Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Harian Wanita Untuk 5 Hari Berdasarkan Mazmur

Renungan Harian Wanita 2022 Untuk 5 Hari Berdasarkan Mazmur

Selamat pagi bisa juga selamat malam, kapanpun Anda membaca renungan ini, jika Anda yang membaca renungan untuk wanuta ini pada pagi hari. Dan selamat menikmati Injil jam berapa saja Anda yang membaca renungan untuk 5 hari. Jadi setiap hari Anda bisa membaca 1 renungan yang ada di artikel ini. 

Jika Ingin Melanjutkan membaca setiap renungan singkat dan berpusat pada Injil, Anda dan terus berkunjung ke blog ini dan dapatkan uptade renungan-renungan yang berpusat pada Injil. Atau renungan yang selalu memiliki hubungan erat dengan Injil

Saya tuliskan renungan ini dari jauh-jauh hari sehingga Anda dapat menikmatinya secepat mungkin, semua renungan saat teduh untuk pagi Kristen dalam artikel kali ini, saya tulis berdasarkan  Kitab Mazmur 11-13. Saya harap semua renungan yang saya tulis memberkati Anda. membukan hati Anda untuk bertobat dan melihat kebesaran kasih karunia yang ada di dalam Tuhan kita Yesus Kristus.

Renungan Harian Wanita Untuk 5 Hari Berdasarkan Mazmur

Tuhan yang menguji dan mengamati

Renungan hari ke 1

Mazmur 11:4-5 (TB) "TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, tahta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia. Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan."

Baiklah Anda dan saya melalui kitab Mazmur mengenal dengan jelas sifat-sifat Allah. Ia adalah Pribadi yang kudus dan mulia, Ia penuh kasih dan panjang sabar. Pada dasarnya apa yang ada di dalam diri Anda saat ini. Setiap sifat yang kita miliki adalah bentuk dari ketidaksempurnaan sifat Allah namun Ia sempurna. Kesempurnaan sifat itu, dapat dilihat hanya dengan memandang kepada Dia yang menciptakan dunia beserta isinya.

Ia yang telah menjadi manusia, mati di kayu salib untuk membebaskan Anda dan saya dari kutuk dosa. Kita yang seharusnya binasa, kini memperoleh kemenangan dalam pengharapan yang sejati di dalam Kristus Yesus yang telah menumpahkan darah-Nya yang kudus dan mulia. Puji Tuhan kebangkitan-Nya, naik-Nya Ia ke sorga, memberitakan kepada kita kesempurnaan dari Injil Yesus Kristus. 

Ia memiliki semua sifat yang seimbang dan sempurna. Ia adalah Pribadi yang seharusnya menjadi arah pandangan kita, di mana kita dapat kagum dan bersukacita karena mengenal Allah yang benar. Ketika Anda melihat seseorang yang susah di atur, secata brutal melakukan apapun yang ia inginkan. Bukankah ini gambaran dari sifat Allah yang tidak dapat diatur oleh manusia berdosa. 

Tidak usah kita melihat orang lain, saya sih penulis renungan ini, seringkali mendapati diri saya tidak mau diatur lebih suka seenak saya sendiri. Berbeda dengan Allah yang tidak bisa diatur, Allah dipenuhi hikmat, Ia tidak bisa diatur karena Ialah yang harus mengatur, semua aturan-Nya merupakan pusat dari segala kebaikan bagi kehidupan Anda untuk kemuliaan nama-Nya.

Jika kekerasan Allah karena kekudusan-Nya, maka kekerasan manusia karena kebodohan dan kesesatann dan kematiannya di dalam dosa. Kiranya kita menyadari hal ini secara jelas sehingga kita dapat merenungkan Injil lebih lagi dan lagi. Allah Kudus, sedangkan manusia tidak kudus, Ia mulia sedangkan manusia tidak mulia. Hal ini merupakan keterpisahan yang sangat  jelas antara manusia dan Allah.

Keterpisahan inilah, karena kerelaan kehendak-Nya, menunjukkan satu Kebenaran yang dari sorga. Dia adalah Yesus Kristus, Ia adalah Sang Kebenaran yang telah diuji dipadang gurun. Ia di Uji ketika di Taman Getsemani. Ia yang menderita kesakita, bukan karena Ia terkutuk, namun karena kutuk Anda dan sayalah yang Ia tanggung, karena kebesaran dosa-dosa Anda dan saya.

Tumpahan darah Anak domba yang kudus, menguduskan Anda dan saya. Sehingga kita dapat dengan leluasa sekaran melawan kefasikan diri kita sendiri, kita berkuasa atas diri yang telah mati atas dosa dan kini menjadi hamba Allah. Kita dapat berkata dengan penuh kebebasan dan tanpa kecemasan, “PADA TUHAN AKU BERLINDUNG.”  

