Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Renungan Singkat Firman Tuhan; Bahan Saat Teduh Pagi Hari

Kumpulan Renungan Singkat Firman Tuhan; Bahan Saat Teduh Pagi Hari

Pendahuluan 

Melalui renungan harian saat teduh kali ini, kiranya Anda mendapatkan berbagai pengertian dan kembali pada cara pandang yang benar berdasarkan Injil. Ketika kita percaya, maka diri kita pada dasarnya bukan lagi kita, tetapi Kristus hidup dalam kita, kita dilahirkan kembali untuk menjadi anak Allah, untuk mengambil rencana Allah dan melakukannya. Dengan cara Allah sendiri dan hal itu untuk kemuliaan Allah.

Apa pun pekerjaan Anda saat ini, dengan kasih saya ingin mengingatkan Anda bahwa semua itu adalah kasih karunia. Artinnya kehidupan Anda saat ini adalah milik Allah, apa pun keahlian yang Allah berikan kepada Anda adalah milik-Nya. 

Jadi semua itu ada untuk Anda, menjadi bagian kehidupan Anda, untuk Anda kerjakan di dunia ini, semata-mata memiliki tujuan akhir yang lebih besar dan mulia. Yaitu untuk melayani sesama, mengabarkan Kristus,  membawakan Injil di dalam rumah tangga, keluarga besar, masyarakat, lingkungan gereja dan pekerjaan. 

Injil adalah pusat dari kehidupan Anda, Injil adalah Kabar Baik yang haruslah Anda dengarkan setiap hari, harus Anda renungkan setiap hari. Sehingga kehidupan Anda semakin hari semakin mengasihi Kristus, mengerti Kristus dan rancangan-Nya. Dan Anda tidak akan pernah mendapati diri Anda ada dalam kelamnya kehidupan. Walau dalam lembah kelam sekali pun.

Setiap renungan yang saya tulis, pasti berpusat pada Injil, memberitakan Kristus dan salib. Karya keselamatan yang sempurna dari Allah yang telah menjadi darah dan daging. Marilah kita melalui setiap renungan yang kita baca bersama-sama melihat keindahan dan kekudusan dan kemuliaan Allah, sehingga kita benar-benar kagum dan menyembah Dia.

Saya bredoa melalui tulisan renungan yang sangat sederhana ini, saya dapat menyampaikan Kristus, menyampaikan bagaimana Allah yang Mahakuasa menjadi manusia dan Anda memuji dan memuliakan Dia, di dalam kehidupan Anda. Dan kita bersama-sama sadar, apapun yang ada sekarang pada diri kita dan diri kita sendiri adalah tentang Kristus yang disalibkan itu. Puji Tuhan, Puji Tuhan dan Puji Tuhan.

Catatan; Renungan kali ini  untuk 5 hari, jadi Anda dapat membacanya setiap hari satu renungan. Baca Juga: Renungan Paskah 2022 

 

Kumpulan Renungan Singkat Firman Tuhan; Bahan Saat Teduh Pagi Hari

1. Dengarkan

Firman Tuhan hari ini, untuk saat teduh hari pertama;

Ayat Alkitab Wahyu 17:14

“… Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih, dan yang setia” Wahyu 17:14

“Dunia ini diikat oleh pemujaan terhadap kesuksesan. Tetapi apa yang Tuhan maksudkan dengan kesuksesan itu? Kesuksesan di mata Tuhan adalah kesetiaan memenuhi panggilan-Nya.” ~ Billy Graham

Kesuksesan dunia tidak menjamin sukacita di dalam Tuhan. Setialah terhadap panggilan Tuhan. Kita dipanggil untuk melaksanakan amanat Agung Tuhan Yesus, kita dipanggil untuk hidup dalam Kristus dan bertobat setiap hari, menyadari betapa berbahayanya dosa, diri kita yang licik. 

Ini tentang kedalaman diri yang harus diubahkan oleh kasih karunia, kedalaman diri yang diarahkan hanya kepada Kristus dan rancangan-Nya. Sehingga kita benar-benar setia dan penuh keberanian berdiri atas dasar kebenaran yang sejati, kebenaran Yesus Kristus Sang Injil.

Karena kemenangan, kebebasan, dan kehidupan yang baru. Telah secara sempurna dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Ia adalah Allah yang telah menjadi manusia, menerobos pola dunia tentang kesuksesan hidup.

Di mana dunia memberikan kepada kita satu kehidupan yang sukses yang menjauhkan kita dari Allah, dari rancangan-Nya dan kehendak-Nya sehingga kita tidak menikmati Allah, tetapi menjadikan semua hal yang ada di dunia menjadi ilah-ilah yang menyesatkan. 

Maka kita tidak heran jika kita menemukan kehidupan kita, mudah bosan, tidak bersukacita, mudah menyalahkan keadaan dan sesama. Dan semua hal yang terjadi seolah-olah karena kesalahan yang ada di luar kita.

Padahal kita harus berobat dan kembali kepada definisi Allah tentang kehidupan yang benar dan kehidupan yang baik dan kehidupan yang demikian. Kita temukan hanya ketika kita mati bersama Kristus dan bangkit bersama Kristus. 

Kita dibenarkan di dalam Dia, sehingga kehidupan kita menjadi milik-Nya, kita melihat kemuliaan dan keindahan Dia secara nyata. Kita menikmati Dia, karena Injil memberitakan kepada kita pada dasarnya kita layak binasa. 

Tetapi, karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman yang benar. Iman yang memberikan diri kepada Allah, sehingga kita hidup bagi Allah dan merasakan bagaimana Allah bekerja dalam setiap kejadian kehidupan dan kita memuliakan Dia.

Baca Juga: Renungan Mazmur 91:3-4 Tuhan yang menjaga kita

Kita dipanggil untuk tetap hidup dalam kesetiaan, kepada Kristus walau dalam penderitaan. Dengarkanlah panggilan untuk bertobat dan hidup bagi Dia, untuk setia dalam kehidupan. Dalam bidang apa pun, seluruh bidang kehidupan kita, kehidupan yang berpusat pada Kristus, taat dan berserah dan melaksanakan amanat agung Yesus Kristus, melayani sesama dan membawa sesaman kita bertumbuh untuk semakin mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya. Dengarkanlah pangilan itu dan ikutlah Yesus.

Panggilan untuk hidup kudus, itulah tujuan-Mu ya Allah yang kudus. Aku serahkan hidupku dalam Kristus aku mau melaksanakan rancangan agung-Mu dan melaksanakan semua hal sesuai dengan definisi-Mu tentang kesuksesan hidup. Kehidupanku milik-Mu dan hari-hariku adalah milik-Mu. Bawalah aku ke dalam keindahan yang sempurna di dalam-Mu dan selalu hidup dalam kepuasan yang mendalam oleh kahadiran-Mu. Amin.


2. Kegelapan dan tempat perlindungan

Firman Tuhan hari ini, untuk saat teduh hari kedua;

Ayat Alkitab Mazmur 73:28

Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah. Aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya. Mazmur 73:28

“Ujian iman yang terbesar bukanlah bagaimana kerasnya engkau memuji Tuhan saat suasana gembira, tetapi seberapa dalam engkau mempercayai-Nya dalam masa-masa kegelapan” ~ Rick Warren

Pada saat semua berjalan lancar, memang mudah memuji Tuhan, tetapi justru dalam masa-masa kegelapan Tuhan tidak pernah meninggalkanmu. Dia ingin hidupmu menjadi berkat. Pada masa kesukaran, baiklah kita tetap memandang kepada Allah, melihat Dia ada di sana bersama-sama dengan kita untuk mendidik kita dan menjadikan kita seseorang yang lebih kuat dalam hal percaya dan mempercayakan kehidupan kita kepada-Nya.

Mendekat kepada Allah dan memikirkan dan merasakan janji-janji-Nya, sebagai satu-satunya kesukaan diri kita. Menikmati kemuliaan Allah, merupakan satu-satunya cara untuk hidup dalam kegelapan. Di mana segala sesuatu yang benar di dalam perlindungan yang Mahakuasa, hanya berasal dari Allah. 

Alkitab memberikan kepada kita, pengharapan, di dalamnya kita menemukan Allah yang sejati. Sang kasih, Ia berbelaskasihan kepada Anda dan saya. Karena begitu besar kasih Allah, maka Ia menjadi tempat di mana kita dapat berlindung kepada Allah. 

Kristus yang disalibkan itulah, menjadi satu-satunya harapan, Dia telah memberikan diri-Nya, sebagai korban yang sempurna. Ia yang kudus dan mulia, Dia di dalam daging, tidak pernah berbuat dosa. Yesus menunjukkan kepada kita kehidupan yang sempurna, tanpa dosa dan taat kepada Allah Bapa, sampai mati di kayu salib. Di atas kayu salib, kita diselamatkan dari semua hukuman dosa, kita dihidupkan ketika kita percaya kepada Kristus dan diberikan kehidupan yang baru.

Kita dapat berkata,” Allah adalah tempat perlindunganku,” semua itu karena Dia telah menebus kita dan menjadikan kita anak-Nya. Seseorang yang dahulu mati di dalam dosa-dosa kini dihidupkan di dalam Kristus untuk memuji dan memuliakan Kristus saja sampai selama-lamanya.

Ketika kita diselamatkan, diberikan kehidupan baru, kita dilahirkan kembali oleh Roh Kudus. Kita kini memiliki keinginan yang baru. Yaitu semakin hari, semakin ingin serupa dengan Kristus, hati kita diubahkan dan dibentuk. Untuk selalu memiliki kerinduan untuk semakin serupa dengan Kristus dan hidup dalam kebenaran dan kekudusan yang Kristus anugerahkan.

Kasih karunia menyelamatkan, menjadikan kita milik Allah, kita dibentuk untuk melayani Dia dan mengabarkan nama-Nya. Ini yang menjadi tugas Kekristenan sejati. yaitu menikmati Allah dan memberitakan Injil Allah kepada dunia. Membawa jiwa-jiwa kepada Kristus, untuk mengenal Dia dan bertumbuh di dalam Dia dan hidup dalam penyerahan yang sejati kepada-Nya saja.

Kita dapat bersukacita di dalam kegelapan, kesukaran, kelelahan dan kehidupan yang terkadang menekan. Hanya ketika Kristus lebih penting dari diri kita, hanya ketika kita menikmati kehadiran-Nya dalam setiap segi kehidupan. Hanya ketika kita merasakan kehadiran-Nya, kasih karunia-Nya. Karena kesukaran sejati yang mengerikan akibat dari kita adalah orang berdosa. 

Baca Juga: Renungan 1 petrus 5:5-6

Maka kita menemukan jiwa kita hidup dan aman di dalam tangan Kristus dan karena inilah kekuatan, pengharapan, sukacita yang semua itu berpusat pada Injil. Benar-benar terpancar dari kehidupan kita, ketika kita adalah orang Kristen sejati. yang telah penuh dan puas karena kasih karunia saja.

Tuhan, hanya oleh kasih karunia-Mu, aku dapat berkata bahwa Kaulah perlindunganku dan aku berharap kepada Kristus. Yang adalah satu-satunya harapan sejati dan memuaskan karena aku yakin dan selalu yakin karena Roh ada di dalam aku dan hidupku hanya untuk memuliakan Engkau saja. Sampai selama-lamaya. Amin. 


3. Pembaharuan, rancangan Allah

Firman Tuhan hari ini, untuk saat teduh hari ketiga;

Ayat Alkitab Roma 12:12

Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan saudara. Roma 12:2 (FAYH)

“Kehendak Allah selalu lebih besar daripada hal-hal yang kita minta kepadaNya, dan kita harus percaya bahwa apapun kehendak-Nya adalah hal yang sungguh-sungguh baik, berkenan dan yang sempurna.” ~ Jim Elliot

Tuhan mempunyai rencana yang lebih indah dari apa yang engkau dapat bayangkan. Rancangan akan kehidupan yang benar-benar menjadi milik-Nya dan kehidupan yang kagum kepada Dia dan menyembah Dia. Kristus menebus kita, untuk memberikan kepada kita kekudusan-Nya.

Kita tidak akan dapat hidup di dalam Dia, dengan kekuatan dan kehebatan kita, justru sebaliknya. Perintah utama dari Kristus, untuk mengikuti Dia, berarti tidak mengakui diri sendiri, kebenaran diri sia-sia belaka. Dan melihat kepada Kristus yang disalibkan dan menaruh harap hanya kepada-Nya. Bahwa ketika kita tidak memiliki kebenaran, maka kebenaran-Nya, melayakkan kita berhadapan dengan Allah yang mulia dan kita menerima kemuliaan Allah dan dipuaskan.

Saudaraku, tidak mengakui diri kita sendiri. Adalah menyangkal diri (Lukas 9:23). Mengikut Yesus yang demikianlah yang menjadikan kita orang-orang yang benar-benar tidak sama dengan dunia. Tidak sama dengan standar kebaikan dunia yang melawan Allah. Karena pada dasarnya kita telah diciptakan di dalam Kristus untuk melakukan semua pekerjaan yang Allah persiapkan. Di sanalah sukacita sejati, di sanalah kebenaran dan kekudusan dan kemuliaan. 

Saudaraku, tanpa kebenaran, kekudusan dan kemuliaan, Kristus ada di dalam kita, maka sia-sialah kehidupan. Kita tidak akan benar-benar menemukan makna dalam kehidupan, kita tidak akan menemukan pekerjaan baik seperti apa yang harus kita kerjakan dalam kehidupan yang sangat-sangat fana sekarang ini.

Baca Juga: Ayat Emas kitab Amsal dan penjelasannya

Namun, ketika Kristus di dalam kita, pekerjaan baik itu nyata, yaitu memberitakan Kristus dan kebangkitan-Nya yang membawa harapan. Kasih kita adalah kasih yang tulus, karena ini adalah jenis kasih yang sejati dan kasih palsu telah disalibkan bersama-sama dengan Kristus. Maka hanya kematian bersama Yesuslah, yang mampu menjadikan Anda dan saya masuk dalam rancangan yang besar dari Allah Bapa.

Besarnya rancangan Allah pada kita, bukanlah kekayaan, rumah mewah, dan semua hal yang duniawi cari. Tidak itu sesat. Rancangan yang besar ini adalah sukacita dalam penderitaan dan kesepian karena Injil yang kita kabarkan. Kebenaran yang kita layani dan kasih karunia yang ditolak oleh dunia. 

Besar bagi dunia adalah kehinaan di mata Allah yang berkuasa. Sedangkan kehinaan di dalam Kristus, oleh Injil adalah kemuliaan sejati oleh karena Kristus telah dimuliakan oleh Allah Bapa.

Marilah kita tunduk kepada Kristus, berdoa untuk belaskasih yang indah dan sejati ini. Dan hari-hari kita dipenuhi dengan sukacita, damai sejahtera dan kehidupan yang bermurah hati kepada sesama. Walau dalam kelelahan sekali pun. Marilah kita datang ke tahta kemuliaan dan bersujud, di bawah salib kita mengakui dosa-dosa dan pada saat yang sama kita benar-benar dipuaskan karena kehidupan yang diubahkan. Tidak lagi diperbudak oleh dosa dan tidak lagi menjadi sama dengan dunia dan segala keserakahannya. Kehidupan yang kudus, dipersembahkan kepada Kristus, karena Dia benar-benar layak untuk menerima semua hal yang ada di dalam kita, bahkan nyawa kita yang fana sekarang ini.

Tuhan Yesus, Roh Kudus mengubahkan cara pandangku, sehingga aku dapat benar-benar memandang kepada kemuliaan-Mu. Dan menikmati kemuliaan yang sejati dan memuaskan. Mampukan aku untuk terus membagikan kebenaran ini kepada sesamaku dan hidupku hanya untuk memancarkan cahaya Injil kepada dunia dan sesama anak-anak-Mu untuk terus bertumbuh di dalam Kristus. Amin.


4. Mengakui berarti bertobat dan mengakui kebenaran TUHAN

Firman Tuhan hari ini, untuk saat teduh hari keempat;

Ayat Alkitab 2 Samuel 12:13

“Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati” 2 Samuel 12:13

“Seseorang harus cukup berbesar hati untuk mengakui kesalahannya, cukup pandai untuk mendapat manfaatnya, dan cukup kuat untuk memperbaiki kesalahannya” ~ John C. Maxwell

Saat nabi Natan menegur raja Daud yang telah berbuat dosa, segera dia mengakui kesalahannya. Bahkan ia tuliskan pengakuan dosanya (Mazmur 51). Daud sungguh-sungguh bertobat. Tidak ada yang tidak berdosa kita semua orang berdosa. Daud telah berdosa kepada Allah dan prajuritnya. Tetapi baiklah kita ketika berdosa bertobat. Lihatlah kepada Allah yang benar, Dia yang berkasih karunia.

Jika ada teguran karena kita memang pendosa, baiklah kita bertobat. Ketika kita sangat mengerti dan hati nurani menuduh kita, karena kita berdosa. Baiklah kita betobat. Ketika Anda dihakimi oleh kuasa kegelapan karena Anda berdosa dan seolah-olah Allah tidak akan mengampuni Anda. Lihatlah kepada kasih yang besar dari Kristus, Dia disalibkan karena ditimpakan kepada-Nya semua dosa kita. Dan baiklah kita bertobat.

Bertobat bukan hanya menyetujui bahwa diri kita berdosa dan pendosa. Bertobat bukan hanya tentang berjanji untuk tidak lagi melakukan dosa. Bertobat bukan hanya tentang Anda mampu melihat dosa Anda dan Anda mengakui hal itu tanpa berduka sedikit pun. 

Bertobat adalah melihat kepada Kristus, Dia yang telah disalibkan. Memikirkan kasih karunia yang besar dan sampai pada titik Anda merasakan hati Anda bergetar, Anda ketakutan kehilangan satu keindahan dari kasih karunia. Dan Anda sadar bahwa dosa bukan hanya tentang konsekuensi setelah kematian Anda masuk ke neraka.

Dosa pada dasarnya memisahkan Anda dari Kristus, memisahkan Anda dari Allah yang mengasihi Anda. Dosa menjadikan diri Anda membenci Allah, menjauhi Allah dan tidak mendapatkan kekudusan dan kemuliaan-Nya. Padahal Anda diciptakan untuk kemuliaan dan kekudusan kekal di dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik. Namun, dosa merusak semua rancangan yang baik dan indah ini, dan menjadikan kita menjadi sangat buruk dan tidak berguna.

Artinya petobatan sejati bukanlah takut pada api neraka. Tetapi bertobat berarti membenci diri Anda yang berdosa, dan memohon belaskasih Kristus sehingga kebencian pada diri sendiri diubahkan menjadi kasih yang melimpah pada Kristus, kasih yang menikmati Kristus dan melihat Kristus secara nyata.

Dosa adalah definisi diri manusia, bukan hanya sekedar perbuatan yang jahat. Kebaikan yang paling baik di luar Kristus. Pada realitanya kebaikan itu adalah dosa, karena tidak menerima penyucian darah Kristus, setiap kebaikan yang berpusatkan pada diri manusia, hal itu adalah realitas dari manusia berdosa. Jadi saudaraku, hanya ketika Kristus menjadi pusat kehidupan dan Anda benar-benar membenci dosa-dosa Anda, Anda muak pada dosa, dosa sangat menjijikkan. Dosa yang saya maksud adalah dosa diri sendiri. 

Diri sendiri yang seringkali malas, munafik, mudah kecewa, mudah berpikir kotor dan masih banyak lagi. Dosa tidak mau taat pada kehendak Allah dan dosa yang seringkali tidak menyadari betapa diri kita pendosa besar layak untuk binasa. Dan mulut serong yang suka membicarakan sesama. Keserahakan, melayani namun ingin dimuliakan. Semua hal yang berpusat pada diri Anda itulah dosa, itulah pemberontakan dan kita harus bertobat dan hidup di dalam Kristus dan berpusat pada Kristus saja. Baiklah kita bertobat dan meminta belaskasihan dan melihat kepada Yesus yang disalibkan. 

Pertobatan sejati, membawa kita pada kekaguman akan Allah dan kebencian pada diri sendiri yang berdosa. Dan kehidupan yang melimpah dengan kasih, kasih yang memberitakan salib Kristus kepada sesama dan kehidupan yang penuh dan puas di dalam Kristus, terus-menerus hidup hanya  untuk melayani Injil, Injil bagi sesama kita manusia. 

Baca Juga: Renungan Harian 2022

Tuhan Yesus yang telah disalibkan, ampuni aku yang berdosa ini, bawalah aku ke ruang penghakiman-Mu yang menyatakan aku berdosa. Di ruang itu ada salib-Mu, di mana itulah tempat satu-satu-Nya aku dapat bertekuk lutut menyembah dan memohon ampun. Dan hatiku diubahkan untuk selalu dan selalu kagum kepada Kristus, hariku untuk memberitakan Kristus saja, Dia yang disalibkan untuk menguduskan orang berdosa yang bertobat. Amin.


5. Buah Baik, tidak baik

Firman Tuhan hari ini, untuk saat teduh hari kelima;

Ayat Alkitab Matius 12:33

“Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya. Jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal” Matius 12:33

Orang Kristen harus seperti pohon buah-buahan dengan buah asli, bukan seperti pohon Natal dengan dekorasi pajangan saja” ~ John Stott

Biarlah hidupmu berbuahkan hal-hal yang baik, yang dapat dirasakan orang-orang di sekitarmu. Ketika kehidupan Kristen kita benar-benar dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, dan kehidupan kita selalu ada di dalam kebenaran firman. Dan setiap firman yang ada di pikiran dan hati menjadi hidup. Maka setiap perbuatan yang kita lakukan berdasarkan firman, itu adalah buah mutlak dari kehidupan yang telah dipengaruhi oleh Injil.

Sama seperti Kristus yang hidup bagi banyak orang pada zaman-Nya. Hidup untuk melayani, memberikan buah kehidupan yang sejati dan taat sampai mati kepada Allah Bapa. Demikianlah ketika Anda dan saya melekat pada Kristus Sang Pokok Anggur, kita pasti berbuah dan buah itu tetap. Buah kehidupan karakter/watak yang ada di (Galatia 5:22-23).

Dari kehidupan yang baru dan diubahkan, berbuah dari dalam kehidupan, hati yang mengasihi Tuhan sehigga mengasihi sesama manusia yang juga pendosa. Maka kita akan dengan sangat nyaman dan bersukacita, melaksanakan kehendak Allah, yaitu melayani jiwa-jiwa, membawa banyak orang kepada Kristus, membawa banyak orang untuk menyembah Kristus dan melayani Dia.

Saudaraku, kehidupan yang berbuah adalah kehidupan yang benar-benar melekat hanya kepada Yesus Kristus, tidak ada cara lain. Selain kebenaran ini, yaitu Kristus menjadi pusat, Kristus yang bertahta di hati dan pikiran Anda dan saya. Kristus yang telah melayani kita dan mati di kayu salib. Demikianlah kita melayani sesama, memberitakan kasih Kristus yang telah disalibkan.

Dia yang telah menanggung semua hukuman dosa, Dia yang telah memberikan diri-Nya yang kudus untuk menjadi dosa. Karena itulah Dia yang layak menerima sembah dan pujian sampai selama-lamanya. Dia adalah pokok Anggur, hanya Dialah yang dapat menjadikan kita ranting kering menjadi ranting yang hidup. Kita dicangkokkan kepada Dia dan dapat menghasilkan buah dan demi kemuliaan Allah Bapa.

Baca Juga: Renungan Kristen yang menginspirasi

Saudaraku, Kekristenan tanpa pertobatan, tanpa duka akan dosa dan penyangkalan diri. Hanya akan mengahasilkan pribadi-pribadi angguh yang menghasilkan buah yang buruk. Hanya akan mengasilkan kerusakan. Mereka adalah sama dengan ilalang, mereka adalah ranting kering. 

Mereka adalah pohon ara yang dikutuk dan kering. Kekristenan yang dangkal dan terlihat menyenangkan dan memuliakan manusia. Kekristenan seperti ini adalah kesesatan yang mengerikan. Kita harus bertobat dari Kekristenan yang demikian, Kektenan yang tidak memuliakan Allah tatapi memuliakan diri sendiri dan manusia lainnya. Unjungnya penyembahan berhala.

Pada dasarnya kita tanpa kasih karunia, tanpa penyerahan diri dan bersedia untuk mengakui bahwa tidak ada kebenaran sedikit pun di dalam diri kita, dan bertobat untuk menerima kebenaran yang hanya dihasilakan Kristus. Kita hanyalah orang-orang munafik yang berjubahkan agama untuk disenangi orang sekitar dan dianggap orang benar.

Kita harus bertobat, kita harus menyangkal diri, kita harus hidup hanya mengakui kebenaran Kristus, sadar bahwa semua yang ada di dalam diri kita. bukanlah hasil kesalehan kita, tetapi Kristus dan kita tidak penah melakukan apa-apa, selain melakukan dosa, baik itu dikedalam hati dan nyata-nyata.

Baca Juga: Kumpulan renungan singkat ayat-ayat Alkitab tentang kekuatan

Tetapi, karena kasih karunia, kita mendapatkan buah yang indah dan dapat dinikmati sesama. Yaitu Kristus yang dikabarkan dan kehidupan sesama dan diri kita sendiri yang terus diubahkan. Inilah kebaikan itu, buah yang baik berasal dari Injil Yesus Kristus, dihasilkan dari kasih, pengorbanan yang sangat besar. Layaklah Kristus terima semua kemuliaan dan kekaguman dan penyembahan kita, hanya Dia yang layak. Terpujilah Tuhan sampai selama-lamanya.

Kristus yang indah, yang telah mengampuniku dengan memberikan diri-Mu untuk dihancurkan dan menerima semua hukuman dosaku. Terpujilah Engkau, terpujilah Engkau dan selama-lamanya bawalah aku pada kekaguman untuk terus memuji-Mu. Dan memberitakan karya salib-Mu. Kasih yang besar dari-Mu, Injil-Mu yang memberikan pengharapan dan menghidupkan. Amin.