharap sesuai kasih dan visi-Mu Tuhan. Amin.


4. Keyakinan yang kokoh

Renungan hari keempat 

1 Tesalonika 1:5 (TB) Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.

Roh Kudus di dalam diri, akan selalu menguatkan berita Injil sehingga semakin hari akan semakin nyata kuasa Injil mengubahkan watak. Injil yang telah menjadi gaya hidup, Kristus menjadi pusat dari kehidupan. 

Allah saja yang dimuliakan, kasih Allah saja yang diberitakan, murka Allah secara jujur diberitakan. Sehingga Anda dan saya, orang-orang terdekat kita memahami Allah secara benar dan mereka juga diubahkan oleh Injil.

Baiklah Anda dan saya, sebagai orang percaya, dengan keyakinan, ketekunan dan tanpa kepuasan. Untuk terus meminta Tuhan memberikan kuasa dan keberanian. Untuk selalu memberitakan Injil, apa pun pekerjaan kita. karena kita dipanggil untuk hidup bagi sesama, menjadi pancaran Injil bagi orang-orang yang menginginkan Allah yang sejati dan abadi.

Baca Juga: Renungan Kristen untuk 10 haru, bahan saat teduh

Injil adalah kekuatan yang supranatural, berasal dari Allah yang adalah Roh, Ia yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Mengerti hati dan pikiran manusia. Hanya Injil yang berasal dari Allah yang benar, maka Injil berkuasa untuk mengubahkan. 

Injil adalah berita yang menyerukan pertobatan, tanpa pertobatan, maka kasih karunia tidak akan dirasakan. Karena seseorang yang tidak pertobat, dari dosa, dari kehidupan aku tahun atas diriku. Ia tidak akan pernah menginginkan kasih karunia, karena ia menganggap dirinya adalah untuk dirinya sendiri. ini adalah akar dosa dan dosa yang seperti ini adalah ciri manusia baik Anda dan saya. kita harus bertobat!

Buah dari Injil, merupakan buah yang memuaskan, baik itu diri dan Allah sendiri. ketika Injil yang penuh kuasa berasal dari Allah yang berkuasa masuk ke dalam diri seseorang. Maka bauh kasih sukacita dan damai sejahtera yang bertujuan untuk menjadi berkat bagi sesama. Akan segera terlaksana, secara perlahan, semakin bertumbuh ke arah Kristus.

Pada akhirnya, keyakinan yang kokoh yang berasal dari Allah yang sejati, memberikan hasil yang baik. sukacita seorang murid sejati adalah ketika ia melihat orang-orang di dalam Kristus terus bertumbuh kepada Kristus, mengenal Dia dan memberikan diri untuk memberitakan Kristus.

Tuhan, jadikan aku seorang murid yang yakin, untuk terus mengabarkan Injil yang adalah kebenaran-Mu. Berikan aku sukacita di dalam-Mu dan bonus ketika melihat orang-orang seiman bertumbuh semakin cinta pada-Mu dan bersedia untuk melayani demi kemajuan berita Injil Yesus Kristus. Amin.


5. Kelimpahan sejati

Renungan hari kelima

2 Korintus 8:4 (TB) Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.

Kelimpahan sejati yang dimiliki orang Kristen adalah kerelaan untuk kehilangan apa yang ia anggap berharga dahulu dan ketika melihat, merasakan dan mengagumi betapa Injil lebih berharga dari apa pun. Maka ia menemukan kehidupannya melimpah dalam kasih karunia. Kalau pun secara materi ia melimpah, ia ada dalam kelimpahan materi dengan cara pandang yang benar. di dalam kasih karunia kelimpahan materi adalah milik Allah, di mana itu dipergunakan untuk pelayanan kemajuan Injil.

Jangan pernah biarkan uang Anda digunakan hanya untuk kepuasan orang-orang yang mengaku hamba Tuhan. Jangan biarkan Anda mau dibohong bahwa ketika Anda memberi, maka akan Allah ganti dengan harta yang lebih banyak lagi. Itu kotbah yang sangat tidak berguna, merusak Injil yang sejati dan lebih baik orang-orang yang berkotbah dengan demikian salahnya, dihajar oleh Allah dan kiranya mereka bertobat dan mencari kebenaran yang sejati dari Injil yang sejati.

Kelimpahan sejati, bermula dari hati yang telah disentuh oleh Injil Yesus Kristus, ketika Anda dan saya menyadari betapa berdosanya diri kita dan yang layak kita terima hanyalah kebinasaan kekal. pada saat inilah kita akan berjuang untuk terus hidup bagi kemuliaan Allah di dalam kasih karunia. Kita tahu bahwa hidup kita bukan lagi milik kita, kita sadar apa pun yang kita miliki berguna untuk pelayanan. Hanya ketika Injil benar-benar mengubah pola pikiran dan perasaan. 

Mendapatkan cara pandang yang baru akan kehidupan, bertobat dan semakin membeci keegoisan diri, dan kehidupan yang tidak peduli pada sesama. Kita akan semakin hari semakin jelas melihat bagaimana Kristus, mengasihi kita yang berdosa dan kita dimampukan untuk mengasihi orang-orang berdosa yang sama dengan kita, Injil membawa kita pada kemuliaan yang dari dalam keluar. 

Sehingga kita mampu berbagi, kita dapat melihat kebutuhan akan Injil adalah kebutuhan yang mendesak. Dunia membutuhkan Injil, dunia harus menjadi milik Injil, jiwa-jiwa harus selamat dan hanya ketika mereka menjadi milik Yesus dan merera memiliki Yesus makan mereka diselamatkan. 

Baca Juga:

Baiklah hidup kita melimpah degan kemurahan hati, melihat betapa pelayanan membutuhkan kita dan uang kita, tetapi pastikan bahwa uang kita benar-benar bagi kemajuan berita Injil, Injil sejati yang adalah pusat hidup kita.

Tuhan yang berkuasa, Kristus yang telah menebusku. Mampukan aku untuk terus melihat dan sadar, bahwa apa yang aku miliki saat ini adalah milik-Mu dan hidupku milik-Mu dan mampukan aku untuk dapat masuk ke dalam rancangan-Mu yang besar itu. Amin.

Posting Komentar untuk "Renungan Pagi Kristen Singkat; Bahan Saat Teduh Harian Berpusat Pada Injil"