Biarlah setiap kemuliaan dan pengenalan Anda semakin dalam akan Allah. Biarlah Allah masuk ke dalam sudut-sudut hati kita dan Ia mendapati bahwa Anda dan saya mengasihi Kristus. Jika tidak biaklah Allah membukakan hal ini secara nyata. Baca Juga: Saat teduh hari ini

Semua kekerasan hati kefasikan Anda dan saya, kita tinggalkan dan berjalan terus di dalam kebenaran Kristus dan terarah hanya kepada-Nya saja. Sehingga kita bertobat dan berlalik kepada Kristus dan kehidupan kita untuk menyembah Kristus saja. Roh Kudus memampukan, AMIN.


Keadilan yang membawa kita memandang wajah kemuliaan-Nya

Renungan hari ke 2

Mazmur 11:6-7 (TB) "Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan berelang; angin yang menghanguskan, itulah isi piala mereka. Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan memandang wajah-Nya."

Celakalah, celakah Anda dan saya yang adalah orang fasik yang begitu suka menyimpan kebusukkan di dalam hati. Api-api yang menghanguskan dari Allah menimpa setiap kita, kita adalah orang-orang binasa. Di manakah dapat ditemukan orang yang tulus. Jelas tidak ada ketulusan dalam diri manusia. Semuanya keserakahan dan kesemberonaan dan yang berakar dari dosa yang adalah natur Anda dan saya, semua manusia.

Allah membenci kefasikan, kefasikan adalah buah dosa. Kesombongan dan kengerian dari pemberontakan terhadap yang Mahakuasa ada dalam diri orang-orang seperti ini. Ini adalah gambaran nyata dari manusia yang telah Daud tulis. 

Saya tidak akan membawa Anda untuk melihat dari Anda dalam segala kehidupan moralitas dan agamawi Anda sehingga Anda merasa Anda adalah orang yang tulus hati. Tidak, Anda dan saya adalah orang fasik yang Daud maksudkan, orang binasa, orang yang akan menerima murka keadilan Allah yang menyala-nyala.

Kitalah telah belajar dari renungan yang sebelumnya, bahwa Allah itu  Maha Kudus, sedang Anda dan saya adalah manusia yang tidak kudus. Hal ini memberikan kepada kita satu esensi dari kehidupan kita yang sesungguhnya. Betapa jauh keterpisahan manusia dari Allah.

Allah itu Maha adil sedangkan tidak didapati sedikitpun keadilan dalam diri manusia. Selalu ada kecacatan sifat dan ini merupakan buah dari dosa. Selalu saja berujung pada kefasikan dan kebinasaan saja. 

Allah yang adil mengasihi keadilan, Allah yang pengasih memberikan kemuliaan wajah-Nya kepada manusia yang tulus hati. Dimanakah kita akan mendapatkan yang seperti ini, baik itu ketulusan dan keadilan. Namun puji Tuhan, semua ini mengarahkan kita pada Sang Injil ketika Yesus Kristus menjadi manusia, Ia yang telah merelakan diri-Nya  menjadi hamba yang sejati.

“Inilah Anak-Ku yang Aku kasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Perkenanan Allah kepada Yesus, merupakan pemuasan sifatnya yang adil dan berlelas kasih. Hanya Yesus satu-satu-Nya yang adil, manusia sempurna tanpa cacat dan dosa, tidak didapati sedikitpun kesalahan yang ada di dalam diri Yesus.

Ia penuh kasih, Ia adalah definisi nyata dari ketulusan yang dapat melihat kemuliaan wajah Allah. Kasih Allah ada di dalam Dia. Tapi kita akan belajar bukan hanya tentang bagaimana ikatan kasih antara Allah Bapa dan Yesus Kristus terjalin.

Kita haruslah mengerti, bahwa semua api, semua belerang yang Allah hujani kepada orang-orang fasik. Semua itu dihujani kepada Yesus. sehingga seolah-olah Yesuslah yang melakukan kefasikan, melakukan semua hal yang jahat dan kebusukan. Sehingga Ia harus menerima murka Allah. Padahal semua hukuman dosa kitalah yang ditanggung-Nya.

Saudaraku, inilah Injil. Kabar baiknya ketika kita melihat Alkitab, kita tidak ada sedikitpun haraparan. Seperti yang jiwa kita rindukan, namun ketika kita memandang kepada Yesus, kehidupan-Nya , kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya. Harapan yang cerah bagaikan sinar matahari terlihat, kehidupan yang ada di dalam kefanaan kini berubah menjadi kekekalan yang sejati. 

Percayalah kepada Yesus, baiklah Anda dan saya mati atas dosa-dosa kita, baiklah kita bertobat dan kembali kepada Yesus dan merindukan dan menginginkan Dia saja dalam setiap langkah kehidupan kita. baiklah hanya Yesuslah yang menguasai hati dan pikiran kita, sehingga kekudusan Yesus benar-benar ada di dalam diri kita dan kita hidup menerima kemuliaan wajah Allah sebagai orang-orang yang tulus hati karena ketulusan hati Yesus manjadi kepunyaan kita, Roh Kudus memampukan kita semua. AMIN

Habislah kecurangan dan kecongkakan

Renungan hari ke 3

Mazmur 12: 4-5 (TB) "Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar,  dari mereka yang berkata: “dengan lidah kami, kami menang! Bibir kami menyokong kami siapakah tuan atas kami?”

Murka Tuhan atas dosa sangatlah jelas dan nyata, Ia tidak akan selamanya berdiam diri. Ia melakukan segala sesuatu berdasarkan pertimbangan yang hebat oleh karena sifat-sifat-Nya yang sempurna. Daud sangat-sangat mengenal Allah yang Ia sembah, Daud tahu ke mana Ia akan berlari dan mengadu ketika ia melihat dosa dan segala realita kejahatan menguasai dunia. Saya tidak sedang membawa Anda untuk meneladani Daud. 

Saya membawa Anda untuk melihat, sama seperti Daud melihat Allah. Sehingga Anda memikirkan kembali bahwa semua ini bukan tentang Daud tetapi tentang Allah yang harus menjadi pusat perhatian. Jadi yang terpenting sekarang Anda haruslah mengenal siapa diri Anda, siapa Allah yang harus Anda kenal.

Daud bersedih dan berseru kepada Allah, karena buah dosa sangatlah nyata, dusta, bibir manis hati yang bercabang, pengandalan diri sendiri dan menjadi Tuhan atas diri sendiri. Semua kenyataan ini, merupakan pemberitahuan tentang siapa Anda dan saya. 

Kita hanyalah pendosa seperti yang Daud tuliskan, tidak ada yang benar seorangpun tidak. Kita adalah manusia angguh yang lebih suka menjadi tuhan atas diri kita sendiri. Saya tidak tahu berapa kali saya berkata sombong, saya berkata seolah saya yang terbaik dan yang lain tidak.

Saya berseru dalam hati saya, bahwa segala sesuatunya tentang saya dan saya bisa dan denga bibir yang congkak, “siapakah yang dapat menjadi tuan saya? Bukankah diri sayalah tuan atas diri saya. Bukankah saya yang paling bisa dan hebat?” Saudaraku kiranya kita bertobat, marilah kita memandang kepada Kristus yang tidak mempertahankan ke-Allan-Nya. Tetapi yang memberikan diri-Nya sebagai hamba bahkan hamba yang mati yang sama seperti para penjahat.

Tidak ada hal yang dapat kita pertahankan, jika keadilan Allah dan murka-Nya ditimpakan kepada kita, begitu mengerikan-Nya Sang Kuasa. Kiranya aliran kasih Kristus membawa Anda dan saya pada kehidupan yang menyadari setiap hal yang membuat kita sombong, dan kita menjadtuhkan diri di hadapan salib Kristus dan melihat setiap pancara kasih itu dan bersukacita karenanya. 

Untuk menutup renungan hari ke 3 saya mengutip quote John Piper, “Mereka yang akan selamanya mengalami kasih Tuhan sebagai kasih Tuhan adalah orang-orang yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan berarti bahwa Tuhan, dalam pikiran dan hati Anda, begitu kuat dan begitu suci dan begitu mengagumkan sehingga Anda tidak berani melarikan diri diri-Nya, tetapi hanya berlalut kepada-Nya.”

Kiranya Allah Roh Kudus terus membawa Anda dan saya berlalu dan memandang hanya kepada TUHAN saja. AMIN


Kefasikan dan kebusukan diantara manusia

Renungan hari ke 4

Mazmur 12: 9 (TB) "Orang-orang fasik berjalan kemana-mana, sementara kebusukan muncul diantara anak-anak manusia."

Kebusukkan jenis ini, begitu sulit untuk tercium, ia tersimpan dengan rapi di kedalam hati setiap manusia. Ia tidak akan menampakan, jika tidak ada yang mengganggunya. Baiklah Injil yang akan membukakan semua kebususkan diri sendiri yang memilikinya, ketika ia melihat semua ini dengan jelas ia jijik dan membencinya dan membuanganya dan dikuduskan oleh darah Yesus yang tercurah di atas kayu salib.

Ketika Kristus disalibkan disanalah semua kefasikan kita, ditimpakan kepada-Nya yang ludus dan mulia. Kita yang adalah orang-orang busuk diantara manusia. Kita adalah orang-orang fasik yang berjalan kemana-mana. Kita yang pada dasarnya pendosa yang ditindas oleh dosa, kita yang pasti akan binasa.

Baiklah kita melihat keselamatan yang dari Allah, keselamatan kekal ketika Anda dan saya telah menjadi milik Kristus. Salib Kristus merupakan wujud dari janji Allah yang teruji seperti perak, Dia menepatinya. Ketika keturunan Abraham, akan menjadi berkat bagi segala bangsa, Yesus yang termasuk keturunan Abraham adalah berkat sejati dari sorga yang telah membebaskan umat Allah dari perbudakan dosa.

Bersyukurlah, bersyukurlah saudaraku, tidak ada alasan untuk Anda dan saya tidak melihat dan memuji kemuliaan Allah di dalam Kristus. Jika Anda dan saya telah mengerti indentitas kita, kita akan kagum sekagum-kagum-Nya. Jika kita, baiklah haus akan keselamatan dari Allah, keselamatan yang membebaskan kita dari kesengsaraan bahkan kematian karena dosa-dosa yang lahir dari dalam diri yang bernatur berdosa.

Dari zaman ke zaman, setiap Angkatan manusia, dari zama sih jahat Kain, sampai  dimana saya menulis renungan ini. Tetaplah Angkatan yang jahat, Angkatan yang membenci Tuhan dan melawan Tuhan. Biarlah perlindungan kita berasal dari Allah. Hati kita  terpaut dengan-Nya dan kita selalu mencari Dia saja.

Dosa berteriak memanggil kita, nafsu memberikan keindahan. Daging ingin selalu dipuaskan.  Oooo Allah tolong kami, baiklah kamu bersandar kepada-Mu untuk melawan kefasikan kami, kebusukan kami dengan darah dan kuasa-Mu, iman kami bertumbuh untuk selalu terarah kepada-Mu. 

Kemenangan Kristus merupakan kemenangan Anda dan saya, baiklah kita menang dan menginjak-indak kepala dosa dan memuliakan Allah yang kuasa, segala janji manis-Nya Ia tetapi, segala kemuliaan-Nya kita nikmati. AMIN


Kasih setia-Nya yang kita percayai

Renungan hari ke 5

Mazmur 13: 6 (TB) "Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau bernyayi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku."

Keselamatan di dalam Yesus, merupakan keselamatan yang menyatakan bahwa diri Anda bukan lagi milik Anda sendiri, tetapi milik Kristus dan Kristus milik berharga Anda. Ini adalah kebenaran Alkitab, yang tidak dimiliki oleh kebenaran palsu yang ada di dalam dunia. Yesus lebih dulu, memberikan cinta-Nya kepada para pendosa, pendosa itu adalah Anda dan saya. 

Pada ayat-ayat sebelumnya, jika Anda membaca Mazmur 13, Anda akan mendapati seruan dan permohonan Daud kepada Allah. Ini merupakan permohanan penuh keyakinan karena Ia mengerti bahwa diri-Nya adalah milik Allah dan Allah miliknya. Di mana ia harus taat kepada Allah dan kagum kepada-Nya dan memuji kasih setiap Allah.

Kebenaran yang sungguh indah dan tidak terelakan, ketika kita percaya kepada Kristus kita telah menjadi milik Yesus. Kita dibebaskan dari perbudakan, kita tidak lagi menjadi budak dosa dan kita menjadi hamba Kristus. Meninggalkan ke-akuan dan berlari kepada Allah, melihat setiap keindahan itu dan memohon belaskasihan-Nya.

Saudaraku musuh Anda dan saya adalah dosa, kefasikan kita sendiri. ini merupakan musuh yang tidak pernah bergurau, ia benar-benar membinasakan jiwa. Ia tidak akan memberikan ampun, ia menipu dan memperdaya. Ia menjauhkan kita dari Allah, ia mendesak kita untuk mempercayai diri. Setiap saat dosa mencari celah agar ia dapat bersorak, “Aku telah mengalahkan dia."

Permohonan pertobatan, untuk kemenangan melawan dosa, kiranya kita melakukannya dan memberikan diri kita setiap hari kebenaran Injil. Firman Tuhan bagi jiwa, menyegarkan jiwa dan memberikan jiwa, kita kesegaran dan kehidupan yang berasal dari Allah kita.

Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi kau sembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari, berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?

Baca Juga: 

Permohonan sejati kepada Allah, yaitu permohonan ampun, untuk tidak ditinggalkan Allah. Kita dikuduskan darah Yesus untuk menang atas dosa dan mengalahkan dosa setiap saat. Biarlah kasih karunia melimpah atas kita, memandang selalu kepada Allah pencipta langit dan bumi dan hidup untuk mengabarkan Injil sampai selama-lamanya. Roh Kudus memampukan kita semua, terimakasih saudaraku telah membaca Renungan Kristen Terbaru. TUHAN YESUS MEMBERKATI. AMIN