Kesadaran Terhadap Dosa

Bukan hanya sadar bahwa Anda telah melakukan hal yang jahat, ini merupakan kesadaran bahwa isi hati Anda sepenuhnya jahat. Setiap keinginan Anda mambawa Anda pada kejahatan dan keinginan untuk selalu jauh dari Tuhan. Karena kita adalah keturunan yang telah dihidupi dalam dosa, penindas kebenaran dan menyangkal bahwa kita membutuhkan Tuhan.

Nabi Yeremia dengan sangat baik mendefinisikan isi hati manusia melalui tulisannya “"Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?" Yeremia 17:9 selanjutnya Yesus memberitahukan kepada kita bahwa dari hatilah muncul segala tindakan yang jahat “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.” Matius 15:9

Setelah kita melihat fakta Alkitab tentang siapa kita sebagai manusia berdosa dan melihat akar dari segala dosa yaitu ada di dalam hati pikiran kita sendiri. Pada akhirnya semua ini belum cukup untuk menyadarkan kita pada realitas dosa, karena sangat muda bagi kita untuk lupa bahwa kita orang berdosa.

Jika Anda seorang yang agamis, Anda gampang menutup dosa Anda dengan ritual agama Anda. Anda merasa bahwa Anda telah menebus dosa Anda. Sehingga begitu gampang Anda menutup fakta keberdosaan dan memandang diri sendiri benar di hadapan Allah. Saudaraku kesadaran terhadap dosa haruslah menjadi hal utama sebelum kita melangkah pada pertobatan sejati.

Hanya melalui terang Tuhanlah kita dapat benar-benar melihat dosa di dalam diri kita, pertama-tama kita perlu kenal diri kita sendiri sebagai orang berdosa. Dan pengenalan akan diri sendiri ini terjadi karena hati kita diterangi sehingga melihat realitas dosa di dalam hati dan pikiran kita yang jahat. 

Selanjutnya kita perlu berdoa untuk meminta terang itu, agar kita dapat sadar bahwa kita Adalah seorang pendosa yang binasa. Kesadaran inilah yang membawa kita pada Langkah-langkah selanjutnya sebagai soerang murid Kristus yang terus belajar untuk bertumbuh semakin serupa dengan Yesus. Bahwa hal yang paling penting dalam kehidupan Kekristenan kita adalah pertobatan sejati. 

Berbagi :