Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mazmur 4:3 Hai Orang-orang, Berapa Lama Lagi Kemuliaanku Dinodai?

Mazmur 4:3 (TB) Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?

Seorang penulis mengajar kita dengan membuat daftar penghargaan yang penuh duka yang diberikan orang-orang Israel yang buta kepada Sang Raja yang telah lama mereka nantikan.

1. Mereka memberi-Nya prosesi kehormatan, di mana legiun-legiun Romawi, imam-imam Yahudi, para laki-laki dan perempuan turut serta, sementara Ia sendiri memikul salib-Nya. Ini adalah kemenangan yang dianugerahkan dunia bagi Dia yang datang untuk menggulingkan musuh-musuh manusia yang paling menakutkan. Teriakan olok-oloklah satu-satunya sanjungan bagi-Nya, dan ejekan kejamlah satu-satunya nyanyian pujian bagi-Nya.

2. Mereka menyajikan Dia anggur kehormatan. Bukannya sebuah cawan emas dengan anggur yang baik, mereka menawarkan minuman maut seorang kriminal yang membius, yang Ia tolak karena Ia hendak mencicipi rasa sesungguhnya dari maut; dan setelah itu ketika Ia berseru, "Aku haus," mereka memberi-Nya anggur bercampur empedu, yang diunjukkan ke mulut-Nya dengan bunga karang. Oh! celaka, sungguh perbuatan yang tidak ramah dan menjijikkan kepada Putera Sang Raja.

3. Ia dibekali para penjaga kehormatan, yang menunjukkan hormat mereka terhadap-Nya dengan mengundi pakaian-Nya, yang telah mereka sita sebagai barang rampasan. Begitulah pengawal dari Yang Terpuji dari Sorga; yaitu sekelompok penjudi yang brutal.

4. Takhta kehormatan didirikan untuk-Nya di atas kayu yang berdarah; tidak ada tempat peristirahatan yang lebih nyaman yang para pemberontak berikan kepada Raja mereka. Salib itu, pada kenyataannya, adalah ungkapan perasaan dunia akan Dia yang sepenuhnya; "Beginilah," sepertinya mereka berkata, "hai Engkau Putera Allah, caranya Allah sendiri akan kami perlakukan, kalau saja kami bisa menghampiri-Nya."

5. Gelar kehormatan-Nya tertulis "Raja orang Yahudi," tetapi bangsa yang dibutakan itu jelas-jelas menolak, dan sebetulnya mereka memanggil-Nya "Raja perampok," dengan lebih menyukai Barabas, dan menempatkan Yesus di tempat yang paling memalukan di antara dua perampok. Dengan demikian kemuliaan-Nya ditukar menjadi kehinaan oleh anak-anak manusia, tapi kemuliaan-Nya itu akan menggembirakan mata orang-orang kudus dan para malaikat, dunia tanpa akhir.

____________________

RENUNGAN PAGI (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